Desa Pakuwesi Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso sudah mengenal perkembangan teknologi informasi. Namun terkait informasi perkembangan ataupun bentuk pencegahan Covid19 masih kurang. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa warga desa yang kurang paham tentang cara penanganan ketika terinfeksi virus Covid19 bahkan ada beberapa warga yang ragu untuk menyampaikan keluhan kesehatan yang dialami.
"Kalau terinveksi virus Covid-19 mungkin warga sini sudah banyak yang terpapar, namun mereka masih menyembunyikan apa yang mereka alami karena takut dijauhi warga lain,” ujar Pak Syahrul. Dari ungkapakan tersebut membuktikan bahwa warga Desa Pakuwesi masih belum teredukasi lebih jauh tentang Covid-19. Selain itu, tenaga kesehatan seperti bidan di desa ini sementara tidak menerima pasien karena tingginya angka penularan Covid19.
Kepala Desa Pakuwesi mempunyai gagasan untuk membangun sebuah sistem konsultasi kesehatan secara online dengan pihak tenaga kesehatan yang ada di desa Pakuwesi. Bersama Abiyu Candra Adiansyah mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer program studi Sistem Informasi yang sedang menempuh KKN Back To Village 3 Universitas Jember yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ir. Sundahri PGDip.Agr.Sc., M.P membantu membangun sebuah sistem konsultasi kesehatan untuk memudahkan warga desa Pakuwesi untuk melakukan konsultasi tentang masalah kesehatan yang meraka alami.
Untuk merealisasikan program tersebut, pemuda karang taruna dapat menjadi sasaran sosialisasi agar dapat mengenalkan kepada keluarga dan tetangga sekitar yang memiliki kesulitan dalam mengoperasikan gadget. Adanya sistem konsultasi kesehatan ini diharapkan mampu memperluas penyebaran informasi dan juga meningkatkan kualitas kesehatan warga Desa Pakuwesi.
Ikuti tulisan menarik Abiyu Candra lainnya di sini.