Belajar Tidak Mesti Melalui Gedung Sekolah
Pekerjaan saya sebagai PRT (Pekerja Rumah Tangga) dan saya mencintai serta bertanggung jawab dalam menjalani pekerjaan saya. Pekerjaan PRT sering dianggap remeh dan dipandang sebelah mata, tapi saya bangga menjadi PRT walaupun orang mengganggap remeh dan pendidikan saya hanya sampai tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) itu pun saya lulus melalui Kejar Paket Kesetaraan C. Karena waktu itu saya terbentur ekonomi keluarga tidak beisa melanjutka jenjang SMA secara langsung. Tapi saya tidak ambil pusing karena ijasah yang didapat dari sekolah itu hanya sebagai formalitas dan yang paling dibutuhkan adalah ketrampilan yang bersertifikat dalam melamar pekerjaan sebagai PRT maupun pekerjaan di sektor lainnya.
Seperti pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan dari bekerja sebagai PRT. Belajar memasak tidak harus melalui sekolah formal. Seperti saya, karena terbatas biaya untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dan saya akhirnya bekerja sebagai PRT. Awalnya saya menjadi PRT bekerja sebagai nanny (Pengasuh Anak) dan lama kelamaan saya mencoba pengalaman baru di bidang memasak. Saya belajar memasak dari nol untuk masakan Western (Eropa) dan makanan raw food (makanan yang dibuat tanpa di masak/mentah). Saya belajar tentang makanan sehat dari majikan saya seorang chef handal untuk raw food, namanya Ms Simone Baldwin dari Australia. Dia guru pertama saya untuk raw food and vegetarian. Saya belajar banyak sekali resep resep masakan sehat sewaktu bekerja dengan dia dan saya merambah lagi ke masakan Western, dari masakan Western saya belajar melalui buku resep yang dibelikan oleh majikan.
Modal utama saya dengan membaca dan mempraktekkan (mulai berkreasi) karena belajar pengetahuan bisa dilakukan dengan membaca buku. Yang paling penting kita selalu berusaha menambah ilmu. Saya juga suka menonton televisi acara Master Chef Indonesia dan belajar untuk resep- resep baru dari internet. Di organisasi SPDPRT Sapulidi dan IPDPRT Sapulidi juga banyak kawan-kawan yang pintar memasak masakan Western, Jepang, bKorea, India ,Cina dll. Sehingga bisa tukar ilmu, berbagi resep. Ilmu yang kita dapatkan kalau kita praktekkan bisa menambah penghasilan. Dengan bekal ketrampilan tersebut, saya tawar menawar dengan gaji yang lebih tinggi di atas standar minimum.Jadi penghasilan/gaji kita lumayan lebih karena memiliki ketrampilan tersendiri. Banyak majikan membutuhkan ketrampilan kita. Nah kita harus berani bernegosiasi bahwa majikan harus menghargai pekerjaan kita.
Kita harus memberitahu bahwa pekerjaan PRT itu membutuhkan ilmu dan ketrampilan dari tingkat dasar sampai mahir. Dan untuk mencapai hal itu selain kita harus yang merubah sendiri dan juga harus terbuka belajar bersama, memanfaatkan waktu untuk pengembangan diri kita.
Berikut Gambar raw food: Tomato Isi Pesto, saya bisa berbagi resepnya dengan kawan-kawan. Ayo belajar masak bersama.
Terus semangat dan terus belajar untuk jadi PRT yang mahir.
PRT Belajar Bekerja Berbagi Berjuang Bersama Untuk Kerja Layak Dan Keadilan.
Terima kasih
Salam Perubahan
Leni Suryani
Ikuti tulisan menarik Leny Suryani lainnya di sini.