x

Penampilan Tulus di atas panggung Ramadhan Jazz Festival yang digelar di masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta, 13 Juli 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

Iklan

Redaksi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Menikmati Jazz di Halaman Masjid

Panggung musik jazz itu sudah enam tahun berturut-turut digelar saban Ramadan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jumat malam lalu, tarawih di Masjid Cut Meutia, Jakarta, rampung sekitar pukul 20.30. Namun, jemaah masjid tidak langsung pulang karena masih ada kegiatan yang ditunggu. Malam itu, Remaja Islam Masjid Cut Meutia (Ricma) menggelar Ramadhan Jazz Festival 2016. Panggung musik jazz itu sudah enam tahun berturut-turut digelar saban Ramadan.

Rizki dan Vina adalah bagian dari penonton yang rutin datang ke acara ini. "Tahun lalu juga ke sini," kata Rizki. Menurut dia, acara ini berbeda dengan acara musik jazz lainnya. Panggungnya selalu digelar di halaman masjid. "Musisinya juga selalu keren," ujar Vina.

Malam ini, mereka ingin melihat penampilan legenda musikus jazz Idang Rasjidi dan penyanyi yang tahun ini namanya mulai dikenal, Rizky Febian. "Belum pernah melihat mereka manggung," kata keduanya antusias.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka ada di antara ratusan orang yang berada di depan panggung yang berdiri di sisi timur masjid. Ada yang antusias berdiri di barisan depan, tapi ada pula yang berada di sekitar panggung dan duduk dengan alas sandal. Gemerlap lampu di panggung dan halaman membuat suasana masjid ini makin ramai.

Untuk masuk ke area panggung ini, tak dibutuhkan tiket masuk. Penonton hanya diminta memberikan donasi. "Ciri khas kami, masuk dengan buku sumbangan," kata Project Officer Ramadhan Jazz Festival 2016, Deo Saputra.

Penonton tinggal membawa setidaknya satu buku untuk disumbangkan. Jika tidak membawa buku, penonton bisa masuk dengan donasi lain. "Bisa juga dengan donor darah," kata Deo. Panitia bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia DKI Jakarta menyediakan fasilitas untuk donor darah.

Yang paling baru, panitia bekerja sama dengan gerakan Quran Indonesia Project, sehingga penonton dapat masuk ke venue dengan menyetorkan bacaan ayat Al-Quran dalam bentuk rekaman audio. "Rekamannya bisa dimasukkan ke flash disk, nanti tinggal disetor ke kami," kata Deo. Rekaman audio yang terkumpul akan dibuat menjadi satu rekaman audio mushaf Al-Quran dan dapat dinikmati secara massal.

Kegiatan para remaja masjid ini mendapat apresiasi dari mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan, Wiranto. Jenderal purnawirawan yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Masjid Cut Meutia ini bangga anak-anak muda bisa konsisten menggelar acara positif enam tahun belakangan.

"Kegiatan ini membuat kita semua berkumpul dan bersilaturahmi," kata dia. Menurut dia, silaturahmi dan persatuan penting bagi masyarakat untuk bisa menghadapi radikalisme yang tengah marak.

Ketua Ricma Muhammad Sukarno Hatta mengungkapkan, musik memang selalu bisa menjadi pemersatu. "Ini bisa jadi jalan untuk mempersatukan umat," kata dia. Lewat musik pula, menurut dia, orang bisa menyampaikan dakwah dengan bahasa yang mudah diterima. NINIS CHAIRUNNISA

Ikuti tulisan menarik Redaksi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

10 Mei 2016

Oleh: Wahyu Kurniawan

Kamis, 2 Mei 2024 08:36 WIB

Terkini

Terpopuler

10 Mei 2016

Oleh: Wahyu Kurniawan

Kamis, 2 Mei 2024 08:36 WIB