x

Reksa dana (Foto: Bisnis Temo)

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 8 Januari 2021 08:01 WIB

Daya Tarik Investasi Reksa Dana di Tengah Pandemi Covid-19

Reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan menjadi pilihan utama di tengan pandemi Covid-19 karena sejumlah daya tariknya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kinerja reksa dana pasar uang (Money Market Fund) dan reksa dana pendapatan tetap (Fixed Income Fund) membukukan kinerja lebih baik dibanding reksa dana campuran dan saham pada 2020 di tengah wabah Covid-19. Bukan tidak mungkin, dua jenis reksa dana ini akan tetap jadi pilihan mengingat pandemi Covid-19 tak kunjung berakhir dan trennya justru makin meningkat di awal 2021 ini.

Reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan menjadi pilihan utama di tengan pandemi Covid-19 karena sejumlah daya tariknya. Yang termasuk di dalam instrumen pasar uang adalah deposito, surat berharga komersil (commercial paper) dan obligasi yang periode jatuh temponya kurang dari 1 tahun.

Reksa dana ini cocok bagi investor yang mempunyai jangka waktu investasi yang pendek, yaitu kurang dari 1 tahun. Reksa dana ini juga cocok bagi investor yang mencari instrumen investasi pengganti tabungan, dikarenakan bunga tabungan yang sangat kecil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walaupun tingkat return-nya jauh lebih besar daripada bunga tabungan, namun reksa dana pasar uang ini memberikan return yang paling kecil dibandingkan dengan 3 jenis reksa dana lainnya, dikarenakan tingkat risiko yang paling rendah dibandingkan dengan yang lain.

Risiko yang paling rendah ini pula yang menyebabkan investor memilihnya di tengah kondisi perekonomian yang fluktuatif karena wabah Corona. Selain lebih aman karena risikonya lebih kecil. Investor mencari aman untuk aset yang dimilikinya.

Reksa dana pasar uang jadi incaran para investor yang berusaha untuk menjaga likuiditas mereka. Bagaimanapun, reksadana pasar uang dari segi imbal hasil dan risiko tetap lebih menarik dibanding deposito secara umum.

Sementara itu, reksa dana pendapatan tetap yang sering disebut juga sebagai reksa dana obigasi, dimana sebagian besar dana investor ditaruh di instrumen obligasi/sukuk, baik obligasi/sukuk milik Pemerintah (contoh: SUN, SUKRI) ataupun obligasi/sukuk korporasi menjadi pilihan investor karena lebih aman dan mencetak kinerja moncer karena terdorong oleh penurunan suku bunga acuan.

Di reksa dana pendapatan tetap, sebanyak 80% dari dana investor akan diinvestasikan ke obligasi yang memiliki jatuh tempo lebih dari 1 tahun dan sisanya ditempatkan di instrumen pasar uang.

Potensi return reksa dana pendapatan tetap pada tahun ini memang banyak dipredikdi akan lebih rendah ketimbang tahun lalu. Tapi jika dibandingkan deposito, imbal hasilnya tentu masih jauh lebih menarik.

Dibanding menganggurkan dana yang dimiliki begitu saja, tentu saja menempatkan di dua reksa dana di atas lebih menguntungkan. Apalagi, investasi reksa dana saat ini sudah sangat mudah dan serba online, semisal melalui aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas.

Platform transaksi reksa dana bernama IPOTFund milik Indo Premimer telah resmi diintegrasikan ke dalam super app investasi bernama IPOT. Investasi reksa dana di masa pandemi Covid-19 pun menjadi mudah dilakukan.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler