x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Kamis, 8 April 2021 22:12 WIB

Kerahkan Personel dari 3 Provinsi, PLN Kerja Keras Pulihkan Listrik NTT

Salah satu infastruktur yang rusak berat akibat banjir bandang di NTT adalah jaringan kelistrikan. PLN bekerja keras membuat seluruh jaringan listrik normal secepatnya. Tapi wilayah bencana meluas dan merata. PLN melakukan mobilisasi personel dari tiga provinsi untuk membantu pemulihan listrik. Diperkirakan butuh waktu sekitar satu bulan untuk pemulihan pasokan listrik ke rumah-rumah warga.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Banjir bandang menyapu Nusa Tenggara Timur (NTT). Korban berjatuhan, kerusakan terjadi di mana-mana. Bencana memilukan itu juga terekam dalam unggahan video amatir yang menampakkan rumah dan jembatan baja hanyut diterjang air.

Banjir bandang itu disebabkan oleh siklon tropis Seroja. Selain banjir, angin kencang juga menyebabkan kerusakan di banyak tempat.

Salah satu infastruktur yang mengalami kerusakan berat adalah jaringan kelistrikan. Padahal listrik adalah kebutuhan pokok masyarakat modern. Tanpa listrik, kegiatan mayarakat akan terganggu. Pasokan informasi macet. Untuk itu PLN bekerja keras siang-malam untuk secepatnya membuat seluruh jaringan listrik normal kembali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kerja berat itu memang memerlukan tenaga ekstra, mengingat wilayah bencana yang luas dan merata. PLN melakukan mobilisasi personel dari tiga provinsi yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, dan Sulawesi Selatan, untuk membantu pemulihan listrik yang rusak akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda wilayah NTT.

 "Ada sekitar 50 personel yang kita mobilisasi dari luar NTT diharapkan Rabu, 7 April sudah tiba untuk membantu pemulihan listrik," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko kepada wartawan di Kupang, Selasa 6 April 2021.

Dampak kerusakan infrastruktur listrik PLN akibat badai siklon tropis Seroja ini sangat parah. Semua instalasi listrik mulai dari Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, di wilayah barat Pulau Flores, hingga Pulau Sumba, Sabu Raijua, Rote Ndao, Pulau Timor. Kondisi itu tentu tidak bisa diselesaikan hanya dengan personel lokal saja.

Menurut PLN, jika melihat kondisi kerusakan yang meluas itu, maka dibutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk pemulihan pasokan listrik ke rumah-rumah warga. Namun untuk jalur utama pasokan listrik, lanjut dia diupayakan dapat dipulihkan dalam waktu dua minggu ke depan.

"Tetapi kami tetap akan upayakan percepatan dengan datangnya bantuan personel dari unit-unit di luar NTT," katanya.

Pekerjaan pemulihan listrik akan dilakukan 24 jam melalui sistem pertukaran jaga. Para pekerja memahami risiko dari pekerjaan mereka, namun mereka sadar, listrik harus segera dipulihkan agar rutinitas dapat kembali berjalan normal. Para pekerja itu bahu-membahu menuntaskan tugas mereka sebaik-baiknya.

Para pekerja itu memanggul tiang dengan napas berdengus. Tubuh mereka gemetar saat bulir-bulir keringat menetes deras. Namun meski telah mengerahkan seluruh tenaga, jumlah personel yang telah didatangkan dari tiga provinsi itu juga tidak akan mencukupi.

"Kami mohon doa dan dukungan dan doa kepada semua masyarakat NTT yang telah bersabar atas gangguan listrik akibat badai ini, mudah-mudahan semua dapat segera kita normalkan," tutur dia.

Kerja keras yang dilakukan PLN mestinya mendapat dukungan dari segenap pihak, termasuk masyarakat setempat. Percepatan pemulihan jaringan listrik sedapat mungkin harus dilakukan dengan mengerahkan seluruh potensi sumber daya yang ada. Mengingat begitu besar dampak kerusakan yang terjadi, segenap intansi harus bersinergi. Sebab duka ini bukan hanya milik warga NTT, tapi bencana bagi seluruh bangsa Indonesa.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler