x

Seorang perempuan yang tergabung dalam Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT) menjahit serbet raksasa dalam aksi unjuk rasa didepan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, 24 Maret 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Iklan

JARAK STOP PEKERJA ANAK

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Sekolah PRT Menjadi Awal dari Meningkatnya Kinerja PRT

“Sekolah PRT ini merupakan awal dari perjalanan untuk menuju kemandirian untuk kehidupan yang lebih baik”

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hari ini aku berangkat menuju Sanggar Kegiatan Belajar kota Malang dengan bergegas. Ada rasa tidak mau kehilangan setiap momen dalam kegiatan bersama mereka. Ya, mereka adalah para peserta di sekolah Pekerja Rumah Tangga. Hari ini merupakan hari ke 20 mereka mendapatkan berbagai pengetahuan dan keterampilan mengenai bidang-bidang kerja rumah tangga. Akupun memacu sepeda motor ini dengan penuh keyakinan, dan tentu saja dalam doa, mengiringi perjalanan dan menitipkan harapan untuk mereka.

“Ayo, semua mencoba mengambil bahan sesuai daftar yang sudah ditulis”, ucap pengajar di kelas kepada peserta. Mereka mau mempersiapkan membuat kue basah. Adonan kulit diuleni, diisi dan kemudian dipersiapkan untuk digoreng. Semua peserta bekerja untuk membuat makanan ini. Tangan-tangan mereka berusaha mengikuti instruksi setahap demi setahap. Hasil karya mereka dijajar pada sebuah loyang, memperlihatkan usaha mereka menerima teori dan langsung mempraktekkan. Sosis solo mereka ada sedang, agak besar, dan ada juga lebih besar dibanding karya teman yang lain. Tidak apa, inilah usaha awal mereka. Itu pengalaman di kelas memasak……harum masakan saat digoreng, menggoda untuk diicipi…eitsss, tentu saja akan dicicipi oleh para pembuatnya, kami para CO (community organizer) menunggu lebihan hasil yang ada (maklum).

Memantau proses belajar di kelas yang lain juga tidak kalah menarik. Tangan bergerak-gerak, pinggul bergoyang-goyang….tunggu dulu, ini bukan kelas menari lho, tetapi mereka sedang belajar pembersihan lantai. Di kelas housekeeping inilah para peserta diberikan informasi mengenai APD (Alat Pelindung Diri), bahan-bahan pembersih yang disesuaikan permukaan yang akan dikerjakan, mengenali peralatan yang harus digunakan, juga sikap dalam bekerja untuk memberikan keamanan dan keselamatan kerja. Itulah konsep K3 yang juga diperkenalan pada Pekerja Rumah Tangga. Penggunaan bahan kimia dan peralatan yang spesifik, tentu dapat menunjang pekerjaan pembersihan menjadi lebih baik. Kalau ilmu ini tidak pernah diperoleh, dari mana mereka tahu cara membersihkan ruangan yang paling tepat. Itulah perlunya Sekolah PRT.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari ke hari berlalu, disertai hujan, panas matahari dan badan yang mulai pegal-pegal. Kadang pusing juga mengelola kelas yang dinamis. Tetapi semuanya diniati dengan semangat memberikan pengalaman yang terbaik untuk Sekolah PRT. Sebuah usaha mempersiapkan Pekerja Rumah Tangga menjadi Profesi yang setara yang pekerjaan lainnya. Dihargai semua jasa dan tenaganya. Diperlakukan semartabat dengan pemberi kerja, yang memberikan upah yang pantas. Tidak ditindas karena ketidaktahuan menggunakan berbagai peralatan modern. Kecakapannya menerima tugas dan mampu menyelesaikan dengan rapi. Semua itu adalah niat kami para penggerak Sekolah PRT.

Hari ini, sampailah di akhir masa belajar. Saat pelepasan peserta di asrama SKB kota Malang resmi ditutup oleh Bapak Heri selaku Kepala SKB. Beliau menyampaikan pesan bahwa “Sekolah PRT ini merupakan awal dari perjalanan untuk menuju kemandirian untuk kehidupan yang lebih baik”. Beliau berpesan agar para peserta bisa menggunakan kesempatan belajar ini untuk pengembangan dirinya, profesinya, dan tentu saja kehidupannya. Pak Heri menambahkan, “penutupan bukan berarti akhir”. Kegiatan yang sudah dimulai pada 3 Oktober 2016, ditutup pada 25 Oktober 2016, dihadiri oleh Direktur LPKP Jatim (Bapak Drs. Anwar Sholihin), perwakilan ILO Jawa Timur (Bapak Irfan Efendi), sejumlah instruktur dari SMK Tumapel dan komunitas PRT di Malang.   

Sekolah PRT ini merupakan sebuah model pembelajaran untuk calon Pekerja Rumah Tangga. Sekolah yang mempersiapkan mereka untuk memenuhi syarat uji kompetensi sebagai PRT Profesional. Dengan pelaksanaan kegiatan selama  20 hari, Sekolah PRT memberikan penguatan di bidang Housekeeping dan Family Cooking, yang dapat menjadi bekal untuk kinerja PRT lebih cakap.

Sebelum akhir acara para peserta diberikan sertifikat sebagai tanda telah mengikuti pelatihan yang ditandatangani Direktur LPKP Jatim, Direktur ILO dan Kepala SKB kota Malang. Seluruh peserta bersyukur telah berhasil belajar dengan tekun, dan memperoleh hasil. Bukan hanya sertifikat, tetapi sebuah keyakinan bahwa mereka mampu menerapkan banyak hal yang dipelajarinya.

Demikian warta dari SKB kota Malang, dituturkan oleh Community Organizer PRT, Bapak Issoe Pamungkas.

Ikuti tulisan menarik JARAK STOP PEKERJA ANAK lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terkini

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB