x

Iklan

Iwan Singadinata

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 di Tasikmalaya

melalui semangat sumpah pemuda kita perkokoh persatuan bangsa untuk menyukseskan pembangunan pemuda yang berkelanjutan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bupati Tasikmalaya H. Uu Ruzhanul Ulum, selain bertindak selaku Inspektur upacara pada acara peringatan hari sumpah pemuda yang ke 88, juga membacakan sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia.

Menpora Imam Nahrawi melalui peringatan hari sumpah pemuda tahun ini menyampaikan salam hangat bagi tokoh-tokoh pemuda di seluruh penjuru negeri dan manca Negara beserta keluarga untuk tetap berjuang serta berupaya sekuat tenaga demi kemajuan dan kemakmuran Bangsa Indonesia, dan terus menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penghargaan dan hormat kita semua untuk tokoh pemuda masa itu dan juga Bapak Bangsa “ Bung Karno “ yang sangat terkenal meneriakan kalimat,

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

   “ Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya,             

               Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia “

 Saat  pertama kali mendengar pidato Bung Karno ini, kita mungkin sempat bertanya tanya. Apakah mungkin dan bagaimana caranya, hanya dengan 10 pemuda sebuah Negara bisa mengguncangkan dunia ?

Jawaban atas pertanyaan ini akan kita temukan melalui fakta-fakta berikut ini. Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan  UU No 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia   16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5% dari totral jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (BPS, 2014).

Secara kuantitas angka 24,5% ini cukuplah besar. Ditambah lagi dalam waktu dekat ini mulai tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64 % dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.

Bonus demografi menjadi windosw opportunity(peluang) yang sangat strategis bagi sebuah Negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi   dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan. Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif diatas     64 % sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi Negara maju. Itu adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035.

Menurut Menpora yang menjadikan pertanyaan adalah, lantas apa relevansinya ‘bonus demografi Indonesia’ dengan ‘pidato Bung Karno’ tentang sepuluh pemuda mengguncang dunia ?

Jika kita renungi dan merefleksikanya pidato Bung Karno, maka sejatinya jumlah besar saja tidak cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia. Bung Karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa negaranya,Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia.

Beberapa waktu yang lalu, Indonesia berhasil mengantarkan seorang Pemuda Indonesia usia 23 tahun bernama Rio Haryanto ke level tertinggi balap mobil internasional F.1, kita baru menyadari pernyataan Bung Karno bukan isapan jempol semata. Seluruh mata dunia terbelalak. Dunia Balap Internasional seolah tidak percaya ada anak Indonesia yang berhasil menembus balapan paling bergensi di dunia.

Begitupun ketika kita berhasil mengembalikan tradisi emas di ajang Olimpiade Rio de Jeneiro Brasil melalui cabang olah raga Bulutangkis, dunia juga berguncang. Semua orang pun tahu peraih medali emas itu adalah Owi-Butet, anak muda berusia 27 dan 30 tahun.

        Bukan hanya ajang olah raga, di sektor-sektor lain seperti Industri kreatif, kita juga menemukan talenta-talenta muda Indonesia yang berhasil mengharumkan Negara dan Bangsa di kancah Internasional. Ada Joe Taslim, aktor muda yang berhasil mengguncang panggung Hollywood melalui film fast and furious. Ada juga Sutradara muda usia 27 tahun asal Blitar Jawa Timur, Livi Zheng yang berhasil mengguncang panggung perfilman Hollywood melalui karya-karya berkelasnya.

Di dunia musik, kita punya Sandhy Sundoro musisi muda Indonesia yang di usianya 28 tahun telah berhasil menyabet penghargaan International Contest of Young Pop Singer di Latvia pada tahun 2009 dengan mendapatkan nilai nyaris sempurna dari seluruh juri. Data BPS menyebutkan bahwa Industri kreatif hari ini menyumbang tidak kurang dari 7 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sebuah kontribusi yang tidak bisa dianggap kecil ditengah pelambatan ekonomi dunia.

Kita juga memiliki anak-anak muda potensial dibidang start up, yang omzetnya mengundang decak kagum pebisnis online dunia. Ada Nadiem Makarim, pendiri Go-Jek, ada Achmad Zaky, CEO Bukalapak dan ratusan CEO-CEO muda Indonesia di bidang Teknologi Informasi yang dipercaya oleh Perusahaan Multinasional tahun 2015, dilaporkan terdapat 62 start up Indonesia yang kebanjiran dana investasi hingga puluhan triliun rupiah. Omzet belanja online( e-commerce) Indonesia sendiri pada tahun 2015 telah mencapai Rp. 200 triliun lebih (Kemendag,2015). Jika tren ini bias dikelola dengan baik, maka perekonomian Indonesia akan maju pesat. Tentu, dengan catatan bahwa dari lalu lintas dan mata rantai bisnis online tersebut, para pemuda Indonesia harus berada pada posisi sebagai produsen bukan sekedar sebagai konsumen.

Selain pencapaian di bidang teknologi informasi, kita juga punya anak-anak muda hebat sekelas Gamal Ali Bin Said, 27 tahun asal Malang Jawa Timur yang berhasil mencuri perhatian Pangeran Charles Inggris atas Inovasi Asuransi Bank Sampahnya. Termasuk, beberapa waktu lalu kita juga dibuat bangga oleh Diplomat Muda Indonesia, Nara Masista Rakhmatia yang mampu mengguncang persidangan PBB karena diplomasinya yang keras, cerdas dan tegas melindungi Papua dari rongrongan Negara-negara asing.

Hari ini adalah Hari Kebangkitan anak muda Indonesia. Dengan Kemajuan teknologi, pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia.

Rasanya tidak cukup jika harus menuliskan semua nama pemuda Indonesia, yang hari ini mengharukan nama Indonesia di kancah internasional. Tokoh-tokoh pemuda yang disebutkan tadi hanyalah contoh untuk mengingat kembali pesan Bung Karno bahwa pemuda yang hebat, kita benar-benar bisa menaklukkan dunia. Jumlah yang besar saja tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik. Merupakan tugas kita semua untuk menjadikan Bonus Demografi ini memiliki makna bagi percepatan pembangunan di Indonesia.

Diakhir sambutannya yang dibacakan Bupati Tasikmalaya, Menpora Imam Nahrawi mengajak para pemuda untuk membuktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia. Bonus Demografi menjadi kesempatan kita satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi Negara maju sejajar dengan Negara besar lainnya. Di depan mata kita ada MEA dan Perdagangan bebas Asia dan Dunia. Saatnya pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda Yang Ke 88, selain diikuti unsur ormas kepemudaan, dari berbagai partai dan LSM, tokoh-tokoh muda masyarakat yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, juga dihadiri para tamu undangan, Ketua dan para wakil ketua serta anggota DPRD kab. Tasikmalaya, Pejabat Sipil dan TNI-POLRI, para Kepala SKPD setempat termasuk seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Sekretariat Daerah serta warga setempat.

Suingaparna,kabupaten Tasikmalaya (28/10)

 

 

Iwan singadinata

Ikuti tulisan menarik Iwan Singadinata lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Fotosintesis

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Kamis, 9 Mei 2024 17:19 WIB

Terpopuler

Fotosintesis

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Kamis, 9 Mei 2024 17:19 WIB