x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 7 September 2020 13:47 WIB

4 Tip Cerdas Atur Duit Menghadapi Ancaman Resesi

Menilik pada ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 yang minus 5,32% dan di kuartal III banyak diprediksi akan minus antara 4% hingga minus 2% maka momok resesi itu benar-benar bukan isapan jempol semata.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Resesi kini menjadi momok perekonomian dunia dan bukan isapan jempol semata. Yang terbaru menyusul puluhanan negara besar lainnya yang sudah terperosok ke jurang resesi adalah Australia.

Ancama serupa sudah mengintai Indonesia setelah pada kuartal II-2020 PDB Indonesia mengalami kontraksi 5,32% YoY. Jika di kuartal ini kembali minus maka Indonesia sah mengalami resesi untuk pertama kalinya sejak krisis moneter 1998 lalu itu.

Warning resesi ini telah pula disampaikan mulai Menko Polhukam Mahfud Md yang menyebut 99,9% Indonesia bakal masuk resesi pada kuartal III-2020 hingga Menkeu Sri Mulyani Indrawati yang menyebut Indonesia bakal terjun ke zona negatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diketahui, resesi adalah kondisi dimana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut. Suatu negara dikatakan mengalami resesi ketika produk domestik bruto (PDB) mengalami kontraksi 2 kuartal beruntun secara tahunan atau year-on-year (YoY).

Sementara jika kontraksi terjadi secara kuartalan atau quarter-to-quarter (QtQ) maka disebut mengalami resesi teknikal.

Menilik pada ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 yang minus 5,32% dan di kuartal III banyak diprediksi akan minus antara 4% hingga minus 2% maka momok resesi itu benar-benar bukan isapan jempol semata.

Menghadapi ancaman resesi yang sudah di depan mata ini, apa yang sebaiknya dilakukan agara secara keuangan tidak terdampak resesi?

1. Menyiapkan dana darurat

Kondisi resesi yang disebabkan oleh wabah Covid-19 tidak ada yang tahu secara pasti kapan akan berakhir selama penangangan wabah ini juga masih belum maksimal. Belum lagi, dampak resesi yang ditakutkan akan menyebabkan PHK besar-besaran. Karena itu keuangan di tengah resesi wajib disiapkan dengan baik, salah satunya dengan menyiapkan sejak dini yang namanya dana darurat. Dana darurat ini penting keberadaannya di situasi-situasi darurat di masa depan dan khusus di saat resesi, dana darurat tentu bisa digunakan. Besaran dana darurat idealnya 6 kali pengeluran bulanan.

2. Kurangi pengeluran konsumtif

Resesi bakal membuat keuangan akan sedikit seret atau melambat, sehingga alangkah baiknnya jika mulai saat ini menijau pengeluran-pengeluaran yang nggak terlalu urgent yang biasanya masuk kategori pengeluaran konsumtif. So, tahan dulu gaya hidup yang sifatnya konsumtif dan akan lebih baik jika mulai berhemat supaya jika resesi benar-benar terjadi keuangan pribadi tidak kacau balau. Jika selama ini memakai kartu kredit, inilah saatnya berhenti.

3. Memulai bisnis sampingan

Saat wabah Covid-19 masih melanda, ada banyak waktu untuk memikirkan sejumlah bisnis sampingan yang sebaiknya direalisasikan. Bisnis sampingan bisa menjadi pemasukan baru yang akan membuat keuangan menjadi lebih baik saat menghadapi kondisi perekoniaan yang lesu. Bisnis sampingan bisa dimulai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Menariknya, saat ini sudah bisa dilakukan secara online. So, kini terbuka peluang besar untuk berbagai bisnis sampingan secara online.

4. Berinvestasi

Meski perekonomian lesu di saat pandemi Covid-19, tetapi tidak semua sektor investasi menjadi lesu, semisal investasi di pasar modal yang saat ini justru sedang mendapatkan momentnya untuk memulainya. Saat harga-harga saham murah seperti saat ini, sebenarnya inilah saat yang tepat untuk memulai investasi dengan membeli saham-saham terbaik di harga yang sedang murah (diskon). Apalagi, saat ini investasi saham sudah sangat mudah dan terjangkau, semisal melalui aplikasi IPOT besutan Indo Premier Sekuritas. Tak perlu dana yang gede, uang penghematan dari belanja konsumtif bisa dialokasikan untuk menikmati saham ini yang tentunya akan bermanfaat secara finansial di masa-masa mendatang dan cuannya bisa menjadi pendapatan tambahan.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler