x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Jumat, 18 Desember 2020 11:51 WIB

Naik Kelas, Para Pengusaha Kecil Menemukan Jalan Lempang Menuju Masa Depan

Ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh Pertamina untuk membina UMKM yang menjadi mitranya. Mulai dari Go Modern, UMKM ditempa untuk berubah menjadi lebih baik, lebih up to date. Kemudian melalui Go Digital, UMKM itu disulap menjadi canggih dan terkoordinir dengan baik. Selanjutnya dengan Go Online, pelaku UMKM mendapatkan akses pasar lebih luas melalui sarana internet dan startup. Dan yang terakhir adalah Go Global, tingkatan tertinggi mitra binaan Pertamina yang mendunia. Mereka memasarkan produknya sampai ke mancanegara.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Usaha tidak mengkhianati hasil, ungkapan itu sering disampaikan ketika melihat kesuksesan seseorang. Namun di balik kesuksesan itu tentu saja ada kerja keras yang tak kenal lelah. Semakin berat upaya yang dilakukan, semakin besar pula hasilnya. Begitu juga sebaliknya, jika suatu usaha hanya berjalan monoton, biasa saja, hasilnya biasanya juga demikian.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, kerja keras saja memang tidak cukup. Harus ada peningkatan skill dan kemampuan untuk memperluas wilayah pemasaran. Dan bagi umumnya para pelaku UMKM, itu adalah hal yang berat. Sebab biasanya UMKM itu tumbuh secara tradisional dan apa adanya. Mereka muncul secara otodidak, tanpa melalui proses pembelajaran selazimnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam hal ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM itu, salah satunya adalah mengikuti pelatihan, seperti yang rutin digelar oleh Pertamina. Berbeda dengan pelatihan yang lainnya, Pertamina melakukan pengawasan menyeluruh. UMKM binaannya terus dipantau perkembangannya, sehingga mereka benar-benar terdorong untuk naik kelas.

Ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh Pertamina untuk membina UMKM yang menjadi mitranya. Mulai dari Go Modern, UMKM ditempa untuk berubah menjadi lebih baik, lebih up to date. Kemudian melalui Go Digital, UMKM itu disulap menjadi canggih dan terkoordinir dengan baik.

Selanjutnya dengan Go Online, pelaku UMKM mendapatkan akses pasar lebih luas melalui sarana internet dan startup. Dan yang terakhir adalah Go Global, tingkatan tertinggi mitra binaan Pertamina yang mendunia. Mereka memasarkan produknya sampai ke mancanegara.

Dalam proses pelatihan itu, Pertamina mencatat ada sejumlah UMKM yang naik kelas secara signifikan. Pada pelaksanaan acara UMKM Academy: Fast Track yang ditutup pada Rabu 16 Desember 2020, tercatat ada 162 UMKM binaan Pertamina yang telah dinyatakan lulus dan naik kelas.

“Dalam waktu yang relatif singkat, para UMKM mampu meningkatkan kapasitas usahanya dan memenuhi kriteria untuk naik kelas,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, sebagaimana dikutip Republika pada Kamis, 17 Desember 2020.

Untuk mengukur kriteria kenaikan kelas itu dilakukan beberapa penilaian, seperti adanya peningkatan jumlah pegawai, peningkatan nilai pinjaman, peningkatan kapasitas produksi, dan peningkatan omzet. Kemudian yang juga dijadikan standar penilaian adalah pelibatan masyarakat sekitar untuk menghasilkan produk, pemasaran produk di luar kota atau luar negeri. Dalam proses kegiatan usaha itu mereka juga memperoleh sertifikat nasional maupun internasional.

Para peserta itu juga mendapatkan beberapa kemudahan, misalnya ada 61 UMKM didaftarkan untuk proses pengurusan sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Kemudian ada 29 UMKM kuliner yang sedang diproses untuk mendapatkan sertifikat halal. Selain itu, mitra binaan juga mendapatkan bantuan peralatan sesuai usahanya.

Misalnya Jefri Wahyudi, ia adalah pemilik UD Trisno yang bergerak pada sektor Pertanian tebu. Sesuai bidang usahanya, ia mendapat bantuan berupa alat hand sprayer untuk mendukung pekerjaannya. Sebagai petani tebu, alat itu sangat berguna untuk merawat tebu miliknya. Selain itu tentu saja ia juga mendapatkan wawasan baru tentang kiat-kiat pengoptimalan pertanian tebu.

Ada juga Nurjannah, pemilik usaha batik ecoprint Mayana yang mendapat kesempatan pengajuan HKI untuk produk batiknya. HKI sangat penting bagi pengusaha batik seperti dirinya, sebab biasanya batik memiliki motif unik tersendiri yang harus didaftarkan agar tidak diklaim pihak lain. Selain itu, HKI juga sebagai penanda kreativitas seseorang.

Dalam kegiatan itu Pertamina juga menggandeng beberapa pihak, misalnya Mitra Tour & Travel, MarkPlus Institute, IDE-SEED, LKHI, Blibli.com, Wakaf Produk Indonesia, dan BPOM. Hal itu merupakan bentuk sinergi untuk mendorong para pelaku UMKM agar secepatnya naik kelas. Dengan kerja sama yang baik itulah beban berat akan menjadi ringan.

Pertamina telah melakukan tugas kemanusiaannya dengan baik. Para pelaku UMKM yang tumbuh dari bumi itu memang mestinya diberikan kesempatan untuk berubah lebih baik. Sebab mereka umumnya berasal dari kalangan bawah, yang memulai usahanya secara otodidak. Karena keterbatasan itulah yang membuat mereka susah untuk melangkah maju. Dengan adanya bimbingan yang terstruktur dan berkelanjutan seperti itu, para pelaku UMKM memiliki harapan untuk meningkat di masa mendatang.

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler