Kejadian mengejutkan yang baru saja mengguncang Sulawesi Barat membuat banyak orang tersentak. Pasalnya, gempa yang terjadi di daerah itu tidak hanya sekali, tapi dalam dua hari kemarin sudah ada 31 gempa di sana. Kondisi itu membuat banyak bangunan rusak, banyak orang yang tertimbun reruntuhan.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Sabtu 16 Januari 2021, korban jiwa akibat gempa magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat bertambah menjadi 46 orang. Sekitar 15.000 orang di Kabupaten Majene dilaporkan mengungsi. Kerusakan bangunan yang dilaporkan mencakup 62 unit rumah, satu puskesmas rusak berat, satu kantor koramil rusak berat, jaringan listrik padam dan komunikasi seluler tidak stabil.
Selain itu, terdapat tiga titik longsor yang terjadi di sepanjang jalan poros Kabupaten Majene hingga Kabupaten Mamuju.
PLN melakukan aksi tanggap bencana dengan cepat. Selain bertugas memulihkan listrik secepatnya, PLN juga memiliki kewajiban sosial untuk meringankan derita korban bencana gempa. Oleh sebab itu PLN melalui PLN UP3 Palu mengirimkan bantuan peralatan dan logistik ke lokasi bencana di Sulbar.
Sebelumnya, bantuan juga diberikan melalui Yayasan Baitul Mall (YBM) PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar. Ini adalah yayasan yang mengumpulkan infaq dan sedekah karyawan PLN dan disalurkan untuk kemanusiaan. Bantuan yang diberikan berupa logistik dan kebutuhan pokok, mulai dari paket sembako, tenda terpal, pakaian anak, selimut, pakaian dewasa, sarung dan diapers untuk bayi.
YBM PLN juga menyiapkan tenaga medis dan obat-obatan, serta membuka dapur umum di dua titik, yaitu di Majene dan Mamuju. YBM PLN PLN UIW Sulselrabar berusaha secepat mungkin dapat membantu mereka yang terdampak dengan memberikan bantuan tahap 1 berupa logistik dan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan para korban bencana.
"Kami berharap musibah ini bisa cepat dilalui, dan bantuan yang kami berikan dapat bermanfaat bagi saudara-saudara yang terdampak agar bisa segera bangkit dan menjalani hidup kembali seperti semula," kata Ketua Umum YBM PLN Iskandar, sebagaimana dikutip Republika, Jumat 15 Januari 2020.
PLN telah bekerja keras untuk memulihkan aliran listrik di Sulbar. Namun karena banyak infrastruktur kelistrikan yang rusak parah, maka untuk memperbaikinya secara total membutuhkan waktu agak lama. Selain itu, PLN juga memberikan bantuan untuk meringankan beban korban bencana alam itu. Sebuah tradisi baik yang harus diteruskan sepanjang masa.
Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.