x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Senin, 12 Juli 2021 12:21 WIB

Membangkitkan Kesadaran Kolektif Masyarakat terhadap Alam dengan Proklim

Pertamina telah menjadi salah satu unsur pemantik kesadaran kolektif tentang pentingnya upaya kepedulian terhadap lingkungan. Jangan sampai kerusakan lingkungan yang telah terjadi itu akan menjadi lebih parah dan menyebabkan kepunahan umat manusia. Langkah baik seperti yang telah dilakukan oleh Pertamina itu hendaknya menjadi contoh, agar upaya serupa juga dilakukan oleh segenap pihak.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Alam selalu memiliki cara untuk menyeimbangkan dirinya. Berbagai bencana, termasuk pandemi, disinyalir sebagai salah satu upaya alam untuk mengembalikan keseimbangan yang sudah rusak. Ini adalah sebuah pertanda serius bagi umat manusia untuk segera memperbaiki kerusakan yang disebabkan ulah mereka. Jika hal itu terlambat dilakukan, maka bencana yang timbul juga akan semakin memiliki daya rusak yang sangat besar.

 

Berbagai upaya telah dilakukan umat manusia, meskipun hal itu memang belum terwujud dalam kesadaran kolektif global. Namun upaya baik semacam itu perlu diapresiasi dan terus dikembangkan. Sebab, hal itu adalah harapan terakhir umat manusia untuk melakukan penyelamatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Upaya baik itu juga yang sedang dilakukan oleh Pertamina dan anak usahanya. Pertamina Hulu Energi Kampar (PHE Kampar) misalnya, terus melakukan upaya perbaikan dengan cara menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat. Hal itu dilakukan dengan cara mebuat Program Kampung Iklim (Proklim).

 

Bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan, PHE Kampar baru saja melakukan survei persiapan keikutsertaan Proklim di Dusun Palmasari dan Dusun Sawit Mukti, Desa Pematang Tinggi, Kerumutan, Pelalawan, Provinsi Riau. Kegiatan persiapan program itu dilakukan di akhir Juni 2021.

 

Proklim merupakan ajang penilaian berskala nasional yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerintah, dan perusahaan dalam melakukan penguatan kapasitas, maupun pengelolaan lingkungan. Cara tersebut sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim oleh masyarakat.

 

Dusun Palmasari dan Dusun Sawit Mukti tercatat sudah melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan erat dengan Proklim. Mulai dari pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi kerajinan, pemanfaatan barang bekas menjadi bank sampah. Begitu juga dengan pemanfaatan kotoran hewan menjadi energi biogas, serta pelatihan pembuatan pupuk ramah lingkungan, pelatihan UMKM, dan upaya perbaikan lingkungan.

 

“Kami menyampaikan apresiasi kepada PHE Kampar Field atas peran aktif, kepedulian, kolaborasi, dan kerja samanya dalam melaksanakan program pengembangan masyarakat di Desa Pematang Tinggi,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKLH) Bob Kurniawan.

 

Seusai melakukan survei ke kedua dusun tersebut, Tim DLH Pelalawan mengunjungi Dusun Sidomulyo yang juga merupakan Binaan PHE Kampar.  Dusun ini telah menjadi Pemenang Utama Proklim Tingkat Nasional tahun lalu. Tim DLH Pelalawan bersyukur dan bangga karena dusun tersebut tetap konsisten dalam melestarikan lingkungan seperti saat dilakukan penilaian tahun lalu.

 

Dalam kesempatan ini DLH Pelalawan menyerahkan secara simbolis bantuan dari PHE Kampar berupa bibit mangga dan bibit papaya, serta bantuan alat pembuatan lubang biopori kepada masyarakat. PHE Kampar terus berupaya agar desa-desa binaannya mampu berperan dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

 

Pertamina telah menjadi salah satu unsur pemantik kesadaran kolektif tentang pentingnya upaya kepedulian terhadap lingkungan. Jangan sampai kerusakan lingkungan yang telah terjadi itu akan menjadi lebih parah dan menyebabkan kepunahan umat manusia. Langkah baik seperti yang telah dilakukan oleh Pertamina itu hendaknya menjadi contoh, agar upaya serupa juga dilakukan oleh segenap pihak.

 

Dengan bergandeng tangan dan melakukan perubahan secara bersama-sama, maka semoga saja masa depan umat manusia tetap lestari di muka bumi. Mengutip Fritjof Chapra, alam harus diperlakukan sebagaimana seorang ibu, dengan penuh hormat dan cinta kasih sebagai pemberi keberkahan.

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler