Depresi bukanlah sesuatu yang dapat dianggap ringan melainkan salah satu gangguan mental yang sangat berbahaya. Angka bunuh diri karena Depresi terus meningkat hingga tahun 2017 ini. Terdapat banyak hal-hal yang membuat peningkatan tersebut terus meningkat. Kita sebagai manusia sosial ada baiknya saling menolong untuk mengurangi angka tersebut.

Salah satu hal yang efektif adalah dengan kita lebih mengerti apa Depresi sebenarnya bukan menganggap ringan. Hal pertama yang dapat di lakukan yaitu mengetahui gejala dan tanda depresi, seperti mereka suka menutup diri sendiri di bandingkan bersosialisasi keluar, merasa kesepian, kekecewaan, ketakutan, rasa tidak aman, tidak percaya diri, kecurigaan, dan lainnya. Jika hal tersebut tidak diatasi dapat berimbas terhadap bunuh diri.

Kedua, kita dapat menemani mereka disaat mereka membutukan kita terutama jika yang mengalami depresi adalah teman atau keluarga. Jika mereka ingin bercerita kepada kita hal yang dapat dilakukan adalah mendengarkan. Dengan kita berada disamping dan mendengarkan cerita mereka, kita dapat membantunya. Kita juga dapat menawarkan mereka untuk pergi ke dokter dan jika hal itu terjadi, kita dapat mendukungnya dengan memberi semangat.

Ketika seseorang yang mengalami depresi sedang bercerita, ada baiknya untuk kita mendengar terlebih dahulu, lalu memberikan beberapa kalimat untuk menyemangati mereka. Jangan salah berkata karena hal itu dapat membuat mereka semakin terpuruk. Jika ingin memberikan nasihat, kita juga harus berhati-hati dalam memilah kata, jangan mengatakan hal seperti, “Bukan kamu saja yang mengalami hal ini, jangan banyak mengeluh”, “Kamu dapat melewatinya, sabar saja, pasti berlalu”, “Semua orang pernah merasa depresi, bukan kamu saja” atau “masalahmu tidak akan selesai kalau kamu terus berbicara hal yang sama”.

Sebaliknya kita dapat mengatakan hal positif kepada mereka seperti, “Aku ada kalau kamu butuh aku, cerita saja”, “Kita tidak akan menyerah untuk kamu”, “Kamu tidak sendiri, ada kami siap membantu”, “Kami saying kamu” ataupun “Kamu bukanlah beban”.

Ketiga, menyebarluaskan informasi tentang depresi dalam Bahasa Indonesia. Informasi tentang depresi lebih banyak dalam Bahasa Inggris dibandingkan Bahasa Indonesia, maka itu penting untuk kita menyebarluaskan informasi dalam Bahasa Indonesia, dengan cara memberikan informasi ke dalam sosial media, membuat campaign atau seminar, atau meberitahukan kepada teman atau keluarga dalam pembicaraan tatap muka.

Pada hari Rabu, tanggal 1 November 2017, saya mewawancarai Pendiri Into the Light, Benny Prawira. Saya mendapat pesan yang menurut saya sangat penting untuk disebarluaskan, “Carilah bantuan selemah atau seburuk apapun keadaan itu, carilah dengan cara apapun juga dan harus juga ditunjang dari para pendengar. Kita bukan hanya mendengar kata-kata mereka tetapi juga melihat gerakan tubuh, emosi, dan perasaan mereka. Ketika mereka mau bercerita tentang keadaan mereka, kemungkinan kita untuk menjadi professional akan lebih mudah karena dapat mempermudah proses pemulihan mereka. Waktu kita bersama dia juga lebih lama dibandingkan waktu mereka di klinik, maka dari itu sangatlah penting untuk kita lebih perduli karena kita hanya punya satu sama lain untuk membantu” kata Benny Prawira.

Jadi, kita sebagai manusia sosial bantulah sesama kita dalam suka maupun duka. Cobalah mengerti keadaan mereka dengan mendengarkan mereka dan jangan memberikan sesuatu hal yang negatif.

“Kamu pasti bisa melewati ini bukan karena orang lain bisa tapi karena KAMU bisa.”

Ikuti tulisan menarik Meviola Grachiella lainnya di sini.