x

Iklan

Heidi Pah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 19 Juni 2019 19:12 WIB

UPH Ajak Mahasiswa Miliki Kemampuan Literasi Digital

Universitas Pelita Harapan (UPH) selalu berusaha menjadi institusi pendidikan yang berperan dalam kemajuan bangsa. Di era revolusi industri 4.0 ini, dimana teknologi digital semakin merambah dan menguasai kehidupan masyarakat, salah satu kebutuhan mendesak generasi Z adalah kemahiran literasi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Universitas Pelita Harapan (UPH) selalu berusaha menjadi institusi pendidikan yang berperan dalam kemajuan bangsa. Di era revolusi industri 4.0 ini, dimana teknologi digital semakin merambah dan menguasai kehidupan masyarakat, salah satu kebutuhan mendesak generasi Z adalah kemahiran literasi. Hal ini sejalan dengan gerakan yang sedang digalakkan oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. Literasi yang dimaksud bukan lagi literasi lama (membaca, menulis, dan matematika) saja, tetapi harus beralih pada literasi baru, dimana salah satu kriterianya adalah mampu menganalisis data di dunia digital.

Sejalan dengan penjelasan Kemenristekdikti ini, Stella Stefany, S.Sos., M.I.Kom., Ketua Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) UPH, menjelaskan bahwa yang terpenting adalah bagaimana mahasiswa memproses informasi. “Media terus berkembang. Dulu, kita hanya mengenal koran, yang mengandalkan teks. Kemudian muncul radio, yang mengandalkan audio, kemudian ada televisi, yang berpusat pada komunikasi visual. Sekarang, kita menggunakan media sosial. Karena itu, kita harus bisa tahu cara yang benar untuk memproses informasi ini,” jelasnya, saat memoderatori talkshow Masa Depan Literasi, yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPH, di kampus Lippo Village, pada tanggal 11 Juni 2019.

Talkshow ini diadakan secara khusus untuk memperlengkapi skill mahasiswa dalam memanfaatkan informasi dan teknologi sebagai modal untuk meningkatkan daya saing lulusan UPH di dunia kerja dalam era industri 4.0.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yosua Yeremia, ketua BEM UPH, menggunakan istilah critical creative. “Literasi bukan masalah bisa baca, bisa tulis. Literasi berbicara cara kita memproses informasi. Harus kritis, harus kreatif,” katanya.

Agar mahasiswa dapat lebih mengerti peran media digital dalam pengembangan literasi generasi muda, dihadirkan Andovi Da Lopez, seorang YouTuber Indonesia yang telah sukses menggunakan platform YouTube untuk aktualisasi diri dan membagikan opininya tentang isu-isu yang marak dibicarakan di masyarakat. “Ketika saya mau membuat video, saya benar benar harus research, saya harus mengerti informasi yang saya dapat dan memilah mana yang bisa digunakan dan yang tidak bisa digunakan. Misalnya, saya harus tahu jika ada konten yang sensitif dan dapat menyinggung pihak tertentu,” jelasnya. Kemampuan literasi yang dimiliki Andovi ini juga perlu dimiliki oleh viewersnya, karena interpretasi viewer akan mempengaruhi citra yang dimiliki seorang YouTuber dan akan mempengaruhi opini masyarakat terhadap isu-isu terkini.

Melalui acara ini, diharapkan mahasiswa UPH dapat memiliki gambaran tentang pentingnya kemampuan literasi baru, dan dapat mengimplementasikan kemampuan ini secara efektif di berbagai bidang yang mereka minati.

Ikuti tulisan menarik Heidi Pah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu