Sabtu, 1 Oktober 2016, bertepatan dengan hari peringatan Kesaktian Pancasila, segenap mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero melakukan bakti sosial di lingkungan pertokoan kota Maumere.
Bermodalkan karung, skop dan cangkul para mahasiswa berkotor-kotor membersihkan tumpukan sampah serta genangan air di saluran pembuangan. Cuaca yang panas dan aroma yang tidak sedap dari sampah tidak membuat mereka putus asa. Ditemui dalam kerja bakti sosial Yoan Odel salah seorang staf Senat Mahasiswa menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh mahasiswa tidak lain adalah implementasi dari teori yang ada di ruangan kelas. “Sampah sudah menjadi masalah serius di kota Maumere. Oleh karena itu masyarakat, pemerintah, dan swasta harus mempunyai komitmen bersama mengatasi masalah ini”, lanjutnya.
Sampah sudah menjadi masalah klasik di kota Maumere. Seturut pengamatan saya, sampah-sampah yang berserakkan berasal dari beragam jenis sampah seperti plastik, botol air mineral kertas, dan lain-lain. Di area selokan tumpukan sampah tersebut menciptakan genangan air keruh berwarna hitam yang tidak sedap dipandang mata dan menciptakan aroma yang tidak sedap pula.
Sampah juga menjadi masalah bersama. Dalam menyikapi masalah ini STFK Ledalero berkomitmen untuk dapat memberikan bukti nyata dengan bakti sosial, dengan rutin setiap tahun membersihkan sampah, sambil terus mengajak masyarakat untuk memperhatikan lingkungan sebagai identitasnya yang utama. Maka mari bersama menjadikan Sikka lebih baik. Maumere adalah bagian dari perubahan demi mencapai Indonesia yang lebih baik. #PKMI2016
Ikuti tulisan menarik iwan karwayu lainnya di sini.