Siapapun pasti sepakat, bahwa bangunan teknis itu tersusun dari konsep yang matang sebelumnya. Konsep tak bisa dinafikan karena ia menjadi syarat mutlak bagi keberlangsungan sebuah program dan rencana. Apa yang akan dilakukan dan bagaimana teknisnya di lapangan, bermula dari bangunan konsep yang dipersiapkan secara matang sehingga siapa mengerjakan apa, kapan mengerjakan apa, dan tujuan serta waktu mengerjakan apa, tersusun secara rapi dalam bentuk konsep jadi. Untuk itu, dalam perkembangannya, kita kemudian mengenal istilah “master plan”.
Konsep yang matang itu dilahirkan dari sebuah pembacaan dan diskusi yang intens dalam sebuah rapat. Artinya, jangan menyepelekan rapat karena darinya lah lahir rencana-rencana serta rancang bangun sebuah kegiatan. Rapat yang substantif, yang tidak hanya berkumpul, tapi berujung pada aksi nyata di lapangan. Dan, inilah yang dilakukan oleh Puan Maharani.
Kita masih cenderung “apatis” terhadap apa yang dilakukan oleh Puan, padahal kalau kita menengok ke belakang, banyak program nasional yang sukses berawal dari rapat-rapat yang dilakukan oleh Puan. Artinya, posisi Puan sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusian dan Kebudayaan, memungkinnnya untuk melakukan diskusi dan rapat dengan pihak-pihak terkait dalam rangka mematangkan konsep. Tujuannya? Tentu saja agar pembangunan terarah dan program yang diinginkan dapat tercapai dan sukses.
Dalam banyak kesempatan, Puan sering melakukan rapat untuk membahas program dan tujuan pembangunan nasional yang ingin dicapai. Melalui rapat tersebut, Puan berharap agar semua pihak (terutama para Menteri yang mempunyai tanggung jawab) dapat melakukan koordinasi dengan baik. Sebut saja tentang KIS, KIP, PKH, Revolusi Mental, dan termasuk juga persiapan dalam rangka menghadapi Asian Games 2018. Beberapa kali Puan menekankan pentingnya persiapan untuk helatan yang terakhir ini, karena selain berkaitan dengan prestasi, juga berkaitan dengan martabat bangsa di dunia internasional.
Rapat terbaru dilaksanakan oleh Puan bersama dengan Menpora Imam Nahrowi, Menteri Kesehatan Nila Djuwita Anfasa Moeloek, Mandagri Tjahjo Kumolo, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Sumsel Alex Nurdin, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Dirjen Jenderal Imigrasi Kemenkumham Ronny Franky Sompie dan Ketua Satlak Prima Ahmad Sucipto. Rapat tersebut dilaksanakan untuk memastikan dan membahas bagaimana membahas Progres Report Persiapan Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018.
Puan meminta semua pihak mulai fokus untuk ikut menyukseskan perhelatan Asian Games 2018 ini, Khusus kepada Menteri Dalam Negeri, Puan meminta untuk menyosialisasikan Asian Games 2018 ini kepada seluruh daerah. "Saya meminta agar setiap daerah bisa menyosialisasikan ajangAsian Games kali ini, meskipun hanya berada di dua tempat yaitu Palembang dan Jakarta," katanya usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko PMK Jakarta, Senin (20/2/2017).
Artinya, apa yang dilakukan oleh Puan dengan malaksanakan berbagai rapat dan koordinasi antar kementerian, adalah bagian dari kerja cerdasnya untuk memastikan seluruh program kementerian dan nasional bisa terselenggara dengan baik, terutama terkait pelaksanaan Asian Games 2018 ini. Sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses dalam konteks perekonomian. Jadi, tak bisa kemudian menyepelekan sebuah rapat dan diskusi, karena dari situlah berbagai program kerja terlaksana melalui kerja yang terkonsep secara matang. Rapat yang tidak hanya sekedar berkumpul semata, tapi merupakan rapat efektif dengan tujuan terperinci serta hasil yang jelas, termasuk aksi nyata di lapangan nantinya.
Dalam konteks ini, kita tak bisa menafikan kemampuan Puan dalam melakukan koordinasi antar kementerian dan lembaga sehingga berbagai program yang rencanakan dapat dilaksanakan dengan baik dengan hasil yang memuaskan semua pihak.
Ikuti tulisan menarik Samsul Khairuman lainnya di sini.
