TIDAK ada yang lebih luas dan dahsyat pengaruhnya pada kehidupan manusia selain apa yang disebut Karl Marx sebagai candu: agama. Kita sudah kenyang melihat buktinya luasnya pengaruh agama di luar dinding-dinding rumah ibadah dan rumah para penganutnya. Agama harus diakui sudah merasuk sampai ke berbagai lini kehidupan manusia, dan ini tidak mengenal negara atau bangsa. Semuanya bisa terkena, tanpa kecuali.
Begitu luasnya pengaruh agama sampai ke hal-hal yang belum terjadi atau terbukti pun bisa dipengaruhinya. Sebut saja keyakinan seseorang terhadap ada tidaknya kehidupan di luar bumi ini.
Menurut pengajar astronomi di Vanderbilt University David Weintraub, agama seseorang sangat berpengaruh pada keyakinannya mengenai kehidupan ekstraterrestrial itu.
Weintraub menerangkan bahwa ide penulisan bukunya yang bertajuk "Religions and Extraterrestrial Life” mulanya berawal dari pembacaan yang ia lakukan pada lusinan buku soal kehidupan di luar bumi yang memakai sudut pandang agama Katholik Roma. Dari situ, ia memperluas cakupan penelitiannya sampai ke sejumlah agama besar di dunia, dari Islam, Judaisme sampai Buddha. Studi pustakanya itu kemudian diperkuat dengan survei yang dilakukan pada subjek-subjek di AS. Ia juga tidak melupakan kelompok atheis dalam jajak pendapatnya.
Atheis
Yang unik ialah temuan bahwa mereka yang tidak memeluk agama apapun alias atheis justru memiliki tingkat keyakinan tertinggi pada kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi. Dikatakan oleh Weintraub, ia mencatat 55% Atheis meyakini ada kehidupan ET.
Yahudi
Subjek beragama Judaisme menduduki peringkat ketiga dengan 37%. Dalam kita suci Judaisme Taurat dan tulisan para rabbi besar, tidak banyak bahkan bisa dikatakan sangat sedikit yang mendukung keyakinan adanya alien tetapi agama ini juga tidak menampik secara mentah-mentah peluang adanya alien. Umat Yahudi juga tidak begitu yakin bahwa penemuan alien nantinya akan banyak berpengaruh pada diri mereka dan hubungan mereka dengan Tuhan.
Hindu
Kelompok subjek beragama Hindu menduduki ranking keempat dengan 36%, selisih tipis dengan kelompok Yahudi. Kata Weintraub, agama-agama Asia seperti Hindu memiliki resistensi lebih rendah pada keyakinan adanya alien di luar bumi karena adanya konsep reinkarnasi.
Kristen
Kelompok subjek Kristen justru hanya menduduki posisi kelima dengan 32% dari total subjek yang mengatakan mereka yakin ada kehidupan di luar planet ini. Jika dibagi lagi, komposisi subjek beragama Kristen yang yakin dengan adanya alien adalah kelompok Kristen Orthodoks (41%), Katholik Roma (37%), Methodis (37%), dan Lutheran (35%) serta Baptist (29%). Yang menarik, aliran dalam Kristen yang paling meyakini dan memikirkan mengenai alien ialah Katholik Roma, yang dibuktikan dengan telah munculnya perdebatan bertema tersebut sejak seribu tahun lalu. Sementara itu, karena Protestan mengizinkan pembelajaran dan penafsiran isi kitab suci dengan mandiri, banyak cara pandang yang bervariasi soal alien. Namun, mereka yang fundamentalis dan pemeluk Kristen Evangelis akan susah untuk menerima wacana alien ini. Mereka secara tegas menolak kemungkinan tersebut. (*)
Ikuti tulisan menarik akhlis purnomo lainnya di sini.