x

Calon Presiden inkumben nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi menunjukkan kartu Pra Kerja saat berpidato dalam kampanye terbuka di Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 26 Maret 2019. kampanye ini dihadiri ribuan pendukung, parpol pengusung, dan para ulama. ANTARA/Rahmad

Iklan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 7 Mei 2019 14:19 WIB

Opini tentang Kartu Prakerja Jokowi

Artikel ini membahas tentang pro dan kontra dari kartu prakerja Jokowi Dodo

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

JOKOWI MENANG, AKAN MEMBUAT KARTU PRA KERJA!

 

Pilpres tahun 2019 ini adalah sebagai ajang bagi pasangan calon presiden untuk mendapatkan simpati dan aspirasi masyarakat agar bisa terpilih untuk membangun indonesia yang lebih baik. Adu gagasan dan program kerja kedua paslon ini sangat banyak dan banyak tawaran yang menggiurkan. Salah satunya dari paslon 01 Jokowi, yaitu membuat kartu prakerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa itu Kartu Prakerja? Kartu Prakerja adalah kartu yang dibuat pemerintah bagi lulusan SMA/SMK, politeknik, perguruan tinggi yang baru saja lulus yang belum mendapatkan pekerjaan. Jokowi menyatakan apabila dia menang dalam pilpres 2019 ini maka kartu prakerja akan dibuat dan dibagikan.

Fasilitas yang didapat apabila mempunyai kartu Prakerja ini adalah mendapatkan gaji jika belum mendapatkan pekerjaan, diberikan pelatian untuk melatih keterampilan dan kemampuan untuk membuat usaha. Digadang – gadang gagasan ini adalah untuk menaikkan elektabilitas dari pasangan calon presiden Jokowi – Ma’ruf Amin.

Dari pernyataan tersebut langsung ada tanggapan dari Abdul Kadir Karding(Wakil Ketua TKN Jokowi – Ma’ruf)”banyak yang khawatir tidak mendapat pekerjaan&oleh bapak Jokowi diberikan 1 solusi” dan juga mendapat tanggapan dari Fadli Zon(Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo Sandi)” Ya solusinya bikin dong pekerjaan yang permanen” dari pernyataan 2 orang tersebut dapat disimpulkan ada pro dan kontra terhadap program kerja yang direncanakan oleh calon presiden Jokowi Ma’ruf amin.

 Angka pengangguran di Indonesia masih sangat tinggi, mengutip dari Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa di Indonesia pada Februari 2018 mencapai 5,13% Dari persentase tersebut, maka jumlah pengangguran di Indonesia saat ini mencapai 6,87 juta orang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa program Kartu Pra Kerja masih dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam postur RAPBN 2020. Saat ini, pemerintah sendiri masih membahas Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020. Pembahasan tersebut diketahui merujuk pada RPJMN 2020 – 2024 yang disusun oleh Bappenas

Dari rencana program kerja yang dicanangkan oleh Jokowi tersebut langkah yang bagus karena dari kartu tersebut kita dapat mengembangkan/membuat usaha baru dari gaji yang kita terima, dan kita juga dapat menambah wawasan dalam dunia kerja yang lebih matang dengan diberikan pelatihan – pelatihan itu.   

Tetapi menurut pendapat saya kartu Prakerja ini juga dapat membawa hal hal negative seperti penyalahgunaan kartu tersebut, pelajar/mahasiswa menjadi malas mencari pekerjaan karena dikartu tersebut akan mendapatkan gaji dari pemerintah. Di generasi Millenial saat ini teknologi juga semakin canggih, jadi menurut saya rencana pembuatan kartu Prakerja ini masih kurang efektif bagi siswa/mahasiswa yang baru saja lulus dari jenjang pendidikan

Saran dari saya untuk kartu Prakerja ini adalah daripada membuat banyak kartu untuk seluruh Indonesia lebih baik membuka lapangan pekerjaan dimana angka pengangguran itu banyak. Lebih baik membuka lapangan pekerjaan yang lebih bermanfaat dan menaikkan perekonomian di Indonesia.

Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler