x

Iklan

Dara Safira

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Januari 2020

Rabu, 30 Desember 2020 12:45 WIB

SKK Migas Merawat Produksi Emas Hitam


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ingin berhasil mewujudkan sasaran hasil produksi migas di Indonedia? Tentu saja 'sumber penghasilnya' harus dijaga sebaik-baiknya. Supaya tetap dapat beroperasi memberikan produksi migas yang diinginkan.

Sama saja logika mudahnya: ingin memanen padi, maka rawatlah dengan baik sawah dan gabahnya. Begitulah diterapkan SKK Migas. Hanya beda tugas kerja saja. Kebetulan ini adalah industri hulu migas. Yang hasil dari 'emas hitam' itu selalu jadi tumpuan pemasukan ekonomi Indonesia.

Kebetulan juga, SKK Migas adalah 'komandan' dalam pengelolaan industri hulu migas nasional. Maka sangat penting dan memang sudah seharusnya SKK Migas menjaga atau merawat proyek-proyek strategis industri hulu migas di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Supaya proyek-proyek strategis hulu migas nasional tersebut dapat beroperasi dengan normal. Sesuai kelayakan. Tanpa kendala. Dan memberikan sesuai janjinya dalam pengajuan kerja. Akhirnya, berimplikasi baik bagi ekonomi Indonesia dan kesejahteraan masyarakatnya.

Sudah tepat yang dilakukan SKK Migas. Sebab, jangan sampai juga mengganggu bidikan SKK Migas dari produksi hulu migas yang telah diamanatkan pemerintah.

Bila SKK Migas abai terhadap proyek-proyek strategis hulu migas di Tanah Air, maka bersiaplah industri 'emas hitam' tinggal kenangan saja.

Apa saja yang perlu diperbaiki, memang tepat dirapihkan lagi oleh SKK Migas. Apa yang masih perlu direvisi ke depannya, memang pantas disusun ulang lagi oleh SKK Migas. Apa yang jadi hambatan, memang benar kalau SKK Migas menyelesaikannya.

Misalnya saja di beberapa proyek strategis hulu migas Indonesia, seperti sebut saja proyek JTB yang digarap PT Pertamina EP Cepu dan Tangguh Train III yang dikelola oleh BP Berau Ltd maupun proyek Blok Masela. Atau masih ada lagi proyek strategis hulu migas lainnya.

Jadi, sepatutnya mengapresiasi SKK Migas yang tetap bertanggung jawab optimal untuk memajukan produksi migas di Tanah Air. Yang tak acuh pada amanat negara.

Apalagi, Indonesia ingin kembali sukses seperti dulu pada tahun 2030. Dengan menggapai produksi minyak bumi 1 juta barel per hari.

Maka proyek-proyek strategi hulu migas nasional yang kini ada memang perlu dijaga keberlanjutannya.*

Ikuti tulisan menarik Dara Safira lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

6 jam lalu

Terpopuler