Hanya Kepentingan Pribadi Benny Wenda

Selasa, 17 September 2019 09:07 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Benny Wenda bukanlah pejuang pembebasan kolonialis. Tidak juga penggerak kemerdekaan bagi Papua. Benny Wenda tidak lebih sebagai musuh negara Indonesia.

Benny Wenda bukanlah pejuang pembebasan kolonialis. Tidak juga penggerak kemerdekaan bagi Papua. Benny Wenda tidak lebih sebagai musuh negara Indonesia.

Benny Wenda mengakui bahwa dirinyalah yang mengkonsep dan menerbitkan surat edaran supaya masyarakat Papua tidak menyelenggarakan dan mengikuti upacara peringatan Dirgahayu Republik Indonesia ke-74 Tahun pada 17 Agustus lalu.

Sudah jelaslah bahwa Benny Wenda punya itikad buruk terhadap keberlangsungan persatuan dan kedaulatan Indonesia. Aksinya bakal merugikan pertahanan Indonesia.

Papua itu sah secara konstitusional sebagai bagian provinsi di Republik Indonesia. Dengan begitu; masyarakat Papua adalah rakyat Indonesia. Sejarah Indonesia --termasuk kemerdekaannya-- menjadi riwayat juga bagi Papua.

Benny Wenda malah menganjurkan menentang kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 tahun. Apa yang dilakukan Benny Wenda adalah cara menghancurkan keutuhan Indonesia. Sebab menganggap Papua bukan termasuk Indonesia.

Papua sudah merdeka. Bukan dalam arti merdeka sendiri provinsinya. Namun merdeka sebagai wilayah kedaulatan Indonesia sejak bergabung tahun 1963. Dan di situ Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaan negara pada 17 Agustus 1945.

Jadi tidak ada lagi alasan Benny Wenda menyerukan Papua merdeka. Patut dipahami; itu adalah kepentingan pribadinya. Bukan aspirasi seluruh masyarakat Papua. Benny Wenda memanfaatkan masyarakat Papua untuk ambisi pribadi. Padahal mengklaim membela Papua.

Papua tidak perlu lagi dibebaskan dari belenggu kolonialis. Sebab Indonesia tidak menjajah anak kandungnya sendiri: Papua. Bahkan, menyayangi Papua dengan merebutnya dari Belanda tahun 1963.

Tidak ada tempat bagi Benny Wenda di NKRI, yang hanya bekerja menghancurkan harmonisnya keutuhan wilayah Indonesia dalam bingkai Pancasila. Dan Papua, terus menjadi milik Indonesia.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Yanuar Nurcholis Majid

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler