Megaproyek Jakarta International Stadium (JIS) Terus Dikebut Selama Pandemi, Intip Skema Pembiayaannya Yuk!

Senin, 12 Juli 2021 06:22 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Artikel Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Selama Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia berdampak langsung pada keberlangsungan aktivitas masyarakat. Berbagai sektor terpaksa dihentikan demi menekan angka penyebaran virus Covid 19, termasuk didalam nya adalah industi olahraga. Berbagai even olahraga besar dengan skala nasional hingga internasional yang seharusnya sudah dilangsungkan seperti Piala Dunia U-20, Liga 1, dan PON menjadi tertunda akibat terjadinya pandemi.

Meski begitu masih ada beberapa proyek terkait infrastruktur olahraga yang masi dikebut, salah satu yang paling megah adalah proyek Jakarta International Stadium (JIS). Pembangunan JISdibangun di atas lahan seluas 221.000 meter persegi. Stadion ini dirancang dengan kapasitas 82 ribu penonton, dilengkapi atap yang bisa dibuka-tutup secara otomatis. Fasilitas ini membuat stadion bisa dimanfaatkan lebih optimal, sepanjang tahun, tanpa terganggu cuaca dan jam operasi. Mekanisme buka-tutup atap otomatis ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Secara pola ruang JIS mengadaptasi konsep mixuse yang memilki fungsi sebagai multi-purpose venue. Kompleks JIS nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti retail F&B, plaza, dan fasilitas lain yang mengutamakan seni, budaya, dan lingkungan. Artinya, JIS tidak hanya menggelar pertandingan sepakbola saja, melainkan juga event besar lainnya seperti 'exhibition' maupun konser musik.

Selain merupakan proyek megastruktur berskala global, JIS juga dibangun dengan memperhatikan setiap detail aspek yang berlaku dalam tatanan nilai standar global. Salah satunya ialah bangunan yang menerapkan skema Green Building (ramah lingkungan). Untuk itu, JIS nantinya merupakan stadion pertama di Indonesia yang mengusung konsep sustainability atau keberlanjutan.

Dari sisi energi misalnya, ia menuturkan, JIS akan menerapkan energy efficiency & conservation atau bagaimana pemakaian energi yang lebih hemat.  Misalnya, JIS bakal menggunakan renewable energy sebesar 5,1% dari daya listrik yang dibutuhkan Gedung. Caranya dengan memanfaatkan solar panel

Selanjutnya, air limbah di JIS juga nantinya akan dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman dan rumput lapangan. Kemudian air yang sudah diolah itu, akan disiram untuk siram taman. Jadi, taman-taman yang ada di kawasan JIS akan menggunakan air limbah tidak pakai air PDAM, termasuk juga dengan flushing toilet.

Pada masa pandemi megaproyek JIS terus dikebut penyelelesaiannya. Menurut laporan mingguan ke-94 dari PT Jakarta Propertindo mencatat bahwa realisasi pembangunan telah mencapai 60 persen dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021 mendatang.

Keberadaan beragam fasilitas mewah yang dibangun dalam proyek JIS berdampak pada pembiayaan pembangunan yang menelan biaya hingga Rp 4,4 Triliun. Angka tersebut tentu cukup besar untuk ukuran pembangunan stadion di Indonesia yang biasaya tidak sampai menyentuh angka Rp 1 Triliun.

Proyek pembangunan Jakarta International Stadium termasuk salah satu program yang diajukan untuk mendapat pendanaan dari pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional, PEN. Pengajuan itu dilakukan karena proyek JIS termasuk dalam kegiatan pembangunan Penyertaan Modal Daerah (PMD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Proyek JIS direcanakan menelan biaya Rp4,4 triliun dan diproyeksikan rampung pada 2021.

Berdasarkan data terbaru, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan pinjaman Rp3,646 triliun untuk menunjang pengerjaan proyek JIS tersebut. Anggaran itu bakal diserap dalam dua tahap yakni pada 2020 sebesar Rp1,182 triliun dan 2021 sebesar Rp2,464 triliun dan disalurkan melalui PT. Sarana Multi Infrastruktur. Angka tersebut merupakan proporsi yang paling besar dari total keseluruhan dana PEN yang diperoleh Pemprov DKI Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta beralasan alokasi dana tersebut dieseuaikan dengan apa yang sudah dijanjikan Gubernur DKI Jakarta dalam kampanyenya yakni untuk membangun stadion berkelas internasional. Meski begitu, banyak pihak yang menilai keputusan ini kurang tepat di masa pandemi seperti ini. Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) dinilai tidak memberikan dampak pemulihan ekonomi yang signifikan dikarenakan banyak event yang digantikan pada masa pandemi.

Mengingat kurva penularan virus Covid-19 mengalami peningkatan cukup drastis dan diberlakukannya PPKM Darurat  seharus nya dana pinjaman PEN dialokasikan untuk proyek yang lebih urgen seperti bantuan sosial, peralatan kesehatan, insentif nakes, santunan kematian serta stimulus untuk berbagai aktivitas yang tidak berjalan akibat pandemi.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler