Presiden Joko Widodo akhirnya resmi melantik Prabowo Subianto  sebagai Menteri Pertahanan. Pernah saling "berseteru" di kontestasi pemilihan presiden, kini kedua nya bersatu untuk Ibu Pertiwi tercinta. 

Tentu Prabowo akan langsung dihadapkan dengan sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam lima tahun ke depan.

Ia dituntut untuk mampu membangun postur pertahanan yang mampu melakukan deteksi dini dan cegah dini terhadap segala ancaman negara. Terutama ancaman yang bersifat asimetris dengan menggunakan teknologi.

Belum lagi perkembangan ancaman terorisme yang cukup pesat. Kemudian serangan cyber terutama untuk propaganda, seperti yang terjadi di Papua perlu diantisipasi dan dicegah. 

Pemerintah juga cermat penulis diminta tidak pula abai terhadap isu-isu ideologi. Sebab pemahaman ideologi juga bisa menjadi ancaman negara yang cukup serius.

Kementerian pertahanan punya tanggung jawab besar untuk mencegah hal tersebut. Membangun postur pertahanan agar mencapai Minimum Essential Force sesuai amanat pembangunan nasional. 

Penulis rasa Prabowo kedepan juga akan lebih dekat dengan alat pertahanan negara. Sebab Kementerian Pertahanan menjadi salah satu kementerian yang memiliki anggaran terbesar. 

Untuk itu penulis yakin Prabowo Subianto yang notabene sebagai mantan Denjen Koppasus, pasti bisa mengemban jabatan ini. 

Selamat datang Bapak Prabowo Subianto. Selamat bekerja untuk rakyat Indonesia. Kami percayakan kekuatan pertahanan nasional kepada Bapak Menteri.

Ikuti tulisan menarik Ahmad Irso Kubangun lainnya di sini.