x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Jumat, 14 Agustus 2020 17:59 WIB

Kak, Lebih Tangguh Mana antara Pramuka dengan Kak Jerinx? (Refleksi Hari Pramuka)

Pramuka itu jiwa bukan raga. Apa benar Pramuka sekarang tidak tangguh? Tapi Kakak gak usah repot-repot jawab pertanyaan itu, ya. Kan Cuma tanya Kak. Jadi, gak dijawab juga gak apa-apa. Kan kata orang dewasa, tidak semua pertanyaan bisa dijawab. Atau tidak perlu bertanya bila sudah tahu jawabannya. Nah, pasti kakak-kakak sudah tahu dong jawabannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apa kabar kakak Pramuka? Sehat selalu ya, Kak. Selamat Hari Pramuka ya Kak.

Kak, tanya dong emang Pramuka Tangguh? Kira-kira tangguhan mana sama kak Jerinx SID? Lebih Tangguh mana sih, Pramuka dibandingkan Om Fadli dan Om Fahri? Atau jangan-jangan mereka alumni Pramuka juga, ya, Kak.

Tapi kakak gak usah repot-repot jawab pertanyaan itu, ya. Kan, cuma tanya kak. Jadi, gak dijawab juga gak apa-apa. Kan kata orang dewasa, tidak semua pertanyaan bisa dijawab. Atau tidak perlu bertanya bila sudah tahu jawabannya. Nah, pasti kakak-kakak sudah tahu dong jawabannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aku ini cuma Pramuka siaga, kak. Level terendah dalam kepangkatan Pramuka.

Tapi, aku bisa pastikan, aku Tangguh. Setangguh bangsa Indonesia menghadapi wabah Covid-19. Sekalipun melelahkan, bangsa ini tangguh banget, kak. Makin hari wabah Covid-19 makin tidak terbendung. Belum lagi, dihantam ocehan banyak orang. Apalagi ekonomi anjlok minus 5,32%. Sementara negara lain minus-nya bisa sampai dua digit, lho Kak. Seperti Pramuka, bangsa Indonsia itu tangguh, deh, kak.

Makanya, kak, aku senang jadi Pramuka.

Karena Pramuka jarang mengeluh. Pramuka itu tidak pernah terkejut soal apapun. Karena aku tahu apa yang harus aku lakukan. Tanpa berkeluh-kesah, apalagi hanya berceloteh. Tapi tidak lakukan apapun. Semoga ya kak, kita tidak lupa Dasa Darma Pramuka. Itu lho kak, janji setia Pramuka.

 

Kakak-kakak tahu gak?

Sekarang ini jiwa Pramuka itu makin langka, ya. Atau sudah hilang sama sekali kali, ya, kak? Teman-teman aku, ternyata cuma bangga saat pakai seragam Pramuka. Bahkan hafal singkatannya, Praja Muda Kirana. Dasa Darma Pramuka-nya juga fasih. Tapi sayang Kak, jiwa Pramuka yang katanya tangguh dan pantang menyerah sepertinya sudah hilang. Banyak Pramuka yang berubah sekarang. Jadi mudah keluh-kesah, mudah benci, dan mudah merendahkan orang lain. Apa iya kak, Pramuka sekarang sudah tidak tangguh?

Setahu aku ya kak, Pramuka itu jiwa. Bukan hanya raga dan penampilan semata.

Makanya dulu, aku sering kemah, sering kemping atau jambore. Biar jiwa aku terlatih, di segala medan di segala keadaan. Bahkan ada seniora aku yang bilang, “Pramuka itu dilarang pengen menang sendiri sambil mengalahkan orang lain”. Pramuka, katanya, tidak boleh berkuasa dengan cara menguasai orang lain. Dan tidak boleh kuat sambil melemahkan yang lain. Ihhh, Pramuka keren banget sih, kak.

Kak, Pramuka itu katanya, tidak boleh “gampang kagum dan cepat heran”. Karena semua ada prosesnya, ada waktunya. Tugas Pramuka hanya ikhtiar sambil berdoa. Selebihnya Tuhan Yang Maha Esa yang bekerja. Makanya, aku kasih tahu teman-teman: Bila mau jadi Pramuka harus demokratis, gentle, dan selalu semangat membangun bangsa. Pramuka harus berani berkarya. Artinya, melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah. Bukan malah mengeluhkan masalah. Kalau mengeluh terus, kapan masalahnya selesai, ya, kak?

Satu lagi, kakak ingat gak waktu latihan Pramuka?

Kita diajrain bikin tandu dari bambu dan tali, untuk mengangkat orang sakit, untuk menolong teman yang celaka. Mungkin kalau sekarang, mengangkat tandu sudah langka, ya, kak? Apalagi bikin tandu untuk membantu orang lain. Ngangkat tidak mau, bikin tidak mau. Jadinya maunya apa, ya, kak? Pantas juga, sekarang, ya, kak, orang miskin cari makan sendiri di jalanan. Orang sakit pergi sendiri ke rumah sakit. Mungkin karena sudah tidak banyak yang mau bantu, apalagi menolong.

Aseli kak, Pramuka itu keren. Karena Pramuka itu tidak bisa apa-apa bila sendirian. Pramuka harus bergotmg-royong, dan berbuat bersama-sama. Pramuka pun harus ada di tengah lingkungannya. Biar bermanfaat buat orang lain, buat masyarakatnya atau bangsanya.

Jadi kak, aku mau bilang, Pramuka itu jiwa bukan raga. Apalagi cuma seragam doang. Aku tahu kok. Biar di era digital, di era revolusi industri kata orang-orang pintar itu. Satu hal yang aku ingat. Pramuka itu dari dulu sampai sekarang tidak bakal berubah. Pramuka tetap gemar berbuat baik dan membangun kemaslahatan untuk orang banyak. Tangguh dan pantang menyerah dalam kondisi apapun, itulah jiwa Pramuka.

Oke Kak, Selamat Hari Pramuka, ya. Salam Pramuka. #SelamatHariPramuka #PrajaMudaKarana

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB