Bak Sulap, Tiongkok Bikin RS Corona dalam Hitungan Hari, Begini Faktanya

Kamis, 30 Januari 2020 15:00 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Rumah sakit yang bernama Leishenshan itu disiapkan pinggiran kota Wuhan. Mulai digarap pada pekan lalu, pengerjaan proyek tersebut berjalan lancar

Di tengah  kecemasan  terhadap penyebaran virus Corona, kini dunia menyaksikan upaya luar biasa pemerintah Tiongkok  dalam menyiapkan rumah sakit baru.  Negara China sedang membikin fasilitas untuk merawat pasien pengidap virus  yang berbahaya itu.

Rumah sakit yang bernama Leishenshan itu disiapkan di  pinggiran kota Wuhan. Mulai digarap pada  pekan lalu, pengerjaan  proyek tersebut  berjalan lancar.  Pemerintah China menargetkan rumah sakit itu siap digunakan pada 5 Februari 2020.

Bayangkan,  dalam waktu sekitar 2 pekan, pemerintah Tiongkok sanggup membikin rumah sakit dari tanah kosong hingga  siap beroperasi.  Hal ini  hanya mungkin dilakukan di negara otoriter yang bisa memobilisasi sumber daya manusia, dana, perlengkapan konstruksi,  dan perlengkapan medis secara cepat.

Tayangan langsung televisi China mengenai proses pembangunan rumah sakit itu ditonton jutaan penduduk dunia. Inilah fakta-fakta menarik dari pembuatan rumah sakit tersebut:

1.Daya tampung 1600 pasien
Rumah Sakit Leishenshan  atau Dewa Gunung Guntur dibangun di Distrik Jiangxia, daerah pinggiran di selatan Wuhan. Luas lahan yang digunakan  sekitar 60.000 meter persegi (14 hektar) dengan rincian  12 hektar untuk  karantina dan 2,2 hektar  buat asrama.

 

Mula-mula rumah sakit disiapkan untuk menampung sekitar 1000 pasien, tapi belakangan dikembangkan hingga sanggup menerima 1.600 pasien.

 

Selanjutnya:  memasang lego
<--more-->

2.Ibarat memasang lego
Pekerjaan yang cukup berat adalah menyiapkan lahan dan pondasi.  Butuh ribuan pekerja untuk menggarap proyek ini siang malam.  Dalam waktu bersamaan, pekerjaan konstruksi  diselesaikan di luar lokasi.  Bahan-bahan untuk dinding, kamar, lantai, dan sebagainya  tampaknya sudah jadi  dan tinggal pasang.

Seperti yang terlihat dalam tayangan televisi resmi China, cara pembuatan gedung itu mirip dengan permainan lego. Begitu pondasi selesai, pengerjaan bangunan akan berlangsung dengan cepat karena segalanya sudah siap, tinggal memasang.

 

"Pekerjaan teknik adalah keahlian rakyat China. Ini sangat sulit bagi orang Barat untuk membayangkannya. Kami mampu melakukannya," Yanzhong Huang, pejabat  urusan kesehatan  di Dewan Hubungan Luar Negeri China, seperti dikutip oleh BBC.

3.Tenaga dan perlengkapan medis pun siap
Lewat mobilisasi juga, pemerintah Tiongkok sanggup mengerahkan   ribuan tenaga medis  yang akan melayani  pasien di rumah sakit itu. Sekarang saja,  lebih dari 6.000 pekerja medis, termasuk dokter militer,  sudah berada di Wuhan untuk membantu memerangi virus  Corona.

Proses pembangunan rumah sakit  yang super cepat  bukan kali ini saja. Sebelumnya pada 2003, Rumah Sakit Xiaotangshan dibangun di Beijing untuk mengakomodasi jumlah pasien yang menunjukkan gejala Sars.

Rumah sakit itu dibikin dalam tujuh hari, yang diduga memecahkan rekor dunia untuk pembangunan rumah sakit tercepat.  Saat itu, sekitar 4.000 orang bekerja untuk menggarap rumah sakit tersebut, dengan bekerja sepanjang hari dan malam untuk memenuhi tenggat waktu

 (BBC, Dailymail, South MorningChina Post)

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dian Novitasari

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler