Pentingnya Pendidikan Untuk PRT
Setiap tanggal 2 Mei, kita memperingatinya sebagai Hari Pendidikan Nasional. Karena pada tanggal tersebut tahun 1889 lahirlah Bapak Ki Hadjar Dewantara, sesosok pejuang yang memperjuangkan nasib rakyat pribumi agar memperoleh pendidikan yang layak. Bisa dibayangkan jika tidak ada yang memperjuangkan pendidikan saat itu, mungkin Indonesia tidak akan maju dan berkembang perekonomiannya seperti yang kita rasakan saat ini. Saya masih ingat sewaktu dibangku Sekolah Dasar dan sampai sekarang, ada beberapa karya beliau seperti kutipan
"Tut Wuri Handayani" (Dibelakang memberikan Dorongan), serta kata kiasan yang sering saya dengar " Tuntutlah Ilmu Dari Buaian Hingga ke Liang Lahat", serta "Tuntutlah Ilmu Hingga ke Negeri Cina". Menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia dan umur serta tempat.
Seperti yang dilakukan kawan- kawan PRT (Pekerja Rumah Tangga) SPDPRT Sapulidi, kita semua memerlukan dan mementingkan pendidikan. banyak diantara kita yang putus sekolah dan bekerja sebagai PRT, tapi mereka mempunyai ketrampilan yang sangat luar biasa, contoh mereka tidak pernah sekolah dibidang tataboga tapi mempunyai ketrampilan memasak Eropa, Korea, Jepang, Cina, India dll. Banyak pula yang sukses karena bekerja sebagai PRT, dan melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, tanpa harus meninggalkan pekerjaan sebagai PRT. Ada yang memulai pendidikan kesetaraan dari awal seperti kawan kita Ajeng Withsweet Day Yuliantii,???? dan Linda ???? mereka mempunyai ketrampilan didalam bekerja, tapi mereka juga mementingkan pendidikan dengan mengikuti kesetaraan dari awal tingkat Sekolah Dasar, berharap bisa melanjutkan sampai tingkat Atas dan perguruan tinggi.???? mereka pergi ke sekolah untuk belajar 3x/ Minggu setelah pulang kerja. Perjuangan mereka sangat luar biasa dan hebat dari membagi waktu untuk pekerjaan, keluarga, pendidikan, dan organisasi, ini semua tidaklah mudah tapi mereka melalui itu semua dengan sungguh-sungguh dan bersemangat serta tekat untuk menuju perubahan lebih baik lagi.
Mereka belajar dari pertengahan bulan Desember 2016, selama hampir 5 bulan mereka belajar dan segala rintangan mereka lalui, tidaklah mudah buat mereka disamping kesibukan dalam bekerja mereka harus belajar, dan faktor usia juga tidak menjadi penghalang buat mereka, Awal Mei mereka mengikuti UAS (Ujian Akhir Semester) dari tanggal 3 - 6 Mei 2017 mereka telah melewati satu tahap dan tinggal tahap terakhir yaitu UN (Ujian Nasional) yang diadakan pada tanggal 15 -17 Mei 2017.?semangat mereka perlu di contoh. Semoga mereka bisa lulus dengan hasil yang memuaskan dan bisa melanjutkan ke jenjang kesetaraan berikutnya amin.
PRT juga butuh pendidikan, menuntut ilmu tidak hanya melalui pendidikan yang tinggi, atau sampai perguruan tinggi. Tetapi menuntut ilmu bisa dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan di organisasi PRT, seperti yang diadakan di organisasi SPDPRT Sapulidi kawan-kawan mengikuti kegiatan belajar seperti sekolah wawasan, di dalam materi sekolah wawasan kita tidak didapatkan sewaktu dibangku sekolah dulu, Sekolah ketrampilan(Memasak dan Cleanig), les komputer (Menggunakan Internet, cara mengirim email dll), les bahasa Inggris, serta kejar paket kesetaraan(A,B,C). Ini membuktikan bahwa usia, umur dan kesibukan kerja tidak menjadi penghalang kawan-kawan untuk belajar menuntut ilmu, Menuntut ilmu juga bisa dilakukan dengan cara membaca, serta shareing pengalaman kawan-kawan, dari perjuangan dalam suka dan duka sebagai PRT juga menjadi ilmu tersendiri.
Kita berharap agar PRT di seluruh Indonesia mementingkan pendidikan, tanpa harus meninggalkan pekerjaannya?. Apapun pekerjaan kita tidak menjadi penghalang untuk maju dan berkembang. Dan semoga banyak PRT yang sadar akan pentingnya pendidikan serta pentingnya hak berorganisasi dan berserikat.
PRT : Bekerja Berbagi Berjuang Bersama Untuk Keadilan Kesetaraan.
Salam dan semangat perjuangan untuk perubahan yang lebih baik.
Terima kasih
Salam
(SPDPRT Sapulidi)
Ikuti tulisan menarik Leny Suryani lainnya di sini.