Siti Korban Mutilasi di Kulkas: Suami Tersangka, Cemburu & Kisah Mantan

Rabu, 8 Januari 2020 02:22 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kematian Siti Amina, seorang isteri di Nusa Tenggara Barat, akhirnya terkuak. Nasib perempuan 44 tahun ini amat memilukan.

Kematian Siti Amina,  seorang isteri di Nusa Tenggara Barat,  akhirnya terkuak.  Nasib perempuan 44 tahun ini amat memilukan.  Mayatnya ditemukan dalam keadaan  dipotong-potong dan sebagian tersimpan di  kulkas rumahnya  di  Kelurahan Brang Biji, Kabupaten Sumbawa Besar, Jum’at siang 3 Januari 2020.

Setelah menyelidiki beberapa hari, Kepolisian Resor  Sumbawa akhirnya menetapkan  Muslim, 46 tahun, suaminya sebagai tersangka pada Selasa, 7 Januari 2020. Menurut Kapolres Sumbawa, AKBP Tunggul Sinatrio SIK, didampingi Kasat Reskrim Iptu Faisal Afrihadi,  bukti dan saksi cukup cukup.

 

 “Setelah pemeriksaan tersangka selama empat hari sebagai saksi dan kita rasa sudah cukup kuat untuk menetapkan tersangka, maka kami menaikan status MS (Muslim)  dari saksi menjadi tersangka,” ujarnya.

Seperti diberitakan  oleh kabarsumbawa,  polisi mengatakan kasus pembunuhan sadis ini dipicu karena cemburu.  Namun, Kapolres enggan mengungkapkan apa yang menyebabkan MS cemburu hingga tega mengabisi istrinya itu.

Atas perbuatannya, MS terancang dikenakan pasal 338 junto pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara atau paling tinggi hukuman mati.

Selanjutnya: gelagat suami...

<--more-->

Gelagat suami mencurigakan
Sejak awal  gelagat suaminya,   Muslim, 46 tahum, sudah mencurigakan. Selama sembilan hari  Siti Amina tidak kelihatan di rumahnya. Adapun pintu rumahnya terkunci.   Karena tetangga mencium baru  busuk, akhirnya  ada warga yang menghubungi Muslim.

Seperti isterinya, sang  suami sama-sama berasal  Kecamatan Alas, Sumbawa. Sehari-hari  Muslim bekerja sebagai penjaga salah satu gudang di Alas.

Diberitakan oleh  kabarntb, sehabis  sholat Jum’at, akhirnya suami korban tiba  dan bersama tetangga langsung mendobrak pintu kamar kontrakan karena setelah sekian lama diketuk tidak ada jawaban dari dalam. Begitu pintu terbuka, bau busuk semakin kuat menyeruak.

Mereka pun kaget ketika menemukan potongan-potongan tubuh korban.  Kedua tangan korban ditemukan di dalam kulkas warna biru dan kedua kakinya disembunyikan didalam kulkas warna putih. Sementara kepala dan bagian tubuh korban ditemukan di dalam coolboks.

Polisi pun datang dan   menyita barang bukti seperti kulkas  serta senjata tajam yang diduga digunakan untuk memutilasi korban.   Adapun saksi yang diperiksa  belasan orang.

Siti Amina bersama suaminya, sudah tinggal mengontrak di Kebayan, Kelurahan Brang Biji sekitar beberap tahun.

Hal yang mencurigakan dilaporkan oleh Nusramedia. Seorang warga bernama Abdul Kadir menyampaikan bahwa beberapa hari setelah Amina menghilang, sempat terlihat suami korban di dalam kampung. Namun tetangga tidak pernah mempertanyakan ke mana korban dan lagi dimana kepada suaminya.

Saat itu suami korban hanya sebentar saja. Karena langsung berangkat kerja di antar oleh salah seorang tukang ojek ketempat kerjanya.

Selanjutnya kisah mantan..

<--more-->

Kisah Mantan
Salah seorang tetangganya, Farida saat diwawancarai seputar keseharian korban dengan tetangganya mengatakan, bahwa korban dikenal sangat baik. Seperti dilaporkan  Nusramedia.com,  korban dan suami dikenal sering saling membantu masalah urusan rumah tangga.

Seperti jika korban lagi sibuk memasak, suaminya lah yang mencuci pakaian. “Memang kebiasan sehari-harinya korban dan suaminya seperti itu di rumahnya. Kami tetangganya tidak pernah mendengar korban dan suaminya itu ada cek cok selama ini. Kami melihat baik-baik saja hubungannya,”ujar Farida

Sementara Abdul Kadir suami dari tetangga korban, menceritakan bagaimana kebiasaan korban dengan istri dan anaknya. Korban yang sering mendatangi rumahnya untuk sekedar berkumpul sesama sebayanya dan makan bersama.

 

Ada juga  tetangga korban yang sering melihat Siti Amina kedatangan mantan suaminya. Sang mantan rupanya  meminta untuk rujuk kembali. Tetapi korban selalu menolak ajakan  bekas suaminya untuk rujuk kembali  karena korban telah menikah dengan Muslim.

Semasa hidupnya, korban sering bercerita tentang  suaminya. Korban menceritakan kepada tetangganya bahwa suaminya cemburuan dan agak temperamental.

“Korban sering bercerita sama kita gimana suaminya, kalo suaminya itu cemburuan orangnya dan agak tempramen. Tapi itu yang membuat kita agak aneh karena korban dan suaminya itu tidak pernah terlibat cek cok atau bertengkar hebat,” jelas Kadir.  ***

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler