x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mudah Teralihkan, Sukar Fokus Kembali

Setelah teralihkan ke hal-hal lain, seringkali tidak mudah kita mengembalikan fokus perhatian.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di manapun kita bekerja, satu faktor yang membuat kita repot adalah distraksi atau ‘sesuatu yang mengalihkan perhatian kita dari fokus’. Ketika kita sedang menulis laporan, tiba-tiba telepon berdering. Begitu melihat nama yang muncul di layar telepon, kita tak punya pilihan kecuali menjawab panggilan itu. Setelah dua menit percakapan, kita kembali ke pekerjaan semula tapi dengan fokus yang mulai kabur. Pembicaraan di telepon itu menyulitkan kita untuk segera fokus kembali kepada penulisan laporan.

Distraksi ada di mana saja—di tempat kita tengah memusatkan perhatian terhadap hal tertentu. Distraksi dapat muncul kapan saja tatkala kita tengah serius mengerjakan sesuatu. Distraksi juga punya beragam rupa: panggilan bos ke ruang kerjanya ketika kita tengah merancang rencana bisnis, pesan pendek yang masuk ke telepon kita, komentar yang bergelombang datang lewat line, atau rapat mendadak yang harus kita hadiri.

Tantangan distraksi perlu dijawab, sebab memakan banyak waktu kita. Dalam buku barunya, Your Brain at Work, David Rock mengutip sebuah kajian yang menemukan bahwa distraksi di kantor memakan waktu rata-rata 2,1 jam per hari. Studi lain, yang dipublikasikan pada Oktober 2005, mendapati bahwa karyawan memerlukan waktu rata-rata 11 menit untuk memulai fokus pada sebuah proyek. Ketika sebuah interupsi mengalihkan perhatiannya, ia perlu 25 menit untuk kembali fokus pada pekerjaannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengelola distraksi, karena itu, layak dipelajari sebagai cara mengefisienkan pemakaian waktu kita. Perangkat digital tampaknya telah mengunci kita di dalamnya, sehingga kita mudah terbawa oleh arus permainan perangkat ini—membaca email, pesan pendek, komentar di media sosial, berita di internet, video lucu di youtube. Hiperkoneksi dengan beragam perangkat digital menyulitkan kita untuk merenung, mencerna apa yang sedang kita hadapi, maupun memusatkan perhatian. Sebab itu, perangkat digital mesti menjadi prioritas untuk diturunkan kekuatan distraksinya. Jauhkan telepon dari jangkauan Anda, berusahalah untuk tidak sering melihat telepon maupun perangkat digital lain.

Kurangi jumlah rapat dan gantikan dengan interaksi langsung dengan orang-orang yang berkaitan dengan tugas dan pekerjaan Anda. Seringkali rapat memakan banyak waktu untuk membahas banyak topik yang tidak ada kaitan langsung dengan tugas dan pekerjaan Anda. Interaksi langsung dengan personil tertentu membuat Anda fokus pada tugas yang menghubungkan Anda dengan personil itu. Ini akan menghemat pemakaian waktu. Cara lainnya: batasi peserta rapat Anda dan rapat menghasilkan simpulan yang jelas—misalnya, jadwal kerja dan siapa mengerjakan apa.

Jangan biarkan orang lain lebih banyak mengatur agenda kegiatan Anda setiap hari. Anda harus berusaha menjadi orang yang paling mengerti apa yang harus Anda kerjakan setiap hari, termasuk punya waktu yang cukup serta kondisi tubuh dan kognisi yang segar untuk menyelesaikan tugas-tugas kreatif dan kompleks. Tugas kreatif dan kompleks memerlukan fokus dan tak bisa dikerjakan sambil lalu atau diselingi oleh distraksi-distraksi. Multitasking, menurut hasil riset, bukanlah cara terbaik untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk menyelesaikan tugas-tugas. Lingkungan yang bersih, meja maupun layar komputer, berkontribusi dalam menghalau distraksi—Anda tidak tergoda untuk membaca file yang tidak memerlukan perhatian segera. Sebagian orang mungkin suka menimbun segala macam dokumen di mejanya, tapi sungguh hal itu menunjukkan ia tidak tahu apa yang mesti ia kerjakan dengan dokumen-dokumennya.

Cara lain yang sederhana untuk mengembalikan fokus ialah dengan mengambil jeda dan menarik napas dalam-dalam. Regangkan tubuh Anda dan lupakan semua hal kecuali satu yang ingin Anda segera selesaikan. (sumber foto ilustrasi: canadianbusiness.com) **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini