x

ilustr: ZULA.sg

Iklan

Suko Waspodo

... an ordinary man ...
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Minggu, 23 Februari 2020 20:08 WIB

4 Penyakit Mematikan Akibat Patah Hati

Tentang bahaya patah hati.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ditinggal kekasih, pasangan atau orang yang dikasihi biasanya selalu menimbulkan kesedihan yang mendalam dan berlarut-larut. Kita biasanya menyebutnya patah hati. Siapa pun pasti tidak pernah menyangka bahwa perasaan yang awalnya muncul dari rasa cinta ini dapat membawa kita pada penyakit dan kematian.

Beberapa penelitian mencoba mengamati apa yang terjadi pada kesehatan seseorang saat mengalami patah hati. Kita mungkin sudah tahu atau mungkin pernah mengalami sakit kepala, tidak bisa tidur atau tidak nafsu makan saat patah hati.

Kecuali keluhan ringan tersebut dapat juga muncul penyakit lainnya. Apabila depresi karena patah hati tidak segera ditangani, kemungkinan penyakit ini semakin parah dan menggerogoti kesehatan secara perlahan namun pasti. Waspadalah, jangan terlalu lama tenggelam dalam kesedihan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, inilah beberapa penyakit mematikan akibat patah hati:

Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah biasanya akan meningkat satu minggu setelah seseorang patah hati. Hal ini terjadi karena hormon stres yang disebut kortisol diproduksi melebihi dari biasanya. Hormon ini masuk ke aliran darah, membuat jantung berdegup lebih kencang dan pembuluh darah mengecil.

Fakta ini diketahui dari penelitian yang dilakukan di tahun 1997 pada 150 janda dan duda yang tinggal di Amerika Serikat. Kondisi tekanan darah mereka terus dipantau sejak kematian pasangannya hingga 25 bulan setelahnya. Gaya hidup yang buruk juga menjadi pemicunya. Biasanya minum minuman beralkohol dan merokok dijadikan pelarian dari kesedihan dan ini membuat tekanan darah semakin meningkat.

Peradangan Usus

Sakit peradangan usus juga ditemui dialami mereka yang depresi karena patah hati. Ini merupakan peradangan jangka panjang yang terjadi di usus besar. Akibatnya perut terasa kram, kehilangan nafsu makan, hingga pendarahan. Penyebab detailnya tak diketahui, namun stres akan sangat mudah memicunya dan memperparah kondisinya.

Penyakit Jantung dan Stroke

Risiko mengalami serangkan jantung 21 kali lebih tinggi dalam 24 jam pada mereka yang ditinggal pasangannya karena kematian. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard pada tahun 2012.

Sulit tidur, tubuh dipaksa berpikir keras, depresi membuat tekanan darah meningkat, denyut jantung lebih cepat, darah juga tidak mengalir dengan lancar. Belum lagi konsumsi obat penenang tanpa resep atau minuman beralkohol membuat keadaan semakin parah. Serangan stroke bisa muncul kapan saja.

Kanker

Ternyata bukan hanya makan dan minuman tidak sehat yang bisa menyebabkan kanker. Pikiran yang stres, perasaan buruk, serta emosi yang tidak stabil justru lebih mudah memicu munculnya mutasi gen. Membuat sel-sel tubuh jadi tak normal.

Stres yang akut akan meningkatkan level hormon kortisol hingga maksimal. Hal ini membuat sistem imunitas tubuh melemah sehingga sel yang rusak tak mengalami perbaikan, justru menjadi berbahaya dan menjadi sel kanker.

Itulah 4 penyakit mematikan yang mungkin terjadi apabila kita terlalu mendalam mengalami patah hati. Wajar apabila kita bersedih saat kehilangan orang yang kita kasihi tetapi jangan sampai berlarut-larut. Jagalah perasaan kita agar kita tidak mengalami penyakit-penyakit mematikan tersebut.

***
Solo, Sabtu, 22 Februari 2020. 11:16 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Ikuti tulisan menarik Suko Waspodo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler