x

Iklan

Parliza Hendrawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Oktober Ini, PT. Bukit Asam Bangun Dermaga Prajin

Proyek senilai Rp4 triliun itu akan dibangun mulai bulan Oktober 2019

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PT. BUKIT ASAM(persero) akan membangun dermaga Batubara di desa Prajin, Banyuasin, Sumatera Selatan. Proyek senilai Rp4 triliun itu akan dibangun mulai bulan Oktober 2019. Menurut Suherman, Sekretaris perusahaan PT. BA, proyek tersebut dikerjakan untuk menjaga ketahanan energi nasional maka perlu adanya peningkatan kapasitas angkutan batubara. Desa Prajin dipilih dengan harapan tidak ada lagi kendala pembatasan lalu lintas sungai melalui bawah jembatan Musi

"Karena lokasi Perajin lebih di hilir Sungai Musi," kata Suherman, Jumat, 1 Februari 2019. Dalam catatannya, perseroan memasang target bulan Oktober nanti sudah dimulai konstruksi dan pihaknya optimistis pada akhir Desember 2022 proyek selesai dikerjakan. Untuk waktu yang tersisa ini, PT.BA diantaranya memaksimalkan upaya mendapatkan perijinan perkeretaapian dan perijinan Amdal, Andalalin, Pembangunan.

Selain membangun Dermaga Prajin, PT. Bukit Asam (PT.BA) persero saat juga sedang mengembangkan jalur kereta api trase Simpang-Prajin. Jalur sepanjang 38,35 KM ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2023. Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin, Direktur Pengembangan Usaha PT. Bukit Asam, menambahkan targetnya jalur dan dermaga ini bisa mengangkut sekitar 10 juta ton per tahun. Ditemui di sela-sela acara bimbingan teknis dan FGD Perijinan Penyelenggaraan Perkeretaapian di Palembang, Kamis, Fuad menuturkan ada tiga fokus utama yang akan mereka kerjakan untuk kesuksesan proyek tersebut. Selain menyiapkan tambang pihaknya juga akan menyiapkan jalur kereta api sepanjang 38,35 KM Simpang-Prajin serta pelabuhan Batubara itu sendiri di Prajin, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini kata Fuad, perseroan ini berhasil memproduksi Batubara untuk kebutuhan pasar lokal maupun dunia lebih kurang lebih 25 juta ton per tahun. Dengan beroperasi pelabuhan Prajin serta infrastruktur lainnya dia berharap produksi bisa meningkat menjadi sekitar 35 juta ton.

Sementara itu Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumsel, Yohanes H Toruan menjelaskan proyek trase stasiun Simpang-Prajin ini akan melewati kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Banyuasin dan kota Palembang. Selain itu ada jalan tol: Palembang-Indralaya dan Kapalbetung serta jalan lintas tengah akan dilewati. Tidak hanya itu, menurutnya proyek ini akan melintasi Sungai pemulutan dan sungai Komering. "Proyek ini tidak akan melewati hutan lindung akan tetapi tetap harus ada ijin dari pihak terkait," katanya. (pharliza@gmail.com)

 

Ikuti tulisan menarik Parliza Hendrawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler