x

Iklan

Ade Rifai

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Indramayu Menggugat #1 : Peringatan Tentang Krisis Budaya

Penting bagi pemuda untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan murni kawasan, menggugat adalah upaya penyebaran budaya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebuah pergerakan yang terdiri dari pada para penggerak dan pecinta budaya melaukan aksi perdana yang mengangkat tema “Refleksi Tangisan Budaya” dengan garis merah kegiatan yang diberi nama Indramayu Menggugat, aksi tersebut dilaksanakan pada hari sabtu, 2 Februari 2017 di Bantaran Kali Cimanuk. Aksi yang di dalamnya dilaksanakan pagelarran Teatrikal, Musikalisasi Puisi, Monolog dan Pertujukan Tari Topeng dimana tari topeng ini merupakan salah satu tarian yang juga dibesarkan oleh salah satu maestro Tari Topeng dari Indramayu yang di kenal dunia yakni Mimih Rasinah.

Indramayu Menggugat lahir dari obrolan tentang kekhawatiran akan pergeseran-pergeseran pola hidup pemuda kawasan yang notabene semakin menjauhi identitas daripada kawasannya sendiri. Dengan semakin kencangnya kebudayaan barat yang menyerang gaya hidup pemuda maka Indramayu Menggugat hadir sebagai peringatan bahwa penting bagi generasi penerus untuk menjagan serta melestarikan identitas dan kebudayaan aslinya.

“Kebudayaan adalah warisan yang sudah pasti diwariskan, maka sudah sepatutnya kita para generasi muda belajar. Kalau kita tidak bisa sebagai pelaku yang menjaga serta melestarikan kebudayaan, minimal menghormati kebudayaan pun adalah cara yang baik”. Ujar Takmid, salah satu tim penggagas Indramayu Menggugat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Pemuda yang menjadi target penyebaran budaya dan upaya pelestarian, Indramayu Menggugat juga melayangkan gugatan secara tidak langsung kepada pemangku kebijakan dalam hal ini Pemerintah dan badan-badan pemberdayaan serta lembaga pelestarian Kebudayaan Indramayu.

Beberapa pesan yang di sampaikan dalam Indramayu Menggugat #1 ini adalah:

Menyuarakan perlunya ruang terbuka di Indramayu untuk mengapresiasi talenta-talenta muda. Yang berupaya melakukan kegiatan penyebaran dan pelestarian budaya

Tidak menjadikan kebudayaan sebagai sarana tunggangan politik, yang mampu melumpuhkan kebudayaan itu sendiri

Serta melakukan PK (Peninjauan Kembali) tentang kebijakan-kebijakan yang tegas dalam upaya menjaga peninggalan-peninggalan sejarah, pelestarian budaya, kurikulum sekolah tentang kebudayaan local agar kembali dikenal dan masyarakat Indramayu terdidik tentang identitas kawasannya sendiri.

Upaya penyatuan sejarah serta budaya yang merata tidak terfokuskan di Kota.

Kegiatan Indramayu Menggugat yang di tutup dengan pesan oleh para pemuda yang bertuliskan sebuah surat “jegalah kelestarian budaya leluhur #Indramayu Menggugat, 25/02/2017”. Ozi Rumput Laut.

Dengan suksesnya Indramayu Menggugat #1 yang dilaksanakan di Bantaran Kali Cimanuk Indramayu ini, maka target berikutnya adalah Indramayu Menggugat #2 di Pasar Mambo Indramayu. Secara tidak langsung kami mengundang para generasi muda untuk bergabung menyukseskan agenda Indramayu Menggugat #2 nanti. Salam Budaya!

Ikuti tulisan menarik Ade Rifai lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler