Keuntungan dan Kerugian yang Belum Terealisasi dalam Investasi Reksa Dana

Rabu, 21 Oktober 2020 16:05 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

NAB ini pada dasarnya fluktuatif dengan tingkat fluktuasi yang relatif besar pada jenis reksa dana saham dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Karena fluktuasi ini makanya memunculkan konsep unrealized gain or loss.

Ketika seseorang ditawari instrumen investasi baru. Pertanyaan yang biasanya langsung muncul adalah berapa persen keuantungannya. Begitu diberitahu kalau imbal hasilnya gede, tak sedikit yang terbelalak dan tergiur langsung investasi.

Reaksi yang berbeda tentu akan terlihat dengan mereka yang tergolong teredukasi dalam hal keuangan. Begitu diiming-imingi keuntungan gede, mereka yang melek keuangan biasanya justru balik memperpertanyakannya.

Pun ketika seseorang ditawari produk investasi reksa dana. Pertanyaan yang terlontar dari mereka yang belum paham reksa dana biasanya adalah berapa imbal hasil (return) yang akab diberikan.

Manusiawi memang. Mindset seseorang saat ditawari investasi adalah cuannya berapa. Namun sayangnya, tidak sedikit yang memahami investasi reksa dana seperti halnya deposito yang sudah pasti memberikan hasil yang akan didapatkan, sebagaimana sudah ditentukan oleh pihak bank yang menerbitkan deposito.

Berbeda dengan deposito, dalam reksa dana tidak ada imbal hasil yang bisa ditentukan di muka seperti halnya deposito oleh Manajer Investasi (MI). Besaran return ditentukan oleh kondisi instrumen investasi yang tercermin dari perubahan Nilai Aktiva Bersih (NAB) per Unit Penyertaan (NAB/UP) saat investor membeli dan pada saat akan atau ingin menjualnya.

NAB ini pada dasarnya fluktuatif dengan tingkat fluktuasi yang relatif besar pada jenis reksa dana saham dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Karena fluktuasi ini makanya memunculkan konsep unrealized gain or loss atau dalam bahasa awamnya dipahami sebagai keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi.

Memahami konsep keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi sama artinya dengan memahami potensi keuantungan sekaligus kerugian yang ada dalam investasi reksa dana.

Kendati demikian, sejauh fluktuasi (kenaikan dan penurunan) NAB yang mengakibatkan keuntungan dan kerugian belum direalisasikan alias belum dijual atau ditransaksikan maka kerugian dan keuntungan itu belum nyata dan masih sebatas potensi.

Karena kerugian sajam masih sebatas potensi sejauh belum dijual maka kerugian itu juga berpotensi berbalik arah menjadi keuntungan jika mau bersabar menunggu menjadi keuntungan. Menariknya, begitu keuntungan (gain) itu sudah sesuai dengan harapan, transaksi pun mudah dilakukan.

Investasi reksa dana saat ini sudah sangat mudah. Investasi reksa dana sudah bisa dilakukan secara online berbekal aplikasi di smartphone, semisal melalui aplikasi IPOT besutan Indo Premier yang kini tak hanya untuk investasi saham, tetapi sudah menawarkan investasi reksa dana dengan mudah dan terjangkau.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dhea

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua