“Seorang pembaca menghidupkan seribu kehidupan sebelum ia mati. Seseorang yang tak pernah membaca hanya menghidupkan satu kehidupan.”--George R. R. Martin, A Dance with Dragons
Pertanyaan sederhana: berapa jam waktu yang kamu sediakan setiap pekan untuk membaca buku tanpa terganggu atau teralihkan perhatianmu oleh dering telepon, bunyi pesan pendek masuk, lampu hape yang berpendar terang karena pesan WA masuk? Dua jam? Lebih atau kurang?
Bila kurang, cobalah matikan hapemu. Lalu, ambillah buku yang sangat ingin kamu baca: novel, memoir, puisi, sains, atau apa saja. Pilih yang membuatmu nyaman, terlibat, dan membuatmu merasa asyik. Jangan biarkan segala gangguan menginterupsi keasyikanmu, entah itu hape atau apapun.
Fokuskan pikiranmu dan mulailah membaca secara perlahan. Adaptasi dengan materi bacaan diperlukan, sebelum kamu membuat catatan di marjin buku, bila kamu memang mau memberi komentar, mencatat hal penting. Para ahli mengatakan, membaca buku secara perlahan mirip dengan melatih fisik agar tetap bugar. Membaca perlahan bermanfaat bagi kebugaran otak dan memperkuat simpul-simpul saraf dalam mengirim sinyal.
Dalam salah satu publikasi di jurnal Neurology disebutkan manfaat membaca perlahan, yakni memperlambat laju kehilangan ingatan. Membaca perlahan (ada yang mengistilahkannya slow reading, ada pula yang menyebutnya deep reading) sangat berbeda dengan kebiasaan kita membaca naskah di website atau di hape yang barangkali tergesa-gesa. Membaca secara perlahan berarti melatih kemampuan otak untuk fokus dan berkonsentrasi.
Ketika teknologi informasi belum semaju sekarang, membaca merupakan aktivitas penting yang memperoleh porsi waktu besar. Lalu datang internet, smartphone, bermacam digital games, serta beraneka aplikasi media sosial, yang semuanya itu sanggup memalingkan kita dari buku. Andaikan kita tahu bahwa membaca perlahan sangat baik bagi kebugaran otak, mengasah kecerdasan emosional, maupun memperkuat kemampuan fokus dan konsentrasi.
Membaca buku adalah petualangan pikiran dan emosi yang luar biasa jika kita mampu menikmatinya di tengah lingkungan tanpa gangguan apapun. Tanpa hape, tanpa pesan pendek, tanpa update status. Jadi, matikan telepon dan laptopmu, ambil buku yang sangat ingin kamu baca, dan berpetualanglah kemanapun kamu mau! ***
Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.