x

Iklan

Annisa Pratiwi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Januari 2020

Senin, 31 Agustus 2020 15:10 WIB

Anak dan Tahapan-tahapan Mengenal Hobi Membaca

Para pendidik seharusnya memiliki keinginan untuk mengajar anak-anak membaca sejak usia dini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 Anak dan Tahapan-tahapan Mengenal Hobi Membaca*

Oleh: Annisa Pratiwi**

Membaca adalah salah satu kunci pengetahuan dan merupakan alasan terpenting bagi kemajuan masyarakat; yang di dalamnya terdapat kumpulan para penulis, cendekiawan, dan pengetahuan tentang berita sebelumnya dan kontemporer serta ilmu mereka. Perintah untuk membaca adalah wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi ﷺ.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu (Hai Muhammad), yang menciptakan.” (QS: Al-Alaq:1)

Para pendidik seharusnya memiliki keinginan untuk mengajar anak-anak membaca sejak usia dini. Dan kebiasaan membaca pada anak-anak melalui beberapa tahapan;

Tahap interpretasi dengan tangan

Tahap ini dimulai pada usia pertama sang anak yang menunjukkan rasa minat sekilasnya pada buku. Dia memasukkannya ke dalam mulutnya serta merobek kertasnya. Agar mendapatkan pengalaman ini, kita dapat meletakkan kertas-kertas dari majalah lama di depan kedua tangannya.

Tahap penunjukkan terhadap gambar

Saat bayi menginjak usia 15 bulan; biasanya mereka mulai tertarik pada gambar dan buku. Dalam tahap ini, sang Ibu mesti memainkan perannya yaitu dengan membalikkan halaman-halaman buku tersebut dan sang anak melihatnya.

Tahap penamaan sesuatu

Dimulai saat bayi menginjak usia 18 bulan; lalu mulai menggunakan kata-kata yang diambil dari arti gambar dan ini membantunya untuk meningkatkan perbendaharaan kata. Dia menunjuk pada gambar dan memberinya nama; seperti: ini unta, ini mobil dan dia akan bertanya pada Ibunya: ‘Apa ini?’

Tahap mencintai cerita pendek yang mudah

Dimulai setelah usia 2 tahun, dimana anak menyebut dan melihat buku (membaca) karena ia suka mendengar cerita tentang setiap gambar. Di usia ini, anak-anak mulai memandang huruf sebagai objek pada setiap halamannya.

Tahap pencarian makna

Dan itu dimulai setelah usia anak 2 setengah tahun atau 3 tahun. Di dalamnya gambar-gambar itu tampak bagi sang anak, seolah-olah benda nyata yang di dalamnya terdapat kehidupan. Dia mungkin akan menjangkau untuk mengambil sesuatu dari gambar, atau mungkin mereka bertemu dengan seorang anak dalam gambar.

Tahap cerita dan menulis huruf.

Dimulai setelah pertengahan tahun keempat kehidupan anak; anak memperoleh kemampuan untuk menafsirkan dan membuat anotasi gambar. Seperti perhatiannya terhadap bentuk huruf maka begitulah perhatian dan minatnya terhadap gambar.

Tahap persepsi hubungan antara teks dan gambar

Dimulai pada usia 5 tahun; saat anak menemukan kesenangan ketika berteman dengan yang lain. Hal ini meningkatkan keterampilan sosialnya. Pada tahap ini, sang anak menemukan kesenangan dalam segala hal yang memancing tawa, terutama gambar komik (gambar yang lucu).

Tahap memperoleh kebiasaan utama membaca

Ini dimulai pada usia 6 tahun kehidupan anak. Anak menjadi mampu menghidupkan proses intelektual. Oleh karena itu, usia ini sangat cocok untuk anak masuk sekolah berkat apa yang dimilikinya tentang konsep fleksibilitas kecerdasannya.

Tahapan meningkatkan kemampuan anak dalam memperhatikan dan mengetahui lingkungan sektarnya

Dimulai dari usia 7-13 tahun, di mana anak senang mengetahui apa yang ada di balik fenomena realistik yang ia alami sendiri di lingkungannya. Sehingga ia beralih ke dalam dunia imajinasi, tetapi tetap mampu membedakan cerita satu sama lain. Antara mana cerita fiksi dan mana yang non-fiksi.

Tahap perpindahan yang jelas dari dunia imajinasi menuju dunia nyata

Dimulai pada usia 9 tahun. Anak-anak biasanya suka membaca cerita petualangan atau cerita tentang kehidupan anak-anak.

Tahap mengurangi dongeng

Dimulai dari usia 10 tahun menuju 11 tahun. Terkadang kita menemukan anak laki-laki sangat mengagumi para pahlawan dan petualang, dan mencoba untuk meniru mereka. Sementara minat anak perempuan tetap terkait dengan perjalanan dan menyukai kebiasaan orang-orang dari negara lain. Maka, sebagai orang tua kita mesti memilih topik untuk mereka yang tidak bertentangan dengan nilai dan moral Islam.

*) Diterjemahkan dari (الأطفال والقراءة (قطب دويب-مجلة الأسرة-بتصرف)

**) Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam STIBA Ar Raayah Sukabumi, Jawa Barat

Ikuti tulisan menarik Annisa Pratiwi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

21 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

21 jam lalu