x

Ilustrasi bayi cek mata. babycenter.com

Iklan

FX Wikan Indrarto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Awas Sepsis

Sepsis adalah kondisi yang muncul saat respons tubuh terhadap infeksi menyebabkan kerusakan pada jaringan dan organ tubuh

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada Rabu, 12 September 2017 dirayakan sebagai Hari Sepsis Sedunia. Sepsis adalah kondisi yang mengancam jiwa, yang muncul saat respons tubuh terhadap infeksi menyebabkan kerusakan pada jaringan dan organ tubuh pasien sendiri. Fokus tahun ini pada sepsis yang berkembang selama kehamilan, persalinan atau setelah aborsi yang disebut sepsis maternal dan pada bayi yang baru lahir yang disebut sepsis neonatal. Apa yang harus kita lakukan?
 
Meskipun sebenarnya sangat dapat dicegah, sepsis maternal dan neonatal terus menjadi penyebab utama kematian dan morbiditas bagi ibu hamil dan bayi baru lahir. Infeksi adalah penyebab utama sekitar 35.000 kematian ibu global setiap tahunnya. Sebagai penyebab utama atau pemberat, sepsis dapat dikaitkan dengan 100.000 kematian ibu setiap tahunnya. Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, dr. Eni Gustina, MPH menyebutkan, angka kematian ibu tahun 2016 tercatat 305 per 100.000 kelahiran, yaitu pada 4.834 ibu. Artinya di Indonesia ada 15 ibu meninggal setiap harinya, dengan salah satu penyebabnya adalah sepsis maternal. Sepsis neonatal secara global membunuh sekitar 1 juta bayi baru lahir setiap tahun. Pada tahun 2015 angka kematian bayi di Indonesia masih tertinggi di ASEAN, yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup, diantaranya karena sepsis neonatal.
 
WHO memainkan peran utama dalam ‘Global Initiative on Maternal and Neonatal Sepsis’. Dalam upaya mencegah dan mengobati sepsis di seluruh dunia, talah dilakukan penelitian bersama multi-negara, mengenai sepsis pada ibu dan bayi di lebih dari 500 fasilitas kesehatan di 54 negara. Tujuannya adalah untuk lebih memahami prevalensi sepsis maternal dan neonatal, dan juga bagaimana pencegahan dan penanganan terbaik yang harus dilakukan secara menyeluruh. Aliansi Sepsis Global pada Hari Sepsis Sedunia menyoroti aspek sepsis yang terbengkalai (shining a spotlight on these neglected aspects of sepsis), yaitu faktor risiko sepsis. Fasilitas kesehatan yang penuh sesak dan sumber daya manusia yang kurang, keduanya merupakan faktor resiko terjadinya infeksi dan sepsis. Ibu hamil yang menjalani operasi caesar dalam kondisi seperti itu, memiliki risiko lebih besar lagi. Dokter dan petugas kesehatan lainnya juga sering tidak menyadari tanda dan gejala sepsis dini, sehingga tidak dapat mengenali kondisi dan mengobatinya tepat pada waktunya.
 
Salah satu tragedi terbesar dari ribuan kematian yang disebabkan oleh sepsis, adalah bahwa sepsis sebenarnya dapat dengan mudah dicegah. The Seventieth World Health Assembly pada 25 Januari 2017 merekomendasikan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko sepsis. Infeksi yang dapat menyebabkan sepsis seringkali dapat dicegah melalui kebersihan tangan yang tepat, akses terhadap program vaksinasi, akses terhadap sanitasi dan ketersediaan air yang lebih baik. Meskipun di Indonesia jumlah puskesmas yang menyediakan vaksin TT untuk mencegah tetanus dan sepsis neonatal sudah mencapai 1.041 puskesmas atau 91,9%, namun jumlah desa dan kelurahan yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat baru sebanyak 33.927 desa atau 42,2%, bahkan di Papua hanya 265 desa atau 7,05%.
 
Selain itu, diperlukan program pencegahan dan pengendalian infeksi, juga pendidikan kesehatan kepada ibu saat kontrol kehamilan. Tantangan di Indonesia, kunjungan ibu hamil sebanyak 4x atau K4 tahun 2016 baru mencapai jumlah 4.555.648 ibu atau 85%, sedangkan di Maluku Utara dari total 31.947 ibu hamil, yang melakukan kunjungan K4 hanya 6.709 ibu atau 21%. Selain itu, persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas layanan kesehatan mencapai 4.114.519 ibu atau 80%, dengan persentase terendah di Provinsi Maluku Utara, yaitu hanya 17%. Semakin rendah kunjungan ibu hamil dan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan, tentu risiko terjadinya sepsis maternal ataupun neonatal semakin tinggi.
 
Pencegahan sepsis lain yang dapat dilakukan adalah pengenalan tanda sepsis dini, perbaikan akses terhadap pengobatan yang benar dan tepat waktu, serta pembentukan pendekatan terpadu untuk pencegahan dan pengelolaan klinis sepsis. Layanan klinis oleh dokter dengan dukungan laboratorium klinis yang memadai, adalah kunci keberhasilan pengelolaan sepsis. Selain itu, akses layanan perawatan intensif di ICU ataupun NICU dengan keandalan dalam terapi cairan intravena dan pemberian tepat waktu obat antimikroba, haruslah ditingkatkan. Menurut Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016, RS kabupaten atau kota kelas C yang memiliki dokter spesialis kebidanan, anak, patologi klinik, dan anestesi baru 142 RS atau 45%, sedangkan di Maluku dan Maluku Utara bahkan hanya 0%. Tentu saja, kunci keberhasilan pengelolaan sepsis di RS tersebut menjadi tantangan berat dan semakin sulit dilakukan.
 
Namun demikian, perlu juga diingat bahwa penggunaan obat antimikroba yang tidak tepat dan berlebihan, berkontribusi pada ancaman resistensi atau kekebalan kuman terhadap obat antimikroba. Untuk itu, para dokter didesak memilih antimikroba yang efektif dan menggunakannya secara bertanggung jawab dan bijaksana. Pada RS yang tidak memiliki panduan manajemen klinis yang benar dan tepat waktu, termasuk antimikroba yang efektif untuk sepsis, maka akan hampir secara universal berakhir fatal.
 
Momentum Hari Sepsis Sedunia Selasa, 12 September 2017 mengingatkan kita, akan pentingnya pencegahan, pengawasan tanda klinis, diagnosis dini dan manajemen klinis yang benar dan tepat waktu. Sudahkah kita bertindak untuk keselamatan ibu hamil dan bayi baru lahir?
 
Sekian,
 
Yogyakarta, 14 September 2017
 
Oleh: FX Wikan indrarto
Sekretaris IDI Wilayah DIY, dokter spesialis anak di RS Siloam @ LippoPlaza dan RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM

Ikuti tulisan menarik FX Wikan Indrarto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu