x

Iklan

Syafaruddin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 20 Januari 2020 06:18 WIB

Diduga Kepentingan Pribadi, Karyawan Indihome Palembang Putus Jaringan Pelangganya

Upaya Direksi PT. Telkom tbk untuk memperluas pemasaran Indihom patut diacungi jempol, namun kalau ulah karyawannya seperti karyawan Indihome Palembang, sulit upaya Direksi PT. Telkom akan berhasil. Sebab dilapangan karyawan perusahaan negara itu saling sikut, bahkan dengan sewenang-wenang memutus jaringan pelanggan baru.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PALEMBANG -  Upaya Direksi  PT. Telkom tbk memasarkan beragam  paket data internet  Indihome, ada paket prestige, stresmix dan paket phonix dilengkapi tambahan bebas nelpon rumah, tayangan tv serta berbagai bonus channel tv, patut diacungi jempol.

Apalagi di setiap kota, terutama ibukota provinsi ada plasa telkomnya untuk menerima langsung pelanggan baru dan keluhan penggunanya yang karyawan dan karyawatinya cukup telaten menerima dan menayakan maksud kedatangan tamunya ke plaza itu.

Sementara bagi yang sudah mahir berselancar didunia maya, untuk berlangganan atau pelanggan yang ada keluhan, tidak perlu datang ke plaza Telkom, tapi cukup melalui portalnya Indihone atau melalui facebook, tuwitter, instigram atau kontak center ke 147.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun sayangnya upaya Direksi PT. Telkom untuk mendapatkan konsumen Indihome sebanyak-banyaknya, belum bisa diterjemahkan oleh tingkat lapisan bawah pemasaran.

Malahan terkesan ditingkat pemasaran sepertinya  ada kepentingan pribadi, bukan untuk memajukan perusahaan sebagaimana dikehendaki Direksi. Itu terlihat diantara mereka, sepertinya saling sikut terhadap pelanggan baru Indihome.

Kesan itu diceritakan Syafaruddin beralamat di Jl. Alamsyah Ratuprawira Negara, Lrg. Bukit Permata No. 30 Palembang. Ceitanya pada hari Kamis, 26 Desember 2019, ia menerima SMS dari promosi Indihome, lalu meminta anaknya untuk menghubungi Indihome, guna memasang internet dirumahnya.

Petugas Indihome yang dihubungi anaknya melalui telpon mengatakan, belum bisa melakukan pemasangan baru, kecuali setelah tahun baru 2020. Karena setelah memasuki tahun baru tidak ada kabar, anaknya kembali menghubungi nomor Hp yang sama pada tanggal 5 Januari 2020 dan jawabnya, jaringan dikawasan itu tidak ada.

Menurut cerita Syafaruddin, setelah ia mengaktifkan akun myindihome di play store, ternyata layanan indihome disekitar lokasi rumahnya tersedia. Lalu anaknya 6 Januari memenghubungi Indihome melalui whatsapp, dari percakapan itu diminta share lokasi dan KTP.

Tanggal 7 pihak indihome mengecek lokasi dan tanggal 8 Januari, 2 teknisi indihome datang memasangkan peralatan internet. Kata teknisi itu malam hari baru internetnya aktif, sementara untuk tv tanggal 9 Januari bisa dipasang.

Namun sore harinya kedua teknisi itu datang kembali ke rumah, katanya ada yang klaim, bahwa Indihome dirumah kami tidak bisa diaktifkan, karena ada yang klaim, pemesan pemasangan baru dirumah kami bukan melalui mereka.

Saya minta nomor Hp orang dimaksud, untuk saya hubungi.  Tapi kedua teknisi tidak mau memberikannya. "Kami akan usahakan pak," kata mereka, "internet dirumah bapak tetap aktif." Lalu mereka pamit pulang.

Pada hari Rabu pagi, 15 Januari, ada dua pemuda baju merek Indihome datang ke rumah, mengatakan Indihome dirumah saya akan diputus, sesuai perintah. Lalu saya minta mana surat perintahnya, kedua orang itu mengatakan, perintah lisan.

Saya katakan, PT. Telkom tbk itu perusahaan negara, tolong buat surat tertulis, kalau mau diputus, atau pinta surat dari internet dirumah saya diputus dari atasan kalian. Kalau diputus, saya akan laporkan kalian ke Polisi.

Lalu saya menghubungi Hp karyawan di plaza Telkom Jl. Sudirman Palemang, saya ceritakan ada dua petugas Indihome akan memutus jaringan Indihome dirumah saya dan tolong bicara langsung dengan mereka, lalu Hp saya serahkan ke petugas Indihome itu .

Dari percakapan mereka, antara lain, terdengan karyawan Grapari Plaza Telkom melarang mereka memutus jaringan. Setelah itu tanpa pamit keduanya pergi, saya pun pergi kerja. Namun siang harinya anak saya nelpon mengatakan, jaringan internet di rumah diputus.

Pada hari Rabu siang saya pergi ke plaza Telkom melaporkan masalah itu dan laporan saya diterima nomor  IN 61014400, pada hari Jumat, 17 Januari nejelang sholat Jum,at,  sebanyak 6 petugas baju Indihome datang menanyakan dimana jaringa kabel indihome untuk di aktifkan, oleh anak saya ditunjukan, sepulang dari sholat Jum,at indihome di rumah saya sudah aktif.

Dari cerita diatas, sepertinya ada karyawan saling sikut  berebut  lahan, kalau hal itu dibiarkan tidak diambil tindakan tegas, gimana misi Diredksi  PT. Telkom tbk mau memasyarakatkan Indihome akan terwujud.

Ikuti tulisan menarik Syafaruddin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu