x

Iklan

jefri hidayat

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Yosrizal : Figur Pemersatu Dharmasraya.

Tanpa disadari Yosrizal telah mampu memposisikan dirinya sebagai tokoh pemersatu di Dharmasraya yang terdiri dari beragam suku dan etnik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Selasa pekan lalu menjadi hari bersejarah bagi Yosrizal, anggota komisi III DPRD Dharmasraya. Dia dilantik oleh ketua DPW PAN Sumatera Barat Ali Mukhni menjadi ketua DPD Kabupaten Dharmasraya di gedung utama, Hotel Umega, Gunung Medan, Kecamatan Sitiung.

Satu cita-cita yang dipendam Yosrizal sejak lima tahun silam tercapai sudah. Dia berhasil merebut pucuk pimpinan tertinggi PAN Dharmasraya melalui aklamasi alias calon tunggal.

Ada sesuatu yang unik dalam susunan pengurus PAN yang dilantik Selasa lalu itu, dimana Yosrizal menggabungkan dua kekuatan poliitik yang bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang dilangsungkan Desember 2015 lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagaimana diketahui, pada Pilkada Dharmasraya lalu hanya diikuti oleh dua pasang calon yaitu Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang berpasangan dengan Amrizal datuak Rajo Medan dan Adi Gunawan yang menggandeng Jonson Putra. Seperti kita ketahui bersama Sutan Riska keluar sebagai pemenang. Dan Yosrizal merupakan pendukung utama Sutan Riska dan berperan penting dalam proses pemenangan tersebut.

Pasca Pilkada hingga sekarang dinamika politik di Dharmasraya berlangsung statis, alias sedikit kaku dan agak membeku. Mungkin karena pertarungan kala itu berlangsung sedikit keras.

Usai Pilkada saya sempat ketemu dengan Yosrizal di Kota Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat yang berjarak sekitar 200 km dari Dharmasraya. Saat itu merupakan jelang pelaksanaan Musda PAN. Kami janjian di lobby hotel.

Kalimat pertama yang diucapkan Yosrizal setelah bersalaman. “Bung, Pilkada sudah usai, sekarang mari kita bersama-sama lagi. Yang berlalu biarlah berlalu mari kita jadikan pelajaran dan pengalaman untuk masa mendatang,”kata Yos sambil membakar rokok Sampoerna.

Sambil tersenyum saya hanya menjawab pendek”iya Bang,” meski saya kurang begitu percaya apakah kalimat tersebut dia ucapkan dengan tulus atau tidak. Tapi saya menganggap sepotong kalimat tadi merupakan upaya diplomasi dari seorang politisi untuk melakukan rekonsiliasi politik (duuh, bahasanya tinggi amat ya).

selanjutnya kami melanjutkan obrolan dengan berbagai macam topic dan salah satunya tentang niatnya untuk ikut dalam bursa pertarungan ketua PAN Dharmasraya yang tak lama lagi akan dilangsungkan.

Dengan sangat bersemangat diselengi hujan deras yang terlihat dibalik jendela kaca hotel Yosrizal mengurai stau persatu visi-misinya yang akan dia lakukan apabila nanti terpilih menjadi ketua. Meski jam sudah menunjukan pukul 02;00 dini hari namun semangat Yosrizal belum tampak kendor.

“PAN ini bung akan menjelma menjadi partai besar (di Kabupaten Dharmasraya). Untuk menjadi sebuah partai besar kepengurusan tidak berdasarkan kedekatan tapi kemampuan dan pengalaman dalam mengelola sebuah organisasi yang professional,”kata Yosrizal.

Obrolan dengan Yosrizal malam itu saya anggap hanya retorika politisi belaka. Saya kurang begitu percaya. Tapi saya justru dibuet kaget ketika melihat pengurus PAN baru menyiapkan panggung megah menyambut ketua DPW Sumbar beserta tamu undangan. Acara tersebut berlangsung gegap gempita. Sangat megah apabila dibandingkan dengan acara partai serupa. Yosrizal benar-benar mengubah PAN dari partai biasa menjadi ruar biasa.

Yang tak kalah kaget begitu mengetahui pengurus teras partai diisi oleh orang-orang yang dulunya berseberangan dengan Yosrizal saat Pilkada dua tahun silam. Dia memberikan posisi kunci kepada senior PAN yang merupakan tokoh pendukung Adi Gunawan-Jonson Putra.

Yosrizal benar-benar ingin membangun PAN menjadi partai besar dengan menggabungkan dua kekuatan politik daerah, pendukungan Suka-Aman dengan barisan AG-Jos. Mungkin ada nada sumbang, tapi sepertinya Yos tak begitu peduli. “Kita ini sedang membesarkan partai bung, bukan mengelola arisan,”argumentasi Yosrizal ketika ditanya tentang kebijakan tersebut.

Sesuai dengan janjinya ketika pertemuan malam itu. “Pilkada telah usai, mari bersahabat kembali dan sama-sama memberikan kontribusi pada daerah.” Dan Yosrizal membuktikan.

Disaat politik daerah mengalami kekakuan, Yosrizal tampil melakukan terobosan denga memecah kebuntuan tersebut. Tanpa disadari Yosrizal telah mampu memposisikan dirinya sebagai tokoh pemersatu di Dharmasraya yang terdiri dari beragam suku dan budaya. Ragam etnik tersebut berhimpun dalam satu wadah organisasi partai politik yaitu Partai Amanat Nasional, dimana Yos didaulat menjadi ketua DPD.

Penampilan yang tenang, santun dan hormat kepada siapa saja tanpa pandang bulu membuat dia telah menjadi dewasa dari usianya dan menjelma jadi besar dari politisi se generasi dengan dia.

Yosrizal telah menciptakan warna baru dalam dinamika politik daerah dengan mempertotonkan politik yang menarik dan elegan, dimana sebelumnya terlalu monoton dan membosankan.

Dharmasraya butuh figur perekat semua golongan, etnik dan ragam budaya yang ada ditengah masyarakat. Dan Yosrizal telah memulai sesuatu yang dibutuhkan oleh peradaban daerah dimasa depan. Dan dia telah menjadi tokoh pemersatu di Dharmasraya.

Tahniah Bung Yos, semoga PAN kedepan menjadi partai yang benar-benar bermanfaat bagi umat. 

Ikuti tulisan menarik jefri hidayat lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu