x

Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) membawa spanduk dan melakukan aksi tutup mulut pada Aksi Kamisan di depan Kantor DPRD Sulawesi Tengah di Palu, Kamis 18 Juli 2019. Aksi Kamisan ke-12 bertema Sumber Daya Alam itu memperingatkan pemerintah agar mengambil sikap dan serius menanggapi isu penghancuran sumber daya alam, apalagi setelah pelaksanaan pesta demokrasi atau Pemilu. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Iklan

Tulus Wijanarko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 21 Juli 2019

Selasa, 23 Juli 2019 21:17 WIB

Jalan Gelap Demokrasi

Demokrasi memiliki makna yang tidak sempit. Kebebasan dan keterbukaan, Hari-hari ini demokrasi Indonesia terlihat sebuah penyempitan dalam pemaknaannya, dan setiap fakta sosial terkait bentuk-bentuk peraturan yang di buat selalu memotong potensi setiap orang untuk berekspresi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Plato seorang filsuf dan matematikawan Yunani, dalam buku yang berjudul The Republic, Plato menulis begini, “Adalah mungkin kasusnya bahwa untuk melakukan apa yang telah kita lakukan (yakni melakukan kritik tajam terhadap demokrasi), kita mesti hidup dalam masyarakat demokratis.” 

Dalam arti, kita bisa leluasa bicara tentang ketimpangan demokrasi, dan upaya untuk menggantinya, justru ketika kita berada di dalam masyarakat yang tengah mengusahakan demokrasi. Demokrasi adalah satu-satunya prinsip politik yang memungkinkan kritik terhadapnya hidup dan berkembang.

"Bagi saya Demokrasi adalah bentuk pemerintahan terburuk kecuali dari bentuk-bentuk pemerintahan lainnya yang pernah ada.” 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kita boleh meremehkan demokrasi. Kita boleh tidak setuju dengannya. Kita boleh menghina demokrasi sebagai sebuah prinsip politik. Namun jangan lupa bahwa itu semua bisa kita lakukan, jika kita hidup di dalam masyarakat demokratis.

Demokrasi memiliki makna yang tidak sempit. Kebebasan dan keterbukaan, Hari-hari ini demokrasi Indonesia terlihat sebuah penyempitan dalam pemaknaannya, dan setiap fakta sosial terkait bentuk-bentuk peraturan yang di buat selalu memotong potensi setiap orang untuk berekspresi.

Dari aturan berbicara, berpenampilan diruang-ruang yang mungkin tidak formal juga diatur. 

Lembaga-lembaga itu memang selalu punya cara unik dan lucu dalam memperlakukan sistem demokrasi dinegara ini. 

Jika kamu berpakaian seperti itu maka identitas teroris melekat, jika kamu memberontak maka identitas anarkis melekat, jika kamu tidak berpakaian maka diangap tidak punya etika. Kenapa perbedaan di anggap ancaman ?

Demokrasi yang dalam bahasa Yunani demokratia secara harfiah "dikuasai oleh rakyat" bermakna bahwa masyarakat merupakan pusat dalam suatu negara yang dimana setiap orang memiliki hak yang sama dan kesetaraan yang sama.

Demokrasi menjunjung tinggi serta menghargai dan melindugi kebebasan berpendapat setiap orang, sebab hal itu merupakan jantung demokrasi.

Jika kita sedikit melirik kebelakang melihat sejarah indonesia, demokrasi merupakan sebuah harapan yang dicita-citakan setelah masa keruntuhan Orde Baru selesai.

sebeb hampir tidak ada kebebasan berekspresi, pers dibungkam, aktivis banyak yang menghilang secara misterius kerena Rezim Totaliter mengambil kekuasaan selama era Orde Baru.

Jarak pada Zaman Orde Baru ke masa Reformasi membuat pemikiran masyarakat indonesia perlahan mulai terbuka dan beruba dalam melihat persoalan hak dan kebebasan. Tetapi hukum yang mengatas namakan Tuhan tidak hilang, hanya sekedar bertransformasi menjadi aturan negara. Untuk mengkontrul kehidupan masyarakat.   

Saya coba ingin menyingung sedikit tentang bagimana tangapan "Chantal Mouffe" seorang ahli teori politik dari Belgia, Dalam melihat persoal tentang demokrasi iniBagi Chantal Mouffe hanya akan jalan jika yang mengerakan itu adalah kebebasan manusia dan keterbukaan informasi.

Agar masyarakat punya akses dalam meliat proses perkembagan yang ada dalam sebuah negara. Mengkritisi segala macam informasi yang terbuka tanpa ada yang di tutup-tutuppi.

Apa mungkin negara dan segala macam institusi terlalu takut akan adanya perdebatan ?

jika konsensus atau dalam hal ini pengambilan keputusan, hadir tanpa perdebatan panjang  dan pertikaian yang intelektualkarena Ketakutan terjadi konflik yang membengkak dan berkepanjagan sehilangga persatuan negara pudar dan tidak berwarna.

Jika terlalu cepat mengambil keputusan bagi Chantal Mouffe dapat menyebabkan ada gagasan yang mendominasi gagasan.

"Misalnya jika di masyarakat terjadi masalah seperti kemiskinan dan kelaparan, para ahli agama hadir untuk meredam dan menetralkan permasalahan itu. secara tidak langsung gagasan Metafisik mendominasi gagasan dalam kondisi masyarakat yang seperti itu".

Pada kondisi tertentu seharuanya masyarakat dalam demokrasi harus selalu siap dengan perseteruan, dalam hal ini perdebadan gagasan dalam kontek yang Rasional.

Perdebatan pemikiran dan perbedaan identitas yang hadir pada masyarakat tidak bisa di batasi apalagi di batalkan dengan hukum negara.

Paul-Michel Foucault atau lebih dikenal sebagai Michel Foucault adalah seorang filsuf Prancis, sejarawan ide, ahli teori sosial, ahli bahasa dan kritikus sastra.

Foucault berucap demokrasi adalah pertarugan orang yang setara pada masyarakat, tidak harus ada sifat fanatik dalam kehidupan demokrasi apalagi yang di dominasi agama kekacauan berdemokrasi yang sering terjadi yaitu perdebatan orang yang basisnya Doktrin Teologi.

Misalnya jika seseorang berdebat persoalan gender, mereka yang fanatik akan mengatakan dalam kitap suci saya, laki-laki adalah yang punya "penis" dan perempuan yang punya kelamain "vagina" adalah yang benar. 

Diluar dari itu adalah masalah. perdebatan seperti ini bisa mematikan demokrasi. tetepi saya tidak mau fesimis mungkin saja orang seperti itu lagi jenuh untuk berpikir dan berdebat.

Demokrasi didalamnya terkadung segala macam ideologi dunia yang berbeda-beda, kerena kita tidak perlu sama untuk hidup bersama. menerima segala macam perbedaan dan menghargainya sebagai persatuan. Hidup dengan pemikiran kritis dan ketegangan yang mengasikkan, setara dalam kedudukan tanpa mendominasi dan terdominasi.

Penulis: Moh. Wafri Matorang

Ikuti tulisan menarik Tulus Wijanarko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu