Otopsi Lina Diumumkan, Lima Fakta Ini Perlihatkan Rizky Febian Gegabah

Jumat, 31 Januari 2020 19:32 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Temuan itu sebetulnya sudah bisa diduga sejak awal. Sikap Rizky yang melaporkan kasus kematian ibunya, bahkan terkesan mencari sensasi.

Teka-teki kematian Lina Jubaedah  akhirnya terkuak. Kepolisian Resor Kota Bandung telah mengumumkan hasil otopsi dan penyelidikan atas kematian bekas isteri komedian Sule tersebut. 

Lina meninggal  pada Sabtu, 4 Januari 2020.  Dua hari kemudian makam almarhumah dibongkar lagi dan jenazah Lina diotopsi setelah  anak kandung Lina, Rizky Febian, menganggap  ada yang janggal di seputar kematiannya. Bahkan,  Rizky melaporkan kasus ini sebagai pembunuhan berencana.

Polisi  kemudian  memeriksa belasan saksi,  termasuk Teddy Pardiyana (suami Lina), Putri (adik Rizky), dan orang yang memandikan jenazah.  Polisi juga sudah memeriksa CCTV dan HP Teddy. Otopsi luar dan dalam pun dilakukan, termasuk melakukan uji  kadar racun dalam tubuh almarhumah.

Dalam keterangan yang disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Saptono Erlangga, berdasarkan hasil autopsi pada jenazah Lina ditemukan ada kerusakan sejumlah organ tubuh yang disebabkan oleh penyakit.

"Bahwa kematian saudari Lina Jubaedah almarhum bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh. Tapi akibat penyakit yaitu adanya hipertensi yang kronis," kata Saptono, 31 Januari 2020.    Ia mengatakan bahwa hasil otopsi  menemukan tukak pada selaput lendir lambung yang luas. "Ada batu empedu, dan pembesaran pada organ jantung, "ujar Saptono.

Temuan itu sebetulnya sudah bisa diduga sejak awal. Sikap  Rizky yang melaporkan kasus kematian ibunya, bahkan terkesan mencari sensasi. Publik pun cenderung memojokkan Teddy yang justru mendamping Lina selama hidupnya.

Berikut ini fakta-fakta yang memperlihatkan bahwa pelaporan kasus ini sejak awal memang mengada-ada.
<--more-->

Selanjutnya: banyak saksi….

1.Banyak saksi dan ada CCTV
Kalau  ada kejanggalan soal kematian Lina,  pasti sejak awal mudah terungkap. Soalnya banyak sekali saksi  sebelum Lina meninggal.   Adik Rizky dan pacarnya di situ.  CCTV pun dalam keadaan menyala di rumah Lina.

Lagi, pula  Lina dan keluarganya baru saja liburan, jalan-jalan bersama anak-anaknya. Boleh jadi justru karena faktor kecapekan  habis  berpergian itulah yang membuat kondisi kesehatannya menurun.  Kondisi itu tidak terlalu dirasakan karena ia sedang bahagia bisa kumpul dengan anak-anaknya.

2.Tak ada motif membunuh Lina
Tidak ada pula motif  kejahatan  di balik kematian itu.   Orang yang paling dicurigai  tentu saja Teddy.  Soal harta memang disebut-sebut bisa menjadi motif. 

Hanya, tuduhan itu tidaklah terlalu kuat karena Teddy justru menyebut harta warisan Lina buat anak-anaknya.  Teddy malah tidak mendapat warisan setelah Lina meninggal.  Hidup sang suami jelas lebih nyaman andaikata Lina yang memiliki banyak harta masih ada.

 

3.Dua kali masuk  Rumah Sakit
Kondisi kesehatan Lina memang kurang baik sebelum meninggal. Teddy Pardiyana mengungkap  bahwa pada 21 November 2019, Lina pernah masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena asam lambungnya naik. 

Selanjutnya: Pada...
<--more-->

Pada 11 Desember, Lina  juga mengalami sesak dan dibawa ke Rumah Sakit Santosa untuk menjalani rawat inap selama satu hari. "Dibilang sama, asam lambung juga. Terus yang lainnya sehat, darahnya sempat 220 per diastolik sistolik itu tinggi saja. 220 per 150 kalau enggak salah. Terus paling rendah itu 150 per 110," ujar Tedy.

4.Makanan yang disantap sebelum meninggal
Teddy  juga membeberkan bahwa Lina  makan masakan Padang sebelum meninggal dunia. Padahal, sebelumnya ia juga didiagnosis hipertensi di  Rumah Sakit Al Islam. Tedy menduga makanan Padang dan beberapa makanan yang mengandung minyak yang sempat dikonsumsinya, menjadi pemicu hipertensi.

"Kalau dari hipertensi, itu kan sebelumnya makan nasi padang yah, bukan jelek-jelekin itu ya. Dari situ agak susah nelen (menelan), jadi kayak (asam) lambungnya naik ke saluran THT, jadi agak susah nelen dan susah napas,"  ujar Teddy.

 

5.Jari membiru
Pengacara para saksi, Winarto Djati menjelaskan ruas jari-jari tangan almarhumah membiru sesuai pengkauan para tetangga yang memandikan. Hanya, sejak awal sudah bisa diduga bahwa  lebam biru seperti ini wajar saja.

Lebam itu muncul karena proses pembekuan darah pasca kematian, sesuai dengan gaya gravitasi. Artinya jika mayat terlentang, maka lebam akan muncul di punggung dan bokong.   Lebam juga biasa muncul di jari tangan.  Posisi jari tangan biasanya berada paling bawah,  baik  tubuh mayat  tengkurap maupun terlentang. ***

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dian Novitasari

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler