x

Iklan

Leny Suryani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Yang Diperas Cucian Bukan PRTnya

PRT Pekerja Rumah Tangga yang mempunyai hak sama seperti pekerja lainya. dan sering dianggap pekerja rendahan .

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Yang Diperas Cucian Bukan PRTnya

Media sosial banyak sekali manfaatnya, seperti dalam berorganisasi kita bisa menggunakan media sosial sebagai media untuk berkampanye, selama ini saya menggunakan medsos untuk menginformasikan hal-hal yang mungkin kawan-kawan PRT di luaran sana belum mengetahui seperti mengkampanyekan Kerja Layak bagi Pekerja Rumah Tangga. serta kita juga bisa mendokumentasikan kegiaan-kegiatan di organisasi. saya juga bisa menggunakan media sosial sebagai alat untuk mengorganisir atau NGRAPP(Mengajak Anggota Untuk Bergabung) seperti yang saya lalukan kemarin. Awal mula kita berkenalan di medsos, dan dia mengirimkan pesan lewat masager kita berkenalan satu sama lain. Namanya Mursinah (Kura Kura nama beken di medsosnya) kita pun janjian untuk bertemu karena dia ingin tau lebih lanjut tentang organisasi SPDPRT Sapulidi, dia juga membaca dan tertarik cerita yang saya tulis di Facebook yang berjudul " pentingnya hak libur untuk PRT (Pekerja Rumah Tangga)" karena dia sendiri bekerja sebagai PRT dan tidak ada liburnya, itu yang dia sampaikan ke saya, dia juga tertarik dengan kegiatan di organisasi yang saya ceritakan secara singkat lewat masager, Akhirnya kita janjian bertemu yang awalnya saya yang akan mengunjungi dia di daerah Rawamangun. Tapi ternyata saya tidak bisa dan dia yang bersedia main ke rumah saya? dia pun datang kerumah saya dari Rawamangun dia menggunakan angkutan busway dan turun di halte Ragunan.

Saya jemput dia di halte busway Ragunan, dan saya mengajak dia ke rumah, kita pun mengobrol santai di rumah. Saya mendengarkan ceritannya, dia bercerita kalau dia mendapatkan pekerjaan ini dari temannya, dan dia bekerja dengan majikan lokal/pribumi yang tinggal di Bogor. Gaji dia masih sangat di bawah standar dan jauh dari jumlah UMR Jakarta, dia bekerja baru 3 Bulan tapi dia di pekerjakan melebihi batas seorang pekerja. Karena dia bekerja di dua tempat berbeda tapi satu majikan, jadi hari kerja dia di bagi dan mondar mandir dari Bogor ke Jakarta begitupun sebaliknya. dan hak dia sebagai pekerja sudah banyak yang di langgar, hari kerja dia di bagi dari hari Senin - Jumat dia bekerja di rumah majikan yang di Bogor, dan Sabtu - Minggu dia di pekerjakan di rumah majikan yang ada di Rawamangun. Majikannya mempunyai dua tempat tinggal yang satu di Bogor dan satu di Rawamangun, Jakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang diperas cucian bukan PRTnya

kata ini tepat sekali untuk di sampaikan ke majikanya, karena seharusnya PRT (Pekerja Rumah Tangga) bekerja di satu rumah tangga , dan mempunyai jam kerja serta uraian tugas yang jelas. Dan jika di pekerjakan di dua tempat yang berbeda, sah sah saja jika kedua belah pihak setuju dan tidak ada unsur paksaan serta mendapatkan gaji tambahan lagi. Tapi mendengar cerita Marsinah sangat memprihatinkan dan sedih karena saya sendiri sebagai PRT, dengan penghasilan atau gaji dia yang di bawah standar dan pekerjaan yang melebihi batas ketentuan sebagai pekerja ini sangat tidak adil sekali. Apa yang dialami Mursinah (21tahun) saya yakin masih banyak sekali kawan- kawan PRT yang mengalami sama atau bahkan lebih parah dari apa yang di alami Mursinah.

Mursinah masih beruntung dalam hal pendidikan, karena dia bekerja sambil melanjutkan pendidikan mengikuti kejar paket C. Tapi tidak mudah bagi Mursinah untuk mengikuti pendidikan tersebut karena majikannya selalu mengulur waktu belajar dia, yang seharusnya masuk sekolah jam 10 pagi, tapi dia selalu telat mengikuti pelajaran. Dia pun tetap semangat untuk melanjutkan pendidikan, karena dia mempunyai cita-cita dan harapan yang lebih baik lagi kedepannya. Lebih berat lagi dia harus membagi gaji tiap bulan dia untuk keluarga dan kebutuhanya. Sangat sedih sekali gaji dia tidak mencapai 1.5/bulan. Dan dia harus membantu keluarganya yang punya kredit motor di kampung sekitar 400an/ bulan, dia selalu memberikan uang lebih untuk membantu ekonomi keluarganya. Belum kebutuhan dia sehari-hari dia di tempat kerja.

Sebulan kadang dia sisa sedikit uang tapi tak jarang pula dia tidak pegang uang sepeserpun. Tapi saya salut dan bangga karena Mursinah bisa melewati ini semua dan dia mempunyai keinginan untuk perubahan dalam hidupnya, melalui pendidikan, serta ikut bergabung di organisasi pekerja rumah tangga Sapulidi. Dengan bergabungnya Mursinah semoga kedepannya dia akan faham dan ikut memperjuang hak sebagai pekerja. Karena perubahan dimulai dari diri kita sendiri. Selamat bergabung di organisasi Mursinah mari Belajar Bekerja Berbagi Berjuang Bersama Untuk Kerja Layak dan Keadilan.

Bahas dan sahkan segera

#ruupprt

#konvensiilo189

Tentang situasi kerja layak bagi PRT

Sekian terima kasih

Salam perjuangan 

Leni Suryani

Ikuti tulisan menarik Leny Suryani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB