Pesan moral Vonis Irman Gusman,

Perjalanan nasib manusia siapa yang tahu tak ubahnya bagaikan sebuah roda pedati. Kadang diatas dan kadang di bawah. Itulah yang terjadi dengan mantan ketua DPD RI Irman Gusman. Mantan ketua DPD itu terpeleset dengan hal hal yang sepele dan remeh temeh.

Dipersidangan Tindak Pidana Korupsi di PN Jakarta Selatan terungkap bahwa Irman Gusman menerima uang suap hanya sebesar Rp. 100 juta terkait melancarkan pengurusan kuota gula impor yang diberikan Bulog terhadap CV SB pada 2016 untuk propinsi Sumatera Barat.

Akibat kesalahannya itu Irman Gusman divonis 4 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan.

Menurut pandangan awam, uang sebesar Rp. 100 juta itu, tidak lah seberapa untuk ukuran orang sekaliber Irman Gusman. Uang itu hanyalah recehan dan remeh temeh . Tapi itulah yang terjadi .

Yang lebih miris lagi disamping vonis 4.tahun 6 bulan dan denda Rp. 200 juta, Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi mencabut pulah Hak politik Irman Gusman yaitu hak untuk dipilih sebagai pejabat publik.

Namun dibalik itu, hikmahnya , mungkin hakim melihat dari sisi kedudukan Irman Gusman saat menerima hadiah tersebut, yakni sebagai ketua Dewan Perwakilan Daerah, suatu jabatan yang amat terhormat di lembaga legislatif pusat, selaku pejabat tinggi negara.

Dengan demikian, hukuman berat itu mengandung pesan moral kepada masyarakat agar orang-orang yang saat ini berkuasa dan berada di kedudukan terhormat senantiasa menjaga kehormatan dirinya. Lebih-lebih tidak sembrono sehingga mencemari dengan recehan kehormatan dirinya yang tinggi.

Jadi, putusan ini menjadi pesan moral bagi orang-orang yang sedang berada di puncak kekuasan untuk selalu menjaga diri dengan sangat hati-hati untuk tidak sampai terpeleset oleh hal-hal yang dianggap sepele dan remeh temeh seperti yang terjadi dengan mantan Ketua DPD RI, Irman guman

Kembali ke judul “ Pesan moral Vonis Irman Gusman !

Ikuti tulisan menarik Andi Ansyori lainnya di sini.