Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Implikasi penting dari pengaturan transisi jabatan fungsional (jabfung) dosen berdasarkan PermenpanRB No. 01/2023 adalah “pengakuan” terhadap angka kredit lama yang kemudian dikonversi menjadi Angka Kredit Integrasi. Setiap dosen-PNS wajib mencermati besaran penetapan AK-Konvensional pada dokumen Hasil integrasi pada akun SISTER masing-masing. Bandingkan dan cek kembali penetapan AK-Konvensional dengan PAK Jabfung TMT terakhir.
Publikasi Ilmiah Tidak Terindeks (Discontinued Publication) adalah salah satu jenis publikasi bermasalah versi Scopus. Ada empat alasan mengapa sebuah publikasi dinyatakan discontinued. Dan, jenis publikasi tersebut niscaya tidak memiliki civil effect akademik yang membanggakan bagi penulis.
Hasil telusuran membuktikan bahwa riset-multidisiplin secara kolaboratif dalam bidang sains sah dan valid secara akademik. Hal itu niscaya di dunia akademik dan komunitas keilmuan internasional. Tidak ada alasan bagi ilmuwanuntuk menafikan bahkan menolaknya. .
Saat ini, riset, inovasi, dan publikasi yang dilakukan bersama melibatkan peneliti/penulis dari lingkungan internal dan/atau eksternal perguruan tinggi dalam beragam bentuknya telah menjadi keniscayaan. Hal ini terjadi bukan hanya pada riset, inovasi, dan publikasi pada disiplin-disiplin ilmu eksakta, tetapi juga dan terutama riset, inovasi, dan publikasi pada disiplin-disiplin ilmu non-eksakta yang secara fitriyah dikembangkan atas dasar paradigma “disiplin-sintetik” (synthetic discipline) atau “paradigma jamak” (multiple paradigm).
Dalam logika sederhana, publikasi riset-sintesis (multi, inter, trans atau integrasi disiplin keilmuan) yang melibatkan sejumlah pakar/peneliti dalam berbagai bidang keilmuan, dengan beberapa korelat dan variabel yang bersumber dari beberapa disiplin ilmu, bisa diasumsikan kemungkinan pembaca dan penyitasinya dari berbagai disiplin ilmu lebih terbuka. Dibandingkan dengan publikasi riset oleh seorang pakar/peneliti dari satu disiplin ilmu dengan korelat dan variabel yang juga hanya bersumber dari satu disiplin ilmu.
Pemberdayaan untuk membangun “masyarakat mandiri” merupakan kata kunci untuk membangun Indonesia tangguh dan maju. karena salah satu faktor mengapa suatu negara tidak maju adalah karena masyarakatnya "selalu tergantung". Selalu tergantung pada arahan, petunjuk, perintah. Selalu tergantung pada uluran tangan, projek, bantuan biaya dari luar, dan semacamnya. Program pengabdian kepada masyarakat yang dikoordinasikan oleh LPPM-UT merupakan bukti nyata kehadiran dan kontribusi UT dalam rangka membangun kemandirian masyarakat, melalui sinergitas dengan instansi/lembaga setempat dan komponen-komponen masyarakat.
Belajar dengan menulis akan membuat yang dipelajari tak akan terlupa. Materi pelajaran bahkan dimengerti secara mendalam dan tahan lama. Belajar melalui menulis bisa membuat orang mewujudkan yang dipelajari dalam konteks berbeda. Pada titik inilah Pramoedya Ananta Toer benar saat mengatakan menulis adalah bekerja untuk keabadian.
Lembaga Penelitian dan Pengadian kepada Masyarakat Universitas Terbuka (LPPM-UT) yang diamanahi sebagai pelaksana akademik bidang penelitian di tingkat Universitas melalui Pusat Penelitian Keilmuan (PPK) menggelar beragam kegiatan sosialisasi, asistensi, klinik akademik, konsinyering terkait penelitian dan publikasi ilmiah secara periodik dan berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi dan memotivasi dosen UT mampu menyusun proposal penelitian yang mampu bersaing untuk memperoleh dana penelitian internal UT, maupun dari hibah Penelitian Kompetitif Nasional, baik yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek maupun pihak lain, seperti Kedaireka. Apapun hasilnya, ini merupakan sebuah pertaruhan dan pertarungan di kancah akademik dalam menegakkan dan menjunjung tingi marwah dan wibawa akademik UT sebagai pelopor Pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh di Indonesia.
Universitas Terbuka (UT), kembali menunjukkan kepeloporannya dalam pengembangan sistem pendidikan jarak jauh (SPJJ) di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pengembangan program UT-AKSES. Sebuah pilot project yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesetaraan dan akses pada masyarakat di blank spot area, melalui penyediaan jaringan akses dan koneksi broadband dengan jaringan wireless lokal. Program UT-AKSES ini dikembangkan dengan pendanaan bersama bersifat multiyears (2021—2023) antara Pusat Riset dan Inovasi PTJJ LPPM-UT dengan Erasmus+ Programme of the European Union, melalui Advancing Equity and Access to Higher Education through Open and Distance Learning Project (BUKA-Project). Melalui program ini, mahasiswa UT dan masyarakat di wilayah blank spot area tetap dapat melakukan aktivitas pembelajaran tanpa tergantung pada jaringan internet. Mereka dapat mengakses dan memanfaatkan bahan-bahan pembelajaran yang tersedia di server menggunakan jaringan wifi yang tersedia melalui smartphone atau komputer.
Pada Era VUCA, bukan saatnya lagi institusi bekerja sendiri-sendiri, apalagi bersaing dengan institusi lain untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan institusinya. Setiap institusi harus mulai meninggalkan paradigma lama ala Darwinisme, “struggle for existence or life” atau “survival of the the fittes” ke paradigma baru ala Capraisme, ”co-existence of peaceful”. Kesadaran atas visi baru tentang realitas yang menempatkan peran sentral saling-hubungan (interrelationship) dan saling-ketergantungan (interdepencency) ini, harus dibarengi perubah paradigma dari VUCA versi lama (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) menjadi VUCA versi baru (Vision, Understanding, Clarity, dan Agility).
Sejak tahun 2010 UT telah menyadari pentingnya untuk ikut ambil bagian dalam mengatasi permasalahan lingkungan dengan mencanangkan slogan UT Go Green. Pada tahun 2017 UT masuk sebagai anggota UI Green Metric World University Rankings. Dengan demikian UT telah duduk sejajar dengan perguruan tinggi lain yang memiliki perhatian yang sama terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Dengan semangat baru dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan UT meluncurkan slogan baru yaitu UT Green University. Sebagai warga baru dalam program UI Green Metric, UT terus berikhtiar untuk mewujudkan UT sebagai Green University. Diantaranya melalui studi banding ke UNNES sebagai Universitas Berwawasan Konservasi.
Kerja sama atau kolaborasi antar-LPPM semakin penting tidak hanya agar kegiatan penelitian, publikasi, dan abdimas yang dilakukan oleh UT dan UNNES dapat lebih komprehensif. Lebih dari itu, melalui kerjasama ini diharapkan mampu memperkuat wawasan keilmuan yang bersifat multi/ inter/ lintas disiplin di antara para dosen/peneliti UT dan UNNES; serta mampu menciptakan ekosistem budaya ilmiah unggul di Indonesia. Melalui skema kerja sama ini, setiap perguruan tinggi yang berkolaborasi memungkinkan untuk dilakukan sharing pendanaan, pemakaian fasilitas laboratorium/studio, peralatan dan perangkat lainnya yang mendukung keberhasilan pelaksanaan penelitian di antara PT yang saling bekerja sama.
Kepulauan Seribu merupakan satu-satunya Kabupaten Administrasi yang ada di DKI Jakarta, terdiri dari banyak suku yang ada di Indonesia, diantaranya suku Sunda, Bugis, Jawa, dan lainnya. Keanekaragaman tersebut menunjukkan bahwa kepulauan seribu memiliki banyak potensi sumberdaya manusia dan alam yang cukup dinamis dan cukup diperhitungkan dalam perkembangannya. Namun, kendala dan tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengelola hasil-hasil laut tersebut menjadi produk-produk unggulan yang dapat dipasarkan tidak hanya di lokal kepulauan Seribu, tetapi juga ke wilayah lain, regional maupun nasional. Kehadiran Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari LPPM UT diharapkan dapat mewujudkan asa masyarakat untuk lebih mengenalkan P. Harapan sebagai pulau wisata, dengan beragam potensi wisata kuliner yang tidak hanya lokal tetapi juga nasional.
Presiden dan sejumlah pakar sudah menmgingatkan kemungkinan munculnya politik identitas primordial dan oligarki politik di masa Pemilu 2024. Untuk mencegah hal itu harus ada hijrah politik. Hijarah dari politik identitas primordial ke politik identitas nasional. Partai politik bisa menjadi garda terdepan dalam menginisiasi dan memotori gerakan hijrah politik tersebut. Tapi mungkinkah mereka mau melakukan itu?
Sistem/aplikasi yang digunakan dalam kegiatan penelitian atau publikasi ilmiah hanyalah alat bantu psikologis (psychological tools). Ia dapat menjadi “booster” agar adrenalin fungsi-fungsi psikologisnya lebih terpacu untuk lebih memahami masalah yang dikaji. Melalui psychological tools ini, seseorang bisa menembus batas kemampuan operasi-operasi skemata internal kognitifnya yang berada di zona domestik untuk memasuki zona ekspansif.
Sejak awal, penyusunan RUU Sisdiknas pengganti UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi sudah menimbulkan kontroversi di ranah publik. Apakah masih dalam tahap "perencanaan" (tahap I) atau sudah memasuki tahap "penyusunan" (tahap II). Sejak heboh tiga bulan lalu (Mei 2022), kini tidak ada lagi gegap gempita terkait dengan pembahasan Draft RUU Sisdiknas. Suaranya nyaris tak terdengar lagi. Publik pun tidak tahu bagaimana progres terkini dari revisi/penyempurnaan Draft RUU Sisdiknas berdasarkan hasil Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT)/ Uji Publik.
Jabatan Profesor bukan untuk gagah-gagahan yang disematkan pada nama jabatan, kartu nama, papan pintu, dll. Profesor adalah sebuah penanda (signifier) yang merepresentasikan antara "jabatan" dan "makna" secara serentak atau berbarengan. Jaga dan pelihara jatidiri Profesor sebagai the Guardian of Academic Authority and Dignity, dengan selalu mempertimbangkan setiap pemikiran, sikap, dan tindakan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.