x

Iklan

Abdul Manan

Jurnalis yang tertarik mengamati isu jurnalisme, pertahanan, dan intelijen. Blog: abdulmanan.net, email abdulmanan1974@gmail.com
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bukti Baru Jejak CIA dalam Skandal Watergate

Dokumen yang baru dirilis menegaskan bahwa Eugenio Martinez, yang ditangkap dalam kasus Watergate, bukan hanya informan: ia agen aktif CIA.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Salah satu orang yang tertangkap dalam pencurian ke kantor Partai Demokrat Amerika Serikat pada tahun 1972 adalah agen badan intelijen negara ini, Central Intelligence Agency (CIA). Soal ini terdapat dalam dokumen yang dibuka kepada publik pada 30 Agustus 2016 lalu setelah diminta dari CIA oleh Judicial Watch melalui skema Undang Undang Kebebasan Informasi.

Menurut dokumen itu, salah satu dari lima pria berpakaian hitam yang ditangkap dalam kasus pencurian di kompleks Watergate, itu adalah Eugenio Martinez, warga pengasingan Kuba dan juga agen CIA. Kasus pencurian itu kemudian berkembang menjadi krisis politik dan dikenal sebagai skandal Watergate dan berujung pada mundurnya Richard Nixon dari Gedung Putih.

Peristiwa itu bermula pada malam 17 Juni 1972 ketika seorang penjaga keamanan melihat lima pria menerobos masuk ke markas Komite Nasional Demokrat di kompleks perkantoran Watergate di Washington, DC. Ketika kelima orang itu ditangkap polisi, ditemukan bahwa salah satu dari mereka terhubung dengan Komite untuk Pemenangan Presiden, sebuah organisasi penggalangan dana yang didirikan oleh Presiden AS Richard Nixon. Empat perampok lainnya diketahui memiliki kontak dengan CIA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu kontak yang ada di dalam saku para pencuri itu adalah E. Howard Hunt, seorang agen lapangan CIA yang pada tahun 1961 berperan penting dalam invasi yang gagal ke Teluk Babi, Kuba. Akhirnya ditemukan bahwa perampokan itu atas persetujuan Presiden Nixon, sebagai bagian dari program yang lebih luas untuk menyabot lawan-lawan politiknya.

Setelah skandal Watergate meletus, CIA membuat laporan internal berjudul “CIA Watergate History – Working Draft”. Sebagian besar dari dokumen 150 halaman itu ditulis oleh petugas CIA John C. Richards, yang memiliki pengetahuan langsung atas skandal Watergate. Ketika Richards meninggal tiba-tiba tahun 1974, laporan itu diselesaikan oleh petugas CIA lainnya berdasarkan file Richards.

Dokumen itu memberi gambaran luas atas peran CIA dalam skandal Watergate. Laporan itu berisi keterangan bahwa martinez adalah agen aktif CIA, bukan "informan" seperti dikatakan badan intelijen ini sebelumnya. Dokumen yang baru dirilis itu menyebut sebagai orang yang yang secara aktif direkrut dan dilatih oleh seorang perwira CIA yang bertindak sebagai pengendalinya.

Dokumen itu juga menyatakan bahwa Martinez berada dalam daftar orang yang digaji CIA pada saat penangkapannya. Ia mendapatkan gaji sekitar $ 600 per bulan dalam dolar jika menggunakan kurs hari ini. Martinez, warga Kuba yang berpartisipasi dalam invasi Teluk Babi, menjaga kontak dengan CIA dan terus mengupdate informasi badan intelijen tentang kasus pencurian, penangkapan dan penyelidikan kriminal berikutnya.

Dalam dokumen itu diungkap bahwa CIA dihubungi soal Martinez oleh Satgas Jaksa Khusus Watergate, yang dibentuk oleh Departemen Kehakiman untuk menyelidiki skandal itu. Tapi Penasihat Umum CIA John S. Warner mengatakan kepada jaksa bahwa bertentangan dengan pedoman perilaku CIA untuk menyerahkan data soal agennya. Para pejabat CIA senior, termasuk pejabat yang kemudian menjadi Direktur badan ini, Richard Helms, menolak bekerja sama dengan penyelidik kasus ini, termasuk dengan agen Biro Penyelidik Federal (FBI), bahkan setelah Presiden Nixon mengundurkan diri.

Martinez, 94 tahun, dan tinggal di Miami, Florida, tidak pernah berbicara secara terbuka tentang perannya dalam skandal Watergate atau hubungannya dengan CIA. Menurut foxnews.com, ia menjalani hukuman 15 bulan penjara dan dibebaskan tahun 1974. Ia menjadi dealer mobil, dan pada tahun 1983 Presiden Ronald Reagan memaafkannya karena perannya dalam perampokan di Watergate tersebut.

Skandal Watergate serta liputan Bob Wooodward dan Carl Bernstein dari Washington Post dalam soal itu menjadi contoh penting tentang jurnalisme investigasi di Amerika Serikat. Kisah liputan investigasi Wooodward dan Bernstein ditulis menjadi buku berjudul All the President's Men tahun 1974. Kisah itu juga diangkat ke dalam layar kaca dengan judul All the President's Men pada tahun 1976, disutradarai oleh Alan J. Pakula.

Foto: hollywoodonthepotomac.com

Ikuti tulisan menarik Abdul Manan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu