x

Iklan

Riki Sualah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Juli 2020

Rabu, 9 Desember 2020 06:03 WIB

Indonesia-Tiongkok Kerjasama Perdagangan Batubara Rp 20,6 Triliun

Dalam kerjasama yang ditandatangani oleh Ketua Umum APBI, Pandu Patria Sjahrir, dan mitranya dari CCTDA, Liang Jia Kun, bersepakat untuk menandatangani pembelian kontrak batubara untuk tahun 2021 senilai Rp 20,6 triliun.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kabar baik datang dari dunia bisnis batubara. Pada (25/11), RI dan China teken kerjasama resmi di perdagangan batubara. Teken ini merupakan hasil kerjasama antara Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) dengan CCTDA (China Coal Transportation and Distribution) yang menyetujui RI dan China teken kerjasama untuk peningkatan ekspor batubara dari Indonesia ke China. 

Kesepakatan ini dilaksanakan dalam acara “China-Indonesia Coal Procurement Matchmaking Meeting” yang diselenggarakan secara virtual. Dimana delegasi China mengikuti acara tersebut di Kota Nanning, Provinsi Guangxi, sedangkan delegasi RI di Jakarta. 

Teken kerjasama ini diinisiasi oleh pemerintah dari kedua negara yakni Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Republik Indonesia yang sejak beberapa bulan lalu menjajaki peluang dengan pemerintah RRT. Upaya ini merupakan langkah konkrit pemerintah RI dan RRT dalam merayakan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.           

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Langkah inisiatif RI dan China teken kerjasama ini bertujuan untuk kesepakatan kebijakan pasokan jangka panjang ekspor batubara. Tak hanya itu, kerjasama ini digunakan untuk memfasilitasi para produsen batubara di Indonesia dengan pihak pembeli di RRT serta meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara. 

Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Maritim dan Investasi, yang turut hadir dalam kegiatan ini mengucapkan apresiasi atas kerjasama antara dua negara. Hal ini merupakan bukti dari sebuah langkah dalam rangka pemulihan ekonomi Indonesia pasca dampak pandemi COVID-19. 

Luhut menegaskan bahwa Indonesia saat ini sedang memberlakukan program hilirisasi yang berfungsi untuk membantu perekonomian dan mendorong energi hijau. Sehingga kebijakan hilirisasi batubara ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang investasi bagi investor dari Tiongkok yang dikenal sudah sangat maju dalam perusahaan teknologi pengolahan batubara termasuk gasifikasi.  

Dalam kerjasama yang ditandatangani oleh Ketua Umum APBI, Pandu Patria Sjahrir, dan mitranya dari CCTDA, Liang Jia Kun, bersepakat untuk menandatangani pembelian kontrak batubara untuk tahun 2021. Selain itu, keduanya berkomitmen untuk menerapkan isi kontrak tersebut dalam jangka waktu kerjasama yakni 3 tahun. Kesepakatan kerjasama ini bernilai USD 1,46 miliar atau senilai Rp 20,6 triliun. 

"Dengan kerjasama ini, produsen batubara nasional optimis menatap tahun 2021 meskipun pasar batubara global diperkirakan belum akan pulih sepenuhnya seperti di level tahun 2018-2019," kata Pandu.

Pandu juga menjabarkan pula mengenai kesepakatan jumlah volume ekspor Indonesia ke RRT untuk tahun 2021. Baginya, kerjasama ini diperlukan penetapan indeks harga yang dapat dinegosiasikan secara berkala sebagai harga acuan impor batubara ke RRT dari Indonesia. Selain itu, nantinya kuantitas target ekspor batubara dari Indonesia akan ditinjau setiap tahunnya. 

Diharapkan, kesepakatan ini akan berdampak positif bagi pelaku industri batubara terutama mengenai kepastian ekspor batubara ke RI dan Tiongkok dalam mendukung pemulihan ekonom nasional Indonesia. 

Sedangkan mengenai kuota ekspor, menurut Djauhari Oratmangun, Duta Besar Berkuasa Penuh RI untuk RRT dan Mongolia, menjelaskan bahwa berdasarkan data Kepabeanan Tiongkok total ekspor Indonesia ke Tiongkok untuk produk Batubara, khususnya HS 2702, HS 2701 dan HS 2704, untuk periode Januari – September 2020 mencapai USD 4,9 miliar. 

Jumlah ini rupanya menurun dibandingkan dengan total ekspor tahun 2019 dalam periode yang sama yakni USD 5,8 miliar. Meskipun pada tahun 2020 terjadi penurunan karena pelemahan permintaan akibat pandemi Covid-19, dirinya yakin masih banyak peluang kerjasama Indonesia dengan RRT di bidang batubara. 

Ikuti tulisan menarik Riki Sualah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler