x

Seorang pria melihat sejumlah surat kabar yang dijual di lapak koran saat di sejumlah media menampilkan sosok Presiden AS yang baru, Donald Trump usai memenangkan Pilpres AS di Athena, Yunani, 10 November 2016. AP Photo

Iklan

Solihin Agyl

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Surat Kabar: Materi Pelajaran yang Tak Pernah Usang

Meningkatkan kemampuan berbahasa (terutama bahasa asing / Inggris) siswa dengan optimalisasi materi dari surat kabar yang selalu up-to-date.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Surat Kabar: Materi Pelajaran Yang Tak Pernah Usang

Oleh :  Solihin Agyl

 

Banyak yang bisa dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berbahasa para siswanya; salah satunya dengan memanfaatkan sumber informasi dari surat kabar. Dengan sedikit racikan kreatifitas saja, guru bisa dengan mudah mendapatkan materi tambahan pelajaran dari apa yang tersaji dalam surat kabar. Dengan kata lain, semua yang ada dalam surat kabar adalah sebenarnya media pembelajaran yang sangat otentik dan up-to date bagi siswa.   

Dalam sebuah program pelatihan yang diadakan oleh sebuah surat kabar nasional berbahasa Inggris—dikemas dengan program teacher training bertajuk NIE (Newspaper In Education)—yang digelar di sebuah hotel di Surabaya, banyak guru bahasa Inggris di kota pahlawan tersebut dipuaskan dengan materi-materi yang merangsang kreatifitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasalnya, dengan memanfaatkan surat kabar, guru bisa meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatifitas siswa. Lebih lagi, guru dilatih sedemikian rupa sehingga memiliki bekal yang cukup serta kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengeksplorasi tekhnik-tekhnik mengajar terbaru melalui beberapa materi di surat kabar.

Surat kabar adalah satu-satunya holistic textbook—buku pelajaran yang menampilkan banyak hal. Ia menampilkan sejarah dan kejadian-kejadian aktual ke dalam kelas, menawarkan pembelajaran bahasa, matematika, ilmu pengetahuan umum, tekhnologi, sosial, geografi dan beberapa materi lainnya. Pendek kata, surat kabar sangat berkaitan dengan kehidupan nyata yang menjembatani kelas dengan dunia nyata. Selain meningkatkan pengetahuan, surat kabar juga mendorong sikap positif terhadap pembelajaran.

Setiap bagian di surat kabar bisa dimanfaatkan untuk mengajar di kelas, seperti; headline, feature (berita bercerita), editorial, opini, foto, komik, iklan bahkan layout fisik surat kabar itu sendiri. Selain itu, surat kabar menawarkan kekayaan kosa kata yang praktis dan akan terus bisa digunakan sepanjang hidup siswa. Surat kabar juga menyediakan banyak berita bercerita yang bisa dibuat model untuk menuntun siswa pada pelajaran menulis (writing). Kemampuan Reading dan Speaking juga bisa dicapai melalui sebesar-besarnya kegunaan surat kabar.

Karena tidak banyak guru berkesempatan hadir dalam workshop tersebut, sekaligus untuk mengingat kembali apa yang sudah didapat dan dipraktekkan dalam teacher training tersebut, penulis merasa perlu untuk berbagi dengan para guru lainnya. Berikut beberapa ide sehubungan dengan pemanfaatan surat kabar sebagai media pembelajaran di kelas—khususnya kelas Bahasa Inggris.

Pertama, kegiatan menggunting, memotong, menempel, menggaris bawahi dan mewarnai sering terjadi di setiap kegiatan yang melibatkan surat kabar. Oleh karena itu guru harus selalu siap dengan; gunting, lem, pensil, pena, spidol, cutter, dan lain sebagainya. Kegiatan ini pun bisa dilakukan dengan memnafaatkan bantuan siswa. Dan, pada saat yang sama siswa belajar tentang sesuatu.

Misalnya, untuk pelajaran Past Continuous Tense, para siswa memotong 2 gambar yang berbeda tapi memiliki relevansi yang kuat untuk digabung menjadi 1 klausa yang saling berkaitan. Lalu kemudian, misalnya, mereka membuat kalimat dari 2 gambar tersebut, menjadi: When I was driving a car, I had a flat tire. (misal, gambar 1: orang sedang mengendarai mobil. Gambar 2: Gambar ban).

Kedua, guru bisa mengajarkan siswa tentang istilah-istilah tekhnis yang digunakan dalam Surat kabar, seperti: Headline, by-line, masthead, column dll. Kemudian jelaskan setiap bagian (section)-nya (Health, Sports, International dll) lalu diskusikan tipe-tipe informasi yang bisa dapat di setiap bagian tersebut.

Ketiga, guru memberi kesempatan pada siswa untuk menjelajahi surat kabar secara mandiri. Artinya, sebelum pelajaran dimulai, biarkan siswa secara individu melihat dan membaca surat kabar dengan bebas selama 10 menit. Kemudian, sediakan waktu beberapa menit untuk mendiskusikan isi berita yang mereka baca. Ini adalah cara yang sangat baik untuk merangsang minat / ketertarikan siswa.

Keempat, guru bisa memperkenalkan para siswa tentang singkatan-singkatan yang ada di surat kabar. Jika guru memiliki rencana untuk menggunakan bagian iklan di surat kabar, pastikan mereka mengenal beberapa singkatan yang biasa dipakai di iklan tersebut dan mengetahui maknanya. Lalu, berilah mereka tugas untuk menulis kembali kalimat-kalimat di iklan tersebut dengan kalimat lengkap untuk memastikan bahwa mereka mengerti.

Kelima, guru bisa mengajak siswa bermain game Stump the Class dimana siswa diminta mencari kata-kata di surat kabar yang ia tidak tahu dan ia pikir siswa lain juga tidak tahu. Apabila tidak ada yang tahu, siswa tersebut mendapat poin.

Keenam, guru membiasakan siswa menulis jurnal setiap kali mereka berinteraksi dengan surat kabar. Surat kabar selalu menawaran “kekayaan” pikiran dan intelektual. Biarkan siswa merefleksikan pikiran mereka yang terinspirasi oleh artikel di surat kabar dengan cara menuliskannya dalam sebuah jurnal setiap akhir pelajaran.

Ketujuh, guru mengajarkan siswa cara menggunakan index. Berikan pertanyaan seperti, “Where would I find letters to the editor?” atau, “What section has local movie listings?” Apabila siswa memahami cara menggunakan index, mereka akan mampu menggunakannya pada buku referensi lainnya.

 

Kegiatan kelas yang dilakukan saat workshop

 

Saat workshop, trainer membagi para peserta menjadi 8 (delapan) kelompok (setiap kelompok terdiri dari 8-10 orang). Kelompok-kelompok tersebut bertugas menjadi organisasi penerbitan surat kabar. Setiap kelompok membuat nama organisasi dengan mengambil huruf –huruf yang ada di surat kabar dan menempelkannya di NAME-TAG yang tersedia. Setiap anggota kelompok akan memakai NAME-TAG tersebut.

Kemudian trainer memberikan selembar kertas yang berisi sekilas info (sekitar 20 soal) yang diambil dari surat kabar yang sudah disediakan. Setiap kelompok harus dengan cepat menemukan di bagian mana info tersebut berada. Kelompok yang tercepat adalah pemenangnya. Kegiatan ini sangat baik untuk melatih kemampuan siswa dalam membaca cepat (Scanning yang merupakan skill dalam Reading Comprehension). Berikut contoh soal:

 

SECTION

PAGE

COLUMN

INFOS

?

?

?

Movies that you would like to see

?

?

?

Things that can you buy less than IDR 100.000

?

?

?

Name of governor of any province in this State

 

Setelah kegiatan ini, trainer menyuruh setiap kelompok untuk mencari gambar Gadget (alat / mesin sebagai produk tekhnologi) di surat kabar yang tersedia. Kemudian mereka diminta untuk merekayasa (menambah/ melengkapi) gadget tersebut sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi yang lebih dari yang sebenarnya dengan cara menggambar atau menempelkan gambar lain. Setiap kelompok harus memberi nama gadget hasil rekayasa tersebut sesuai keinginan. Kemudian menuliskan manual-nya di selembar kertas kosong yang besar (disediakan), dan pada gilirannya, dipresentasikan di depan kelas. Kegiatan ini sangat baik untuk melatih creativivity, critical thinking, cooperative learning, writing, dan speaking siswa.

Kegiatan terakhir yang tidak kalah menarik adalah; pembuatan Front-page (halaman depan) dari sebuah surat kabar. Pada kegiatan ini, setiap kelompok diminta untuk merancang halaman depan surat kabar mereka dengan mencontoh model rancangan surat kabar yang sebenarnya. Sekali lagi, setiap kelompok mencari gambar atau ilustrasi, membuat FLAG (nama surat kabar) yang terpampang di halaman depan, menulis Headline (judul berita utama), menempelkan iklan bergambar dan menuliskan berita sesuai keinginan mereka dengan meniru penyusunan kolom-kolom seperti layaknya surat kabar yang sebenarnya. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan surat kabar hasil ciptaan mereka tersebut di depan kelas. Kegiatan ini juga sangat baik untuk melatih creativity dan critical thinking (proses pembuatan dan tanya jawab saat presentasi), cooperative learning (diskusi), writing, dan speaking (presentasi).

Sepulang dari workshop tersebut, para guru rata-rata memberi kesan yang baik karena telah mendapatkan ide dan wawasan baru berupa strategi dan tekhnik mengajar (terutama bahasa Inggris) dengan sebesar-besarnya memanfaatkan semua materi yang tersaji di dalam surat kabar.

 

Selamat mencoba. J

 

 

Ikuti tulisan menarik Solihin Agyl lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Fotosintesis

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Kamis, 9 Mei 2024 17:19 WIB

Terpopuler

Fotosintesis

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Kamis, 9 Mei 2024 17:19 WIB