Pertanian adalah sektor andalan di banyak daerah di Indonesia. Saat ini perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian sedang marak dilakukan. Berbagai kebijakan ditelurkan sebagai insentif bagi perkembangan produktivitas pertanian. Hal yang sama juga dilakukan pemerintah Kabupaten Berau. Bupati Berau, H. Muharram memang dikenal berpihak terhadap sektor pertanian dan juga pengembangan pedesaan.

Berkat keberpihakan ini, status daerah di Berau, berubah dari 80% daerah tertinggal dan 20% daerah berkembang, berbalik menjadi 20% daerah tertinggal dan 80% daerah berkembang. Kondisi ini terjadi berkat berbagai program unggulan Bupati Berau, H. Muharram, sebut saja alokasi dana kampung ataupun BUMK atau badan usaha milik kampung, dimana produk-produk unggulan kampung diproduksi dan dipasarkan secara profresional dan memiliki nilai tambah untuk bersaing.

Sektor pertanian sendiri saat ini menjadi fokus kabupaten Berau, terutama komoditas jagung. Pada tahun 2018 dilansir prokal.co, luas lahan pertanian di Berau ialah 93.000Ha, dimana komoditas jagung menyumbang 4.206Ha dan mampu memproduksi 36.480ton/tahun, menjadikan Berau penyumbang komoditas jagung terbesar di Kalimantan Timur.

Potensi jagung di Berau yang menjanjikan tersebut, menjadikan pemerintah kabupaten Berau semakin giat untuk mengembangkan pertanian jagung demi peningkatan produktivitas. Beberapa program bantuan alat pertanian pun diberikan, seperti 130 traktor tangan, dan 56 mesin perontok jagung. Harapannya kedepan komoditas jagung tidak hanya meningkat sisi produktivitasnya namun juga dari sisi pendapatan petani, mengingat petani adalah tulang punggung dari mata rantai produksi pertanian jagung. Fokus pemerintah Berau dan berbagai program unggulan Bupati Berau, H. Muharram, terhadap pertanian khususnya komoditas jagung telah menunjukan hasil yang positif, untuk itu perlu kiranya berbagai program tersebut ditingkatkan, sehingga kualitas hidup petani jagung juga meningkat.

Ikuti tulisan menarik Rizki Siahaan lainnya di sini.