Sebagian publik masih menunggu kejelasan kematian mantan isteri Sule, Lina Jubaedah. Kepolisian Daerah Jawa Barat telah memberikan ancar-ancar pengumuman hasil otopsi sekaligus hasil penyelidikan kasus ini.
Kabid Humas Polda Jabar Saptono Erlangga Waskitoroso mengatakan bahwa semua saksi telah diperiksa. “Pihak RS Al Islam juga turut dimintai keterangan. Untuk saksi ahli, termasuk ahli forensik," kata Saptono, 18 Januari.
Lina yang meninggal pada Sabtu Subuh, 4 Januari lalu, memang sempat dibawa ke Rumah Sakit Al Islam Bandung, tapi samapi rumah sakit sudah meninggal. Dua hari kemudian Rizky Febian melaporkan kejanggalan kematian ibunya ke polisi.
Adapun soal hasil otopsi akan diumumkan setelah 14 hari kerja, terhitung sejak otopsi dilakukan pad Kamis, 9 Januari 2020. Artinya hasil otopsi Lina bisa-bisa baru diumumkan pada pekan depan atau akhir bulan ini.
Suami Lina, Teddy Pardiyana, menyatakan bahwa isterinya pernah dideteksi terkena hipertensi. Inilah kemungkinan penyebab kematiannya. Soal hipertensi ini juga diakui oleh RS Al Islam Bandung yang sebelumnya pernah pula merawat Lina.
Kemungkinan besar kematian Lina terjadi secara wajar. Hal-hal yang amat mengharukan ini justru menunjukkan bahwa ia memang sudah merasa tidak akan berumur panjang.
Menitipkan si kecil
Teddy Pardiyana menceritakan bahwa beberapa hari sebelum meninggal, istrinya menitipkan bayinya kepada Putri Delina.
Almarhumah Lina meminta Putri Delina, satu-satunya anak perempuannya bersama Sule untuk bisa membantu mengurus adik-adiknya. Titipan Lina ini tidak hanya hasil pernikahan dengan Sule tapi juga buah cinta dengan Teddy Pardiyana.
Teddy Pardiyana membeberkan saat momen Lina menitipkan itu bak banjir air mata. Lina dan Putri sama-sama berurai air mata. Saat itu Lina tengah sakit dan Putri menangis mendengar ucapan ibundanya.
Selanjutnya: pernah bilang...
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.