x

Sosialisasi terkait ecoenzim

Iklan

Rehat Sejenak

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Maret 2021

Selasa, 2 Maret 2021 07:43 WIB

Ecoenzym, untuk Sekarang dan Masa Depan

Sampah sering kali menjadi masalah bagi banyak orang. Sektor rumah tangga merupakan salah satu penyumbang sampah terbanyak. Sehingga perlu adanya sebuah inovasi agar sampah dapat dikelola dengan baik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sampah kerap kali menjadi masalah di berbagai tempat, terutama tempat yang padat penduduk. Penanganan sampah yang tidak cermat dapat menyebabkan berbagai hal, seperti pencemaran lingkungan serta gangguan Kesehatan. Rumah tangga menjadi salah satu penyumbang sampah paling banyak.

Kelurahan Purwantoro memiliki luas 2,58 KM2 serta jumlah penduduk sebanyak 3.925 jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebanyak 0,13%. Kepadatan penduduk Kelurahan Purwantoro mencapai 1.523 jiwa/km2, angka ini merupakan yang tertinggi kedua dibandingkan dengan desa atau kelurahan lain di Kecamatan Purwantoro. Kepadatan penduduk serta adanya pondok pesantren dan pasar, menjadikan sampah sebuah ancaman dimasa yang mendatang.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim KKN UNS kelompok 87 mensosialisasikan inovasi Ecoenzym untuk mengurangi penumpukan sampah organik rumah tangga. Ecoenzym sendiri merupakan sebuah inovasi seorang professor asal Thailand, sebagai salah satu kegiatan “zero waste”. Sehingga harapannya, semakin sedikit sampah yang dibuang, semakin indah dan sehat bumi yang kita pijak.

 

Pembuatan ecoenzym sangat mudah serta murah, hanya bermodalkan sampah rumah tangga seperti sayuran dan buah-buahan yang tidak layak konsumsi. Kemudian dipotong kecil-kecil dan dimasukan ke dalam tong atau ember. Terakhir, tambahkan air dan tetes tebu. Kemudian aduk hingga merata. Ecoenzym dapat digunakan setelah tiga bulan.

 

Ecoenzym sangat bermanfaat, karena bisa digunakan untuk pupuk organik cair, pestisida, hingga nutrisi ternak. Ecoenzym juga dapat digunakan sebagai pewangi ruangan, cairan pel, pembersih lantai dan piring, juga sebagai deterjen. Ecoenzym juga dapat melestarikan lingkungan perairan, karena tidak berbahaya. Harapannya, semakin banyak yang menggunakan ecoenzym maka ekosistem perairan juga semakin baik. Hal ini dikarenakan tidak adanya limbah yang berbahaya bagi lingkungan.

 

Selain menjelaskan terkait ecoenzym, tim KKN UNS kelompok 87 juga melakukan berbagai hal yang lain. Membuat mural terkait di pos kampling, membantu mengecor jalan, juga membuat perangkap nyamuk sederhana dengan anak kecil di sekitar.

Ikuti tulisan menarik Rehat Sejenak lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB