x

Iklan

Sayyidina Aliudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 22 Juli 2019

Jumat, 28 Februari 2020 11:10 WIB

Sudah Matang Kemhan Terima Hibah Drone ScanEagle dari AS

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan sejak tahun 2014 sampai 2015 AS menawarkan program hibah (FMF) kepada TNI. Dari berbagai kajian, Kemhan memutuskan untuk menikmati program hibah tersebut. TNI butuh alat perang yang moderen. Maka TNI menerima hibah hibah 14unit drone ScanEagle dan upgrade tiga unit Helikopter Bell 412 dari pemerintah Amerika Serikat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Komitmen Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bersama TNI tidak usah dibilang lagi. Untuk menjaga negara yang ini luas, perlu juga dibantu alat moderen pula.

Untuk apa? Untuk memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) TNI. Sebab, mereka lah yang selalu menjaga NKRI ini dari acaman pertahanan. Kebutuhan alutsista TNI sebagai sarana membantu para prajurit Indonesia. Kalau tidak ada alutsista, bisa kalah dong dengan negara lain dalam segi pertahanan.

Kementerian Pertahanan Kemhan melakukan rapat kerja dengan Komisi I DPR RI. Dalam rapat itu, Kemenhan meminta persetujuan soal hibah 14 unit drone ScanEagle dan upgrade tiga unit Helikopter Bell 412 dari pemerintah Amerika Serikat (AS).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rapat itu menjadi bukti kematangan Kemhan untuk mengajukan persetujuan dalam mengembangkanalustsista kepada wakil rakyat. Karena, negara ini negara musyawarah. Itu juga suatu keseriusan Kemenhan bersama TNI untuk menjaga kedaulatan Indonesia.

TNI butuh alat perang yang moderen. Itu harus terealisasi, soal ajuan hibah 14unit drone ScanEagle dan upgrade tiga unit Helikopter Bell 412 dari pemerintah Amerika Serikat (AS).

Melalui Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono dikutip Tribunnews.com, sejak tahun 2014 sampai 2015 AS menawarkan program hibah (FMF) kepada TNI. Dari berbagai kajian, Kemhan akhirnya memutuskan untuk menikmati program hibah tersebut.

Jadi, Kemhan mengajukan itu sesuai ketentuan. Gak sembarangan dong, saya yakin ajuan itu sudah dibentuk tim pengkaji oleh Kemhan untuk melakukan penilaian apakah barang tersebut layak diterima dari aspek teknis, ekonomis, politis, dan strategis.

Sebagai informasi nih sob, Drone ScanEagle memiliki nilai US$28,3 juta. Sementara untuk upgrade peralatan Helikopter Bell 412 dengan nilai US$6,3 juta dibutuhkan TNI AL untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan meningkatkan kemampuan pertahanan negara.

Alutsista tersebut dibutuhkan TNI AL untuk meningkatkan kemampuan ISR maritim guna memperkuat pertahanan negara.

Di kawasan Asia Tenggara-Pasifik, drone ScanEagle sudah digunakan oleh Angkatan Laut Singapura. Pengguna lainnya adalah Angakan Laut dan Angkatan Darat Australia. Bahkan, ScanEagle milik Militer Australia telah teruji perang (battle proven) di Irak.

Aman Negara ini bersama Kemhan –TNI

Ikuti tulisan menarik Sayyidina Aliudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler