x

Sejumlah kapal nelayan bersandar di pinggir Pantai Pulau Manuk atau pulau burung di Bayah, Banten Selatan, (25/8). Tempo/Fardi Bestari

Iklan

L Murbandono Hs

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Puisi: Sebuah Rumah di Kockengen

Puisi tentang mereka yang terhalang pulang di Belanda lantaran kasus 1965.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Rumah ini dihuni orang setanah air

Tampak dari wajah halaman depannya

Kurang polesan dan santai seadanya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peta bangsa dan dwiwarna bergulir:

Peristiwa-peristiwa kabur

Terjaring gurita raksasa

Terukir di kamus resmi

Kita tersekat-sekat

 

Rumah ini dihuni orang setanah air

Tak pernah kalian kenal barangkali

Sebab katulistiwa dan dogma tropis

Membuat kalian takut menyapa mereka

Yang konon serigala-serigala merah

Madiun dan Lubang Buaya haus darah

 

Tapi Digul

Pulau Buru

Bagaimana?

 

Rumah ini dihuni orang setanah air

Sebab di sini aku pernah menikmati

Bunyi dan aroma yang kita mengerti

O, di mana itu hal-hal ganjil

Yang diajarkan hal-hal muskil?

 

Maka jika pada suatu hari di rumah ini

Ada silaturahmi menziarahi mimpi dan harapan

Di antara mereka yang terdampar di penantian

Kuingat nazareth dan mesir dan kasut Herodes

Mungkin khayalku berlebihan

Tapi aku berani bersaksi

Tak ada apa-apa di sini

Mereka tak berbeda dari kalian

Yang gagap mencari-cari pegangan

Karena sedih memprihatinkan

Hilangnya kepercayaan

Kita semua

Pada cinta

 

Hilversum, Desember 1993

Ikuti tulisan menarik L Murbandono Hs lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini