Strategi Tim Sepakbola Vietnam Bocor, Begini Siasat Tim Garuda Bisa Juara...
Selasa, 10 Desember 2019 04:16 WIB![img-content](https://webtorial.tempo.co/mulyana/indonesiana/desktop/assets/image/ads/adsartikel.png)
Tim Garuda muda Indonesia akan menghadapi tim sepakbola Vietnam pada SEA Games 2019. Pertandingan yang akan berlangsung di di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa, 10 Desember 2019 puku 19. WIB ini diprediksi akan berjalan alot dan seru.
Tim Garuda muda Indonesia akan menghadapi tim sepakbola Vietnam pada SEA Games 2019. Pertandingan yang akan berlangsung di di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa, 10 Desember 2019 pukul 19.00 WIB ini diprediksi akan berjalan alot dan seru.
Tim Vietnam amat kuat dan sulit dikalahkan. Pertemuan kedua tim ini di SEA Games 2019 merupakan yang keempat sepanjang 2019. Sebelumnya, tim asuhan Indra Sjafri telah menjajal Vietnam di semifinal Piala AFF U-22 2019, Februari 2019, dengan hasil Indonesia menang 1-0.
Lalu, mereka berhadapan kembali di bulan Maret 2019 di Piala Asia U-23 2020. Di pertandingan itu, giliran Indonesia kalah 0-1. Terakhir, timnas Indonesia bertanding melawan Vietnam di Grup B SEA Games 2019, di mana Indonesia takluk 1-2.
Kesiapan kedua tim
Kubu Vietnam amat bersemangat menghadapi pertandingan ini. Vietnam terakhir kali meraih medali emas sepak bola pada EA Games 1959 atau 60 tahun lalu. Adapun Indonesia, terakhir meraih emas sepak bola pada 1991 di Filipina.
“Kami selangkah lagi menjadi juara. Saya dan tim merasa bertanggung jawab untuk memberikan gelar juara SEA Games ini bagi rakyat Vietnam,” ujar pelatih Vietnam, Park Hang Seo , 9 Desember 2019.
Adapun Pelatih Indonesia Indra Sjafri menyatakan bahwa tim siap menghadapi Vietnam. "Yang penting adalah niat baik, usaha yang keras dan doa," kata Indra. Ia juga bernazar jika memenangi laga final ini, akan mengantarkan medali emas ke makam orang tuanya.
Pesepak bola timnas U-23 Indonesia, Egy Maulana (ketiga kiri) berupaya melewati pesepak bola Vietnam, Truong Van Thai Qui (kedua kiri), pada pertandingan sepak bola Grup K kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2020, di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Ahad, 24 Maret 2019. Indonesia kalah 0-1 dari Vietnam. ANTARA/R. Rekotomo
Vietnam diunggulkan
Pengamat sepak bola Fox Sports, Shebby Singh lebih mengunggulkan Vietnam dibanding Indonesia. Ia percaya Vietnam akan keluar sebagai pemenang dengan skor 2-0 atas Indonesia.
Bagi Singh, Vietnam memiliki peluang besar untuk menjadi juara karena beberapa faktor. Anak asuh Park Hang-seo dinilai mempunyai pemain yang berkualitas dengan pengalaman dan pelatih yang baik.
Ia juga menyarankan Vietnam melakukan taktik serangan balik. “Vietnam terbukti jauh lebih berbahaya dengan taktik ini,” ucap Singh.
Wartawan media Siam (Thailand) dan Straits Times (Singapura) juga menjagokan Vietnam. "Tim Indonesia sudah belajar dan tidak mau menelan kekalahan lagi. Namun, saya masih menjagokan Vietnam," kata Natthakorn dari Siam.
Adapaun wartawan Straits Times, David Lee, mengatakan Vietnam bakal menang dramatis. "Tim yang mengontrol lini tengah lebih baik dan memiliki pertahanan solid bakal menang,” ujar Lee.
Selanjutnya: Bocornya strategi Vietnam
<--more-->
Bocornya strategi Vietnam
Menjelang laga final, Indonesia mendapat sedikit bocoran strategi yang bakal diterapkan oleh Vietnam. Seperti ditulis oleh Tribunnews, salah satu strategi Vietnam adalah penggunaan striker. Hal itu diketahui dari artikel salah satu media Vietnam, The Thao 247.
Dalam artikel media tersebut , pelatih Park Hang-seo mempertimbangkan pemakaian satu atau dua striker untuk melawan Indonesia di final. Pelatih asal Korea Selatan itu mengaku memiliki banyak opsi berbeda tergantung lawan dan pola permainan.
Vietnam sempat memakai dua striker saat melawan Kamboja pada laga semifinal SEA Games 2019, Sabtu lalu. Hasil, Vietnam menang telak 4-0 atas Kamboja.
Pemain Vietnam, Ha Duc Chinh, juga sedikit membocorkan strategi timnya. Ia mengatakan timnya terus melatih cara mencetak gol dari situasi bola mati dan sundulan. Sejauh ini Ha Duc Chinh sudah mengemas delapan gol dan berstatus sebagai top skor sementara bersama striker Timnas Indonesia Osvaldo Haay. Lima dari delapan gol yang dicatatkan Chinh, berasal dari sundulan kepala.
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso. (persebaya.id)
Cara mengalahkan Vietnam
Hampir dipastikan, pertandingan akan berlangsung ketat. Dalam pertandingan penting seperti ini kekalahan terutama bukan karena kehebatan lawan, tapi karena kesalahan pemain kita. Itu sebabnya, penting untuk fokus dan dispilin.
Dalam sesi latihan, terlihat pula ke Indra Safri juga menyiapkan kemungkinan adanya adu pinalti. Ada sesi latihan khusus mengenai hal ini. Intinya para pemain harus pintar mengatur irama pertandingan dan siap untuk bermain selama 120 menit.
Pelatih Persebaya, Aji Santoso, pun sebetulnya melihat Vietnam sedikit lebih unggul dibanding Indonesia. Tapi, seperti dituturkan kepada Bola.com, hal itu diatasi dsengan semangat juang dan mengeluarkan performa terbaik di final. Aji menjadi salah satu pemain Timnas Indonesia saat meraih emas SEA Games 1991.
"Kalau pemain bisa memainkan sepak bola seperti yang diinginkan coach Indra, masih terbuka kemungkinan membalas kekalahan. Justru di saat ini final ini, pemain harus bermain habis-habisan, sambil tetap menikmati permainan dengan semangat juang. Itu harus tetap terjaga," ujar Aji .
Jangan lupa pula, ketika mengalahkan Thailand pada final Sea Games 1991, Indonesia juga tidak diunggulkan. Tapi fisik pemain Indonesia saat itu amat bagus, hal yang memang diutamakan oleh pelatih Anatoli Polosin. Kemenangan Indonesia pun harus dilakukan lewat adu pinalti dengan skor 4-3.
Di Manila, seharusnya kita bisa menggulang sejarah emas itu. ***
![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/profile-default.jpg)
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2020/01/23/f202001231532581.jpg)
Kisruh Monas, Anak Buah Anies Sebut Cagar Budaya Cuma Tugu? Duh, Keliru Lagi
Kamis, 23 Januari 2020 14:46 WIB![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2020/01/20/f202001201153474.jpg)
Gawat, Presiden Jokowi Diprediksi Tak Sampai Selesai 2024: Begini Alasannya
Senin, 20 Januari 2020 11:28 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler