Film Imperfect Mengisahkan Bullying Menjadi Momok Menakutkan Bagi Jessica Mila

Hampir setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya dibully semasa hidup dan mendapatkan dampaknya yang begitu menyakitkan diri. Karir, Cinta, dan Timbangan merupakan hal yang diangkat dalam film yang satu ini. Perihal bagaimana terutama perempuan selalu dianggap sebelah mata ketika memiliki berat badan berlebih, jomblo, atau bahkan karirnya yang tak jelas. Meira Anastasia, istri dari komika dan juga sutradara Ernest Prakasa lah yang menggawangi cerita ini menjadi sebuah film.

Hampir setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya dibully semasa hidup dan mendapatkan dampaknya yang begitu menyakitkan diri. Imperfect: Karir, Cinta, dan Timbangan merupakan hal yang diangkat dalam film yang satu ini. Perihal bagaimana terutama perempuan selalu dianggap sebelah mata ketika memiliki berat badan berlebih, jomblo, atau bahkan karirnya yang tak jelas. Meira Anastasia, istri dari komika dan juga sutradara Ernest Prakasa lah yang menggawangi cerita ini menjadi sebuah film.

Dapat diketahui bahwa Meira tak jarang mendapatkan perlakuan jelek, seperti bullying dari sekitar baik yang dikenal ataupun tidak. Meira dibully dari segi wajah yang menurut orang-orang tak ayu, hingga badannya yang gemuk dan hitam, sangat berbeda dengan sang suami. Meira seringkali dianggap sangat beruntung mendapatkan Ernest yang tampan dan tak seperti dirinya.

Mulai dari sinilah semua ide muncul di kepala Meira, ia ingin membuat cerita tentang bullying dan body shamming, yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh siapapun kepada siapapun. Menggaet sang suami sebagai penulis bersama dengannya dan juga produser, Meira ingin menyampaikan beberapa pesan kepada para khalayak yang sangat senang mempermainkan fisik dan juga perasaan orang lain lewat bullying dan body shamming.

Diceritakan bahwa Rara memiliki berat badan 78.8 kilo yang membuatnya memiliki badan besar, sehingga mengundang hujatan di mata teman-teman kantornya. Ia terlahir sebagai seorang anak yang memiliki kulit gelap dan juga badan yang buntal, yang sangat berbeda dengan sang adik Lulu, yang diperankan oleh Yasmin Napper yang memiliki tubuh ideal persis sang ibu yang diperankan oleh Karina Suwandi, seorang mantan pragawati tahun 90-an. Rara selalu menganggap bahwa badan dan kulitnya adalah sebuah kutukan.

Rara sendiri tak hanya memiliki karir yang cemerlang, tapi ia juga telah memiliki kekasih yang sangat mencintainya dengan tak melihat fisik Rara dan juga tentunya adalah lelaki tampan bernama Dika, yang diperankan oleh aktor kawakan Reza Rahadian. Pertemuan keduanya adalah hal yang membuat Rara selalu semangat menjalani hari dan tidak pernah menghiraukan omongan orang lain.

Pada suatu hari Rara mendapatkan kesempatan untuk bisa naik jabatan oleh atasannya, Kelvin yang diperankan oleh Dion Wiyoko tapi dengan satu syarat, bahwa Rara harus mengubah penampilannya. Mulai dari sini lah Rara menganggap bahwa hal tersebut adalah tantangan tapi juga ia merasa bimbang.

Reza Rahadian tak hanya bergabung dalam film saja, tapi ia juga diminta untuk menggarap sebuah lagu serta menyanyikan lagu tersebut sebagai salah satu soundtrack film, yang ia tulis bersama dengan Ifa Fachir. Selain itu seorang musisi Fiersa Besari pun juga dipercaya untuk membuat soundtrack dengan judul Pelukmu untuk Pelikmu, serta Audrey Tapiheru yang menyanyikan lagu Cermin Hati.

Diharapkan lewat film ini, kita lebih bisa menjaga tutur kata dengan lawan bicara, tanpa perlu menyinggung mengenai hal-hal sensitif. Karena bullying pun merupakan penyakit mematikan, yang akhir-akhir ini semakin marak terjadi di belahan dunia manapun. Untuk itu tempatkan diri kita pada orang lain terlebih dahulu sebelum bertindak, agar semuanya bisa tetap baik-baik saja.

Nah bagi yang penasaran apakah ia mampu mengubah penampilannya menjadi yang diinginkan oleh perusahaan? Saksikan tanggal 19 Desember 2019 di bioskop kesayanganmu ya!